Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengunjung Candi Borobudur Dilarang Pegang Stupa dan Patung  

image-gnews
Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru 2016 di candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 1 Januari 2016. ANTARA/Anis Efizudin
Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru 2016 di candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 1 Januari 2016. ANTARA/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Borobudur melarang pengunjung memegang dan menginjak stupa-stupa di Candi Borobudur untuk mencegah kerusakan salah satu warisan budaya dunia itu. Kepala Humas Balai Konservasi Borobudur Mura Aristina mengatakan para petugas keamanan tidak henti-hentinya melalui pengeras suara mengingatkan larangan tersebut.

"Bukti bahwa memegang stupa bisa rusak sudah ada. Kendati dari batu, kalau lama-lama dipegang pasti rusak juga. Di bagian bawah ada batu stupa yang halus sehingga bentuk aslinya hilang karena terlalu sering dipegang pengunjung," kata Mura sambil menunjukkan bekas tangan yang merusak batu itu di Magelang, Selasa, 21 Juni 2016.

Mura menyampaikan hal itu saat mendampingi tim produksi televisi Korean Broadcasting System (KBS), salah satu jaringan televisi terbesar di Korea Selatan yang sedang mengambil gambar Borobudur. Ia mengatakan tidak ada sanksi khusus bagi pengunjung yang kedapatan memegang stupa. Namun, larangan itu untuk menggugah kesadaran pengunjung untuk ikut menjaga kelestarian Borobudur.

Pengelola Borobudur juga melarang pengunjung memegang patung di dalam stupa karena juga bisa mengakibatkan kerusakan bahkan bisa lebih parah lagi. "Kalau mau pegang patung kan kaki harus menginjak bagian bawah stupa juga. Lah pasti lama-lama batu rusak juga kalau diinjak," katanya.

Balai Konservasi Borobudur secara berkala membersihkan lumut dengan air bertekanan dan tidak menggunakan obat berbahan kimia untuk membersihkan lumut yang menempel di bebatuan. "UNESCO melarang pemakaian bahan kimia. Kita semprot pakai air bersih agar lumut mengelupas," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Pariwisata telah menetapkan kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya sebagai satu dari sepuluh destinasi wisata baru selain Bali yang sedang dipromosikan ke negara lain. Pada 2015, jumlah pengunjung Borobudur mencapai 1,5 juta orang, termasuk 250 ribu wisatawan asing.

Borobudur ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991. Candi yang dibuat abad 8 Masehi ini didirikan penganut agama Buddha dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bentrok 2 Kelompok Massa Terjadi di Muntilan, Begini Reaksi Bupati Magelang

16 Oktober 2023

Salah satu bangkai sepeda motor yang menjadi korban perusakan dalam bentrok dua kelompok di Muntilan, Kabupaten Magelang. ANTARA/HO-Polresta Magelang.
Bentrok 2 Kelompok Massa Terjadi di Muntilan, Begini Reaksi Bupati Magelang

Bupati Magelang Zaenal Arifin mengaku prihatin atas insiden bentrok atau gesekan dua kelompok massa di Muntilan.


Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Umum Museum dan Cagar Budaya Museum Nasional (kiri) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (kanan) di halaman depan Museum Nasional pada Senin, 18 September 2023 saat memaparkan kondisi terkini usai kebakaran. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.


Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin menemui media di halaman depan Museum Nasional, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah


Libur Panjang Akhir Bulan Mau ke Mana? 5 Wisata Kabupaten Magelang Selain Borobudur

12 September 2023

Jalan setapak dikelilingi pepohonan dan udara sejuk menunju puncak Gunung Tidar di Kota Magelang, Jawa Tengah. TEMPO | Rini K
Libur Panjang Akhir Bulan Mau ke Mana? 5 Wisata Kabupaten Magelang Selain Borobudur

Namun, selain Borobudur, Kabupaten Magelang juga memiliki beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi.


Digelar Sejak 2009, Ini yang Membuat Festival Lima Gunung Bertahan hingga Kini

27 Agustus 2023

Sejumlah penari sanggar Ajisetyo Manunggal menampilkan tari Dayakan Rayung saat Festival Lima Gunung (FLG) XXII di Dusun Sudimoro, Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023). FLG XXII diselenggarakan oleh seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Sumbing, Menoreh, Merbabu dan Andhong) diikuti oleh sedikitnya 79 kelompok seni dari berbagai daerah melibatkan 1.635 seniman dengan mengusung tema Kalis Ing Kahanan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Digelar Sejak 2009, Ini yang Membuat Festival Lima Gunung Bertahan hingga Kini

Festival Lima Gunung diadakan secara mandiri oleh seniman petani di Komunitas Lima Gunung, yakni Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.


Menyusuri Jejak Kali Manggis, Sungai Buatan Belanda di Tengah Kota Magelang Berusia Hampir 100 Tahun

12 Juli 2023

Kali Manggis yang usianya hampir 100 Tahun Tempo.co/Arimbihp
Menyusuri Jejak Kali Manggis, Sungai Buatan Belanda di Tengah Kota Magelang Berusia Hampir 100 Tahun

Kali Manggis yang usianya hampir 100 tahun mengalir melewati Jalan Manggis, Kelurahan Gelangan, Kota Magelang itu dibuat oleh orang Belanda.


Bersantai dan Menikmati Segarnya Suasana di Grojogan Kapuhan di Magelang

29 Juni 2023

Grojogan Kapuhan di Kabupaten Magelang yang cocok untuk destinasi wisata libur panjang. Foto: TEMPO | Arimbihp.
Bersantai dan Menikmati Segarnya Suasana di Grojogan Kapuhan di Magelang

Grojogan Kapuhan terletak di Desa Kapuhan, Magelang. Pengunjung dapat mengakses lokasi tersebut dengan mudah lantartak jauh dari jalan raya.


Pemilu 2024: DPT di Kabupaten Magelang Lebih Kecil dari DPS, Ini Penyebabnya

25 Juni 2023

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Pemilu 2024: DPT di Kabupaten Magelang Lebih Kecil dari DPS, Ini Penyebabnya

KPU Kabupaten Magelang menyatakan sejumlah orang yang terdaftar dalam DPS Pemilu 2024 telah meninggal atau pun pindah.


Berkunjung Ke Magelang? Jangan Lewatkan 5 Destinasi Wisata Alamnya

21 Agustus 2022

Wisatawan menikmati suasana pagi di Punthuk Setumbu, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 30 November 2017. Punthuk Setumbu merupakan salah satu objek wisata di Jawa Tengah, tempat menyaksikan kawasan Candi Borobudur dengan latar belakang matahari terbit. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Berkunjung Ke Magelang? Jangan Lewatkan 5 Destinasi Wisata Alamnya

Magelang memiliki destinasi wisata alam yang banyak.


5 Fakta Unik Magelang: Akademi Militer hingga Rumah Candi Termegah

21 Agustus 2022

Puteri mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson (kedua kanan) mengunjungi candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 4 Desember 2019. Dalam kunjungannya Puteri mahkota Kerajaan Denmark menyampaikan kekagumannya terhadap kemegahan dan usaha konservasi dan pelestarian kawasan Candi Borobudur. ANTARA/Anis Efizudin
5 Fakta Unik Magelang: Akademi Militer hingga Rumah Candi Termegah

Magelang memiliki banyak fakta unik yang jarang diketahui, selain kota Akademi Militer dan Candi Borobudur.