Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Way Kambas Bangun Desa Ekowisata

image-gnews
Seorang pawang berjalan di antara kawanan gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas didirikan tahun 1985, dan sejak tahun 2000 telah ditingkatkan fungsinya menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Seorang pawang berjalan di antara kawanan gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas didirikan tahun 1985, dan sejak tahun 2000 telah ditingkatkan fungsinya menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Way Kambas mengembangkan desa ekowisata sebagai destinasi wisata sekunder di Kabupaten Lampung Timur.

Koordinator Humas Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Sukatmoko di Lampung Timur, Kamis, mengatakan Balai Besar TNWK saat ini sedang merancang pengembangan desa ekowisata sebagai destinasi wisata sekunder bagi pengunjung dengan tujuan untuk meningkatkan wisatawan ke TNWK.

Dengan adanya desa ekowisata, masyarakat di sekitar kawasan hutan TNWK juga dapat merasakan manfaat ekonomis adanya kunjungan wisatawan ke TNWK.

"Destinasi wisata utamanya tetap Taman Nasional Way Kambas, tapi pelakunya di sini adalah masyarakat karena Balai Besar TNWK ingin masyarakat ikut merasakan dampak dari kunjungan wisatawan tersebut," ujarnya.

Desa ekowisata itu akan menawarkan rumah singgah bagi pengunjung yang ingin bermalam, aneka kerajian dari desa setempat, dan aneka kuliner dari wilayah ini. Untuk mewujudkan desa ekowisata tersebut, Balai Besar TNWK bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat setempat untuk pembinaan.

Desa yang saat ini sedang dibina menjadi desa ekowisata adalah Desa Labuhan Ratu VII, Labuhan Ratu IX di Kecamatan Labuhan Ratu, dan Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara.

Destinasi wisata di TNWK yang ditawarkan sebagai daya tarik utama bagi pengunjung adalah pengamatan satwa hutan Way Kambas serta penelusuran sungai dan pantai di pinggir hutan yang dipandu oleh petugas setempat.

"Hiburan dan atraksi gajah jinak terdidik terlatih di TNWK saat ini sudah tidak dapat dinikmati oleh pengunjung karena telah dihentikan. Tapi pengunjung masih bisa melihat gajah jinak ini di areal Pusat Latihan Gajah Way Kambas," katanya.

Kawasan hutan Way Kambas dapat dicapai melalui jalan darat dari ibu kota Provinsi Lampung di Bandar Lampung melalui jalan lintas ke Metro dan menuju Way Jepara menggunakan mobil sekitar dua jam (112 km).

Bila menggunakan jalur darat dari Bandara Radin Inten II di Branti, Lampung Selatan, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan darrat ke Metro dan terus ke Way Jepara sekitar satu jam 30 menit (100 kilometer).

Pengunjung yang melalui jalur Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Lampung Selatan dapat meneruskan perjalanan darat ke Panjang (Bandarlampung)-Sribawono-Way Jepara sekitar tiga jam (170 kilometer) atau melalui jalur darat Bakauheni-Labuhan Maringgai-Way Kambas sekitar dua jam.

Kantor Balai Besar TNWK berada di Jalan Raya Way Jepara, Labuhan Ratu Lama, Lampung, Telp. (0725) 44220.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasan hutan TNWK ini dinyatakan Menteri Pertanian tahun 1982 dan ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No: 14/Menhut- II/1989 dengan luas 130.000 hektare. TNWK kemudian ditetapkan Menteri Kehutanan SK No: 670/Kpts-II/1999 dengan luas 125.621,3 hektare, berada di Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

TNWK merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Jenis tumbuhan di taman nasional ini, antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

TNWK memiliki 50 jenis mamalia, di antaranya badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung, di antaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.

Di Pusat Latihan Gajah Way Kambas, gajah dilatih menjadi gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pusat latihan ini terletak 9 kilometer dari pintu gerbang Plang Ijo.

Di pusat latihan gajah tersebut pengunjung dapat menyaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya. Namun atraksi ini belakangan dihentikan oleh pengelola Balai Besar TNWK.

Pusat latihan gajah ini didirikan pada 1985 dan sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakkan gajah sekitar 290 ekor. Beberapa ekor gajah jinak itu dikirim ke berbagai daerah di Indonesia maupun dipertukarkan dengan perjanjian kerja sama dengan beberapa pihak di luar negeri.

Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi di TNWK, antara lain Pusat Latihan Gajah Karangsari, sementara untuk kegiatan berkemah di area Way Kanan, penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti, juga Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas.

Pengunjung juga dapat menelusuri Sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

41 hari lalu

CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Instagram/setiaputrairfan
Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.


Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

42 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia dengan corak Pocari Sweat merupakan bagian dari kampanye Sweat to Discover yang diluncurkan Kamis, 2 Februari 2024. Kampanye ini bertujuan mengembangkan sport tourism di Indonesia. (Tempo.co/Mila Novita)
Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?


Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Salahudin Uno Menparekraf mengalungkan bunga ke salahs satu wisman yang baru datang di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Senin (1/1/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.


Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan penjelasan Raperda tentang Pencabutan Perda Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kota Madya Jakarta Utara di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.


Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.


Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

TEMPO/A. Andrian
Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.


Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Ilustrasi timah. ANTARA
Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.


Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Pengunjung memberikan makanan pada domba wahana saat berlibur di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, 20 Desember 2022. Liburan sekolan dimanfaatkan warga untuk mengajak anak-anaknya berlibur dik kawasan Puncak, Bogor. TEMPO/Fajar Januarta
Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.


Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Perusahaan rental mobil, Hertz. REUTERS
Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.


SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

 Suasana Masjid Tanjak Kota Batam yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Masjid ini menjadi lokasi destinasi wisata reriligi baru di Batam. Foto Yogi Eka Sahputra
SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.