TEMPO.CO, Jakarta - Pada 16 November 2015, majalah Tempo akan mengeluarkan edisi khusus tentang pantai. Ini adalah ketiga kalinya majalah Tempo menerbitkan edisi khusus wisata. Sebelumnya, pada 2013, majalah Tempo mengeluarkan edisi khusus “100 Surga Tersembunyi” dan “Antropologi Kuliner Nusantara” pada 2014.
Tahun ini, edisi khusus wisata akan berfokus pada pantai. Maka, sejak 5 Oktober 2015 hingga akhir bulan ini, Tempo mengirimkan sejumlah penulis dan fotografer ke berbagai daerah di Tanah Air untuk menjelajahi pantai-pantai yang sangat indah.
Ada Wayan Agus Pramono (@aguslenyot) dan Subekti (@bekti_blackside) yang menjelajahi pantai-pantai bersejarah di Flores dan Lembata. Dan ada juga Praga Utama (@pragautama) dan juru foto Eko Siswono Toyudho (@ebedoang) yang ke Tual, Maluku.
Beberapa hari kemudian, Agoeng Wijaya dan Tony Hartawan (@tony_hartawan) menuju timur Indonesia, tepatnya di Pulau Biak. Pada pekan berikutnya, Gadi Makitan (@gadimakitan) dan Dhemas Reviyanto (@masdhe) yang ke Nias, Sumatera Utara. Kemudian disusul Qaris Tajudin (@Qarist) dan Nita Dian Afianti (@sumurdiladang) menuju Sangihe di Sulawesi Utara.
Adapun Moses (@sesmos) dan Aditia Noviansyah (@aditianoviansyah) menjelajahi Alor di Nusa Tenggara Timur. Yang menarik adalah perjalanan Purwanto (@pwtseiadi) dan Rully Kesuma yang memakai sepeda menyusuri Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Di provinsi yang sama, Nurdin Kalim dan Amston Probel (@amstonprobel) menjelajahi Malang selatan.
Tentu bukan hanya keindahan pantai-pantai tersebut yang mereka rekam. Fokus liputan kali ini adalah mengumpulkan cerita dari pantai, seperti bagaimana masyarakat di berbagai tempat itu berinteraksi dengan laut, bagaimana mereka memandang samudra, dan apa saja ritual yang mereka lakukan untuk menjaga alam.
Kami secara periodik akan membagi cerita-cerita mereka melalui media sosial, baik Twitter maupun Instagram, sebelum menerbitkannya secara lengkap di majalah Tempo.
QARIS TAJUDIN