TEMPO.CO, Jakarta - Pasar perjalanan wisata jarak jauh ke Eropa terus tumbuh signifikan didorong lonjakan wisatawan dari Amerika Serikat dan Cina.
Selama 2015, Cina dan Amerika Serikat menjadi pemain utama yang telah berkontribusi positif pada pertumbuhan kunjungan wisata Eropa yang mencapai 5 persen. Demikian laporan Long-Haul Travel Barometer sebagaimana dikutip Chinatravelnews.com, Kamis, 3 Maret 2016.
European Travel Commission (ETC) bersama European Tourism Association (ETOA) dan Eurail Group G.I.E. telah mengembangkan sebuah lembaga survei Long-Haul Travel Barometer yang memantau perjalanan wisata dari lima negara utama pasar Eropa.
Lima negara itu adalah Brasil, Cina, Jepang, Federasi Rusia, dan Amerika Serikat. Terpisah dari niat responden untuk berkunjung ke Eropa, pada edisi perdana, Long-Haul Travel Barometer telah meneliti dampak serangan Paris terhadap niat untuk melakukan perjalanan jarak jauh ke Eropa selama 2016.
Disebutkan bahwa dampak serangan teroris itu, termasuk serangan atas majalah satire Charlie Hebdo, tidak signifikan terhadap kunjungan wisata jarak jauh ke Eropa. Kini tren kunjungan itu terus tumbuh dan diperkirakan tahun ini akan terus tumbuh.