Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasi Serpang: Dari Bangkalan Kaya Lauk  

Nasi serpang Madura. TEMPO/MUSTOFA BISRI
Nasi serpang Madura. TEMPO/MUSTOFA BISRI
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan – Makanan terkenal Madura tak hanya sate. Tiap kota di Pulau Garam ini menyajikan menu khas yang rugi jika Anda lewatkan. Bangkalan, misalnya, punya beberapa makanan tradisional yang kini mulai populer hingga ke luar Madura. Salah satunya adalah nasi serpang.

Serpang sejatinya adalah nama dusun di Desa Sabiyan, Kecamatan Arosbaya, wilayah pinggiran sekitar sepuluh kilometer arah utara dari pusat pemerintahan Bangkalan. Sehingga bisa ditebak, asal-usul nasi serpang berasal dari Dusun Serpang yang diwariskan secara turun-temurun. Hingga kini, nasi serpang jadi penopang utama perekonomian warga di dusun itu.

Namun Kepala Desa Sabiyan, Hairis Zaman, mengatakan sebenarnya nasi serpang bukan berasal dari Dusun Serpang, melainkan dari dusun tetangganya, Dusun Timur Sungai. Untuk mencapai dusun ini harus melalui Dusun Serpang, 800 meter setelah jembatan, sampailah di Dusun Timur Sungai.

Dikenal dengan sebutan nasi serpang, karena penjual nasi dari Timur Sungai menjualnya di pinggir jalan Dusun Serpang. “Jadi, oleh pembeli disebut nasi serpang," kata Hairis menjelaskan kisah di balik nama nasi serpang.

Nasi serpang adalah hidangan yang kayak lauk-pauk. Tiap bungkusnya berisi sekepal nasi pulen dengan aneka lauk. "Meski nasinya tampak sedikit, tapi mengeyangkan," kata Nur Hadi, warga Bangkalan penyuka nasi serpang.

Mengenyangkan karena aneka lauk ini disajikan dalam “satu set”, tidak disajikan terpisah. Unsurnya sambal goreng kerang, rempeyek udang, empal goreng, kuah sik-usik yang sejatinya kerupuk kulit sapi dengan kuah santan kental. Ada juga pepes tongkol, telur asin, serta serundeng.

Rasa masing-masing lauk itu berbeda-beda. Sambal goreng kerang terasa gurih rada pedas dan ada manisnya. Rempeyek itu gurih karena udangnya segar. Sik-usik terasa kuat santan dengan bumbu kemerahannya. Sedangkan pepes tongkol, telur asin, dan serundeng, memperkaya rasa nasi petis. Serundengnya yang agak manis, terasa betul ketumbarnya.

Dengan lauk begitu banyak, jika dibandingkan volumenya, lebih banyak lauk ketimbang nasinya yang cuma sekepalan tangan. Dijamin Anda kenyang. Kenyang yang lezat.  

Karena kelezatannya, makin hari nasi serpang makin dikenal luas. Nasi itu bisa diperoleh bahkan di Surabaya dan Malang. Padahal, di kampung asalnya, tidak mudah mendapatkan nasi serpang. Butuh perjuangan, karena harus bangun pagi agar kebagian saat membelinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nasi serpang hanya dijual mulai pukul 05.30 hingga pukul 07.30. Porsinya pun terbatas hanya 30 bungkus per hari. "Jam 08.00 kami sudah pulang, dagangan habis," kata Sofiyah, penjual nasi serpang, penduduk Dusun Timur Sungai.

Bila lapak sudah tutup, banyak pelanggannya datang langsung ke rumahnya untuk makan. Di dinding rumah Sofiyah terpampang foto artis Helmi Yahya. Helmi, kata Sofiyah, pernah singgah untuk menyantap langsung nasi serpang di rumah pembuatnya.

Untuk kantong orang Madura dan porsi nasi yang mini, harga nasi serpang lumayan mahal, yaitu Rp 18 ribu per porsi. "Kalau bukan penikmat, gak akan beli. Ini agak mahal," kata Nur Hadi. Sofiyah membenarkan. Karena itu, pelanggannya kebanyakan etnis Tionghoa, baik di Bangkalan dan Surabaya.

Orang Madura sendiri, tutur Sofiyah, baru beli nasi serpang untuk 'hadiah' saat menjenguk orang sakit. "Ada guyonan, serpang nasinya orang sakit," ujarnya sambil tertawa.

Di Bangkalan, penjual nasi serpang tidak banyak. Meski laku keras, mereka enggan membuka warung khusus. Mereka memilih membuka lapak seadanya di pinggir jalan. Pusatnya di kawasan Pecinan, di dekat pusat pemerintahan Bangkalan. "PKL yang jualan di Pecinan ini masih kerabat dan berasal dari dusun yang sama," ujar Sofiyah.

Menurut Sofiyah, nenek dan ibunya sejak awal telah melarangnya membuka warung khusus untuk berjualan nasi serpang. Pernah, sekitar tahun 2013, saudaranya membuka warung di kawasan pusat kuliner di Kecamatan Burneh. Warung itu hanya bertahan tiga bulan, lalu tutup. "Kalau buka warung, malah gak laku. Aneh memang, tapi faktanya begitu," ujarnya.

Hingga kini, selain keluarga Sofiah, ada tujuh keluarga lain di Dusun Timur Sungai yang jago membuat nasi serpang. Mereka masih kerabat. Bila ada penjual nasi serpang di kecamatan lain, Sofiyah mengatakan mereka itu hanya penjual dan pembuatnya tetap warga Dusun Timur Sungai. "Rata-rata pesanan per hari untuk saya saja bisa 300 bungkus.”

MUSTHOFA BISRI

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

1 hari lalu

Pengemudi ojek daring bersiap mengantar rantang berisi makanan saat pemberian bantuan makanan kepada para lanjut usia (lansia) terlantar di Kantor Pemkot Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 9 April 2020. Pemberian sebanyak 600 rantang makanan oleh Dinas Sosial Kota Tegal yang dikirim melalui pengemudi ojek online ke tempat tinggal lansia. ANTARA/Oky Lukmansyah
Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix, mengungkap pola konsumsi kuliner di kalangan anak muda Gen Z dan Milenial.


Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

2 hari lalu

Kuliner Sagun Khas Sumatera Barat yang terbuat dari olahan kelapa dan tepung tapioka. TEMPO/Fachri Hamzah.
Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

Sagun memiliki kemiripan dengan Sagon yang berasal dari Yogyakarta.


Resep Sederhana Membuat Gyoza

6 hari lalu

Gyoza. Pixabay
Resep Sederhana Membuat Gyoza

Gyoza kuliner yang berasal dari Cina, disebut jiaozi. Tapi, hidangan ini sekarang sudah populer di Jepang


Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

6 hari lalu

Coto Makassar. Dok. Tokopedia
Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

Coto Makassar merupakan salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan. Berikut resep yang bisa Anda coba di rumah.


JCO Indonesia Dapat Sertifikat Halal dari BPJPH, Sucofindo Bantu Prosesnya

7 hari lalu

J.co Donuts
JCO Indonesia Dapat Sertifikat Halal dari BPJPH, Sucofindo Bantu Prosesnya

JCO Indonesia berhasil memperoleh Sertifikat Halal. PT Sucofindo membantu BPJPH dalam proses pembuatan hingga penyerahan Sertifikat Halal tersebut.


ESB Gandeng Foodizz Gelar Roadshow Gratis untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Daftarnya

8 hari lalu

CEO & Co-Founder PT Esensi Solusi Buana (ESB), Gunawan saat menunjukkan ekosistem ESB di sela Press Conference ESB x Foodizz Academy F&B National Roadshow Scale Up Bisnis Kuliner Juara Lokal di Jakarta pada Selasa, 23 Mei 2023. TEMPO/Hanifah Dwijayanti
ESB Gandeng Foodizz Gelar Roadshow Gratis untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Daftarnya

ESB bersama Foodizz menggelar Roadshow Nasional gratis untuk UMKM Kuliner, bagaimana cara Daftarnya?


Mencicipi Kuliner Khas Betawi, Es Selendang Mayang yang Manis dan Gurih

8 hari lalu

Es Selendang Mayang. TEMPO/Subekti
Mencicipi Kuliner Khas Betawi, Es Selendang Mayang yang Manis dan Gurih

Kuliner Betawi dikenal memiliki rasa sedap dan gurih. Ada juga minumannya yang tak kalah menggoda salah satunya es selendang mayang.


Muslim Life Fair 2023 di Yogyakarta, Ajak Eksplorasi Keragaman Kuliner Halal

9 hari lalu

Suasana Muslim Life Fair Yogyakarta di Jogja Expo Center (JEC) yang berlangsung Jumat sampai Ahad, 3-5 Juni 2022. Dok. Istimewa.
Muslim Life Fair 2023 di Yogyakarta, Ajak Eksplorasi Keragaman Kuliner Halal

Gelaran Muslim Life Fair 2023 ini juga akan diisi berbagai pameran berbagai kategori.


12 Jenis Dimsum Paling Populer dan Enak yang Wajib Dicoba

10 hari lalu

Ilustrasi dimsum goreng. Pixabay/Jonathan Valencia
12 Jenis Dimsum Paling Populer dan Enak yang Wajib Dicoba

Dimsum merupakan makanan tradisional dari Cina. Ketahui jenisnya yang populer di Indonesia, mulai dari Hakau hingga Siu Mai.


Mencicipi Seafood Pinggir Jalan di Batam: Ikan Bakar Bumbu Tradisional Jadi Menu Favorit

11 hari lalu

Seorang juru masak di warung seafood Pak Bos munjukan ikan bakar yang sudah selesai dibakarnya. TEMPO|Yogi Eka Sahputra
Mencicipi Seafood Pinggir Jalan di Batam: Ikan Bakar Bumbu Tradisional Jadi Menu Favorit

Jika kita melintas di sepanjang Jalan Duyung Lubuk Baja, Batam, tampak di sisi kiri jalan warung seafood dengan menampilkan proses pembakaran ikan.