TEMPO.CO, Jakarta -Kawasan Little India menjadi salah satu lokasi bagian perhelatan seni Singapore Art Week 2016 yang digelar pada 16-24 Januari lalu. Di kawasan ini, pengunjung bisa merasakan denyut kehidupan warga Singapura keturunan India dan agenda seni yang digelar di tempat ini.
Artwalk Little India ini merupakan agenda yang berlangsung pada 19-23 Januari 2016 hasil kolaborasi dari Lasalle College, Badan Pariwisata Singapura dan komunitas pedagang dan heritage Little India. Agenda ini berlangsung di Belilion Lane, Campbell Lane , Sri Veeramakaliamman Temple, Buffalo Road, Upper Dickson Road, Dunlop Street,Clive Street Green.
Untuk menjangkau tempat tersebut, bisa digunakan transportasi umum seperti bus atau mass rapid transport (MRT). Dengan tiket yang murah, pengunjung bisa berhenti di halte atau stasiun Little India di pintu E. Pintu keluar ini sangat dekat deretan pertokoan di Buffalo Street dan Tekka Center. Selain menikmati agenda seni yang digelar, pengunjung juga bisa berbelanja aneka pernak pernik berbau budaya India.
Agenda saat itu menyajikan berbagai seni. Dengan peta buku panduan acara, Tempo dan seorang wartawan dari Jakarta, mencari beberapa karya para seniman yang berada di kawasan penduduk tersebut. Di Belilios Lane, kami menemukan dua karya mural. Yang pertama cukup mencolok di dinding bangunan di sudut jalan tak jauh dari kedai makan, mural karya Psyfool berjudul Traditional Trades of Little India. Mural ini menggambarkan warga keturunan India yang sedang bredagang.
Mural kedua, letaknya agak tersembunyi di sisi belakang dinding bangunan. Sebuah mural yang terinspirasi poster film Bollywood yang cerah warnanya, karya Mojoko: Sensory overload. Masih ada mural-mural lain yang juga berada di dinding bangunan di kawasan itu. Pada acara itu kemarin, panitia menggelar agenda untuk menyusuri tempat-tempat di mana karya seniman digelar.
Untuk mengeksplorasi kawasan dan budaya warga setempat biasanya bisa dilakukan dengan mengunjungi pusat budaya Pusat Warisan Indian di Dunlop Street. Sayangnya saat Tempo tiba, tempat tersebut sudah tutup. “Sudah tutup,” ujar seorang lelaki petugas keamanan tempat tersebut sambil menunjuk jam tangannya. Tetapi dia masih baik hati memberikan buku panduan acara di kawasan tersebut.
Beberapa pertunjukan musik di gelar depan tempat tersebut dan pertunjukan seni lainnya seperti pemutaran film pendek juga digelar di jalan Clive. Saat malam tiba, pada dua dinding bangunan toko di Buffalo Road , pengunjung bisa berhenti sejenak di pinggir jalan dan menikmati dua projek video yang mengeksplorasi arsitektur, estetika cultural lokal kawasan tersebut, salah satunya dengan visual bunga. Hampir di sepanjang jalan tersebut, penuh pedagang penjual bunga dan piranti persembahyangan umat Hindu India bahkan ada pula bulu merak .
Di kawasan ini juga terdapat sebuah bangunan dan candi yang menarik penuh dengan patung-patung binatang dan dewa berwarna merah muda, biru, kuning, keemasan. Candi tersebut adalah candi Sri Veeramakaliamman juga penuh dikunjungi umatnya yang bersembahyang.
Di tempat tersebut juga digelar pertunjukan yang menampilkan dongeng dan legenda mitologi Hindu. Khusus untuk pertunjukan ini saat itu pengunjung harus membayar tiket. Di luar Singapore Art Week, biasanya juga berlangsung berbagai festival terkait ritual keagamaan atau budaya setempat.
DIAN YULIASTUTI (SINGAPURA)