TEMPO.CO, Trenggalek - Sudah sepekan ini akses menuju kawasan wisata Pantai Prigi di Kecamatan Watulomo, Kabupaten Trenggalek, terhambat. Sepanjang 50 meter badan jalan di atas tebing jurang setinggi 14 meter ambrol tergerus hujan deras yang terjadi pekan lalu.
Kerusakan jalan di sekitar air terjun Desa Slawe, Kecamatan Watulimo ini membuat arus transportasi utama menuju Pantai Prigi terganggu.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Trenggalek Yuli Priyanto mengatakan telah melaporkan kerusakan jalan itu ke pemerintah pusat. “Kami sudah melaporkan ke Balai VIII karena statusnya jalan nasional,” kata Yuli, Kamis 15 September 2016.
Sejak tergerus hingga melumpuhkan sebagian badan jalan, arus lalu lintas sering tersendat. Petugas melarang kendaraan besar melintas menuju Pantai Prigi yang menjadi destinasi wisata unggulan Pemerintah Trenggalek. Selain itu polisi juga menerapkan sistem buka tutup agar kendaraan bisa melintas bergantian.
Menurut Yuli petugas hanya memasang garis pengaman di setengah badan jalan yang rusak agar tak dilalui pengendara. Medan jalan yang curam dikhawatirkan mengancam keselamatan pengguna jalan, mengingat minimnya penerangan di jalur itu pada malam hari.
Akibat kerusakan tersebut sejumlah pengendara kendaraan besar yang biasa mengirim barang dari maupun menuju kawasan Prigi terpaksa menempuh jalur memutar. Padahal jalur alternatif tersebut lebih berbahaya karena melintasi pos polisi Watulimo menuju Pasar Prigi yang curam dan terjal.
“Sebenarnya khawatir juga, tapi bagaimana lagi,” kata Mustofa, pengemudi truk besar yang menempuh rute Blitar – Prigi untuk memasok kebutuhan pokok.
Yuli mengakui Pemerintah Kabupaten Trenggalek belum memiliki solusi konkrit dalam mengatasi bencana alam. Selain longsor yang terjadi hampir di setiap musim penghujan, bencana banjir juga menjadi langganan masyarakat setempat. “Kami berharap bupati dan wakil bupati baru tidak omong kosong,” kata Sulkani, warga Watulimo.
HARI TRI WASONO