TEMPO.CO, Surabaya - Maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) membidik lebih banyak penumpang ke Indonesia melalui pintu masuk Bandar Udara Internasional Juanda. Sebagai kota kedua terbesar di Indonesia, Kota Surabaya dinilai penting bagi pasar SIA.
“Pasar di sini sangat strategis dan berkembang. Kami ingin membuat lebih banyak wisatawan masuk ke Jawa Timur karena lokasinya pas,” kata General Manager SIA Indonesia Edwin Chiang kepada Tempo di Supermall Pakuwon Surabaya, Kamis, 16 Februari 2016.
Chiang enggan menyebutkan angka besaran pangsa pasar Surabaya dibandingkan kota lainnya. Namun, ia menggambarkan, maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat berbadan besar itu melayani dua kali rute penerbangan antara Bandara Juanda dan Changi, Singapura.
“Selama 25 tahun melayani Surabaya, kini kami memiliki satu penerbangan Singapore Airlines di pagi hari dan satu penerbangan Silk Air di malam hari,” katanya.
Wakil Ketua Asosiasi Tur dan Agensi Travel Indonesia (ASITA) DPD Jawa Timur Gondo Hartono sempat memaparkan tren wisatawan Singapura yang berkunjung untuk bermain golf. Alasannya, kurs rupiah relatif lebih hemat di kantong walaupun lapangan golf sama berstandar internasional.
Chiang tak menampiknya. “Tapi jujur saja, kalian punya banyak obyek wisata yang bisa ditawarkan. Golf hanya salah satunya,” ujarnya.
Di sisi lain, berdasarkan survei internal yang dilakukan SIA, penumpang yang bertolak dari Singapura masih didominasi untuk kunjungan bisnis. Adapun secara umum, mereka datang untuk liburan (leisure), bereksplorasi, dan kerja. "Dalam dua tahun terakhir, keadaan ekonomi dunia memang sedang naik dan turun, tapi kami harapkan leisure bisa lebih tinggi. Setidaknya 50:50 lah,” tutur Chiang.
Public Relations Manager Singapore Airlines, Glory Henriette, menambahkan, pergelaran “Singapore Airlines Travel Fair 2016" di Surabaya merupakan tindak lanjut kerja sama dengan Kementerian Pariwisata yang sudah berjalan sejak 2000. Glory mengakui Bali masih menjadi sasaran utama wisatawan ke Indonesia. Sedangkan untuk Jakarta dan Surabaya, lebih banyak untuk kepentingan bisnis.
"Pameran kali ini diharapkan memikat lebih banyak pengunjung di Kota Surabaya dibandingkan dengan angka 20 ribu pengunjung tahun lalu," tuturnya.
Sementara itu, tingkat isian penumpang (load factor) SIA mengalami kenaikan. Pada Januari 2016, angka penumpang naik 3,7 persen menjadi 80,2 persen secara year-on-year dibandingkan dengan Januari 2015 sebesar 76,5 persen.
ARTIKA RACHMI FARMITA