Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan Magis di Sungai Sebangau  

image-gnews
Sungai Sebangau
Sungai Sebangau
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan Tempo Raymundus Rikang dan fotografer Nurdiansah dua pekan lalu melakukan perjalanan di Sungai Sebangau Kalimantan tengah. Sungai ini menjadi persinggahan orangutan, dan bersuasana magis, lantaran mitos yang hidup di tengah kampung nelayan itu. Tulisan ini dibagi menjadi empat bagian.

***

BESAR di sebuah rumah yang dekat dengan Sungai Brantas di Surabaya, membuat saya tak pernah membayangkan ada air sungai yang warnanya selain coklat susu. Sampai saya pergi mengarungi Sungai Sebangau di Kalimantan Tengah, dua pekan lalu. Di sungai ini saya terheran-heran karena air sungainya berwarna hitam kemerahan.

Ahmad Nopriadi, warga Desa Henda, Kabupaten Pulang Pisau, siap mengantar saya bersama Berson – ketua kelompok tani lokal – dan Nurdiansah – pewarta foto Tempo. Begitu kami siap, tangan Ahmad terlihat lincah mengatur kemudi perahu klotok yang kami tumpangi.

Sepanjang perjalanan dari Desa Henda, terlihat hamparan bakung di tepi sungai. Beberapa kali punggur kayu bekas kebakaran tahun lalu yang melalap 16 ribu hektare hutan masih tersisa.

Sungai Sebangau adalah salah satu bengawan yang meliuk-liuk di tengah Taman Nasional Sebangau. Masih ada delapan sungai lain yang melintasi kawasan konservasi ekosistem gambut seluas 542 ribu hektare tersebut. Selain Sebangau, ada sungai Katingan, Paduan, dan Koran.

Menurut Suyoko, pegawai bidang Pengendali Ekosistem Hutan TN Sebangau, sungai ini panjangnya sekitar 191,5 kilometer dan bentangnya mencapai 200 meter. Berbeda dengan Sungai Katingan, misalnya, yang hulunya merupakan daerah perbukitan dan mengaliri tanah mineral, Sungai Sebangau hulunya merupakan daerah rawa gambut.

Gambut inilah yang jadi biang air sungai menjadi warna hitam kemerahan seperti air teh pekat. Sebab gambut mengandung tanin, yakni senyawa polifenol yang punya sensasi rasa pahit dan sepat.

Kata Suyoko, tumbuhan memproduksi senyawa itu untuk proteksi dari hewan pemakan tumbuhan. “Jika dikunyah maka rasanya pahit,” ia berujar.

Meski warnanya hitam dan keasamannya mencapai pH 3, Sebangau tetap bisa diceburi. Namun saya tak mau ambil risiko berenang di bengawan yang letaknya di tengah rimba raya ini. Pasalnya ia menjadi habitat bagi puluhan jenis ular dan reptil. Bisa-bisa saya celaka ketika mentas.

Suyoko menambahkan panjangnya Sebangau membuat sungai ini menjadi pengatur siklus hidrologi di tiga wilayah. “Kelembaban kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Pulang Pisau bergantung padanya,” ujar pria 31 tahun ini.

Selanjutnya: Bengawan yang dijaga oleh naga. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pantai Ujung Pandaran Sediakan Pos Vaksinasi bagi Pengunjung yang Belum Vaksin

2 Januari 2022

Camat Teluk Sampit Juliansyah memantau vaksinasi COVID-19 bagi pengunjung yang hendak memasuki kawasan objek wisata Pantai Ujung Pandaran, Sabtu, 1 Januari 2022. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Pantai Ujung Pandaran Sediakan Pos Vaksinasi bagi Pengunjung yang Belum Vaksin

Setiap pengunjung pantai Ujung Pandaran wajib sudah vaksin jika ingin masuk ke objek wisata itu.


Agrowisata di Lapas Sukamara, Ruang Kreasi Warga Binaan dan Destinasi Baru

8 April 2021

Kakanwil Hukum dan HAM Kalteng Ilham Jaya saat meninjau agro wisata mini Gawi Barinjam milik Lapas Sukamara, Selasa (6/4/2021). ANTARA/Donefrid Lalang
Agrowisata di Lapas Sukamara, Ruang Kreasi Warga Binaan dan Destinasi Baru

Area agrowisata di Lapas Sukamara itu diberi nama agrowisata Gawi Barinjam.


Wisata Andalan Baru Kotawaringin Timur, Susur Sungai Mentaya

3 April 2018

Beberapa petugas kepolisian mejaga ratusan potong kayu gelondongan hasil pembalakan liar yang diamankan tim operasi hutan lestari Mabes Polri di Sungai Mentaya, Sampit, Kab. Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, Jumat (9/11). ANTARA/Untung Setiawan
Wisata Andalan Baru Kotawaringin Timur, Susur Sungai Mentaya

Susur Sungai Mentaya dianggap masih memerlukan tempat sandar kapal khusus.


12 Orang Utan Kembali Dipindahkan ke Pulau Salat

6 April 2017

Seekor Orangutan (Pongo pygmaeus) keluar dari kandangnya saat pelepasliaran di Pulau Badak Kecil, Kawasan Pulau Salat, Desa Pilang, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 3 November 2016. Sebanyak 12 ekor Orangutan dilepasliarkan di kawasan tersebut. ANTARA/Yudhi Mahatma
12 Orang Utan Kembali Dipindahkan ke Pulau Salat

Yayasan BOS (The Borneo Orangutan Survival) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah kembali memindahkan 12 orang utan.


Taman Nasional Tanjung Puting Siap Terima Wisatawan

16 Maret 2017

Tyson (kiri) berinteraksi dengan orangutan betina usai dilepasliarkan di Daerah Penyangga Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 19 Desember 2015. Dua orangutan yang dilepasliarkan dinamai Tyson dan Eka. ANTARA/Puspa Perwitasari
Taman Nasional Tanjung Puting Siap Terima Wisatawan

Masyarakat Indonesia juga dunia akan mendapat kesempatan lebih luas untuk menyaksikan bagaimana kera besar dunia direhabilitasi.


Ratusan Pengendara Motor Gede Akan Jajal Trans Kalimantan  

27 Februari 2017

Pengendara Harley Davidson mengikuti reli nasional  Harley Davidson melintas di provinsi Zhejiang (11/5). Sekitar seribu peserta mengikuti acara tahunan tersebut, sekaligus merayakan 110 tahun Harley Davidson. REUTERS/Carlos Barria
Ratusan Pengendara Motor Gede Akan Jajal Trans Kalimantan  

Ratusan pencinta motor besar dari dalam dan luar negeri akan menjajal ruas Trans Kalimantan pada akhir April nanti.


Beredar Kabar Rencana Pernikahan Tokoh Gaib Di Kalimantan

23 Februari 2017

Puluhan warga suku Dayak Landak bersiap ikuti Karnaval Katulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, 22 Agustus 2015. Digelarnya Karnaval Katulistiwa tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia. TEMPO/Subekti
Beredar Kabar Rencana Pernikahan Tokoh Gaib Di Kalimantan

Pernikahan Sri Baruno Jagat Parameswari dengan tokoh gaib Dayak Pangkalima Burung bisa dimanfaatkan sebagai gelaran wisata.


Gemar Berselfie? Ikuti Lomba Foto Wisata Ini  

3 Februari 2017

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. asset-cache.net
Gemar Berselfie? Ikuti Lomba Foto Wisata Ini  

Peserta dipsersilakan berfoto swa-diri (selfie) di tempat wisata Kotawaringin Timur.