Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Landskap Cantik Wisata Hutan Batu Karst yang Menantang

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Perahu mengantar wisatawan mengeliling gugusan batu karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Objek wisata ini sangat mudah dijangkau karena hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi. TEMPO/Iqbal lubis
Perahu mengantar wisatawan mengeliling gugusan batu karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Objek wisata ini sangat mudah dijangkau karena hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi. TEMPO/Iqbal lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pilar-pilar batu karst atau batu kapur menjulang seperti ditanam di antara kebun dan sawah-sawah yang padinya tengah menguning. Ribuan batu karst beraneka bentuk itu bak diukir sebagai sebuah mahakarya Sang Pencipta.

Panorama itu mengingatkan landskap serupa di Vietnam atau China. Ternyata, Indonesia memiliki pesona hutan batu karst yang jauh lebih unik dan menarik untuk dinikmati.

Hutan batu karst itu berada di Rammang-Rammang, idi gugusan pegunungan kapur di Kabupaten Maros hingga Pangkep, Sulawesi Selatan. Tepatnya berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, yang berjarak sekitar 40 Kilometer dari Makassar.

Sejumlah literatur menyebutkan Pegunungan Karst di Maros-Pangkep itu adalah yang terluas kedua dunia setelah China. Bahkan, ada pula yang menyebut terluas dan terbesar dunia karena pegunungan karst di China telah berkurang akibat eksploitasi dan penambangan.

Literatur lain menyebut taman Hutan Batu Kapur Rammang-Rammang ini hanya satu di Indonesia dan terluas ketiga di dunia, setelah yang pertama adalah Taman Hutan Batu Tsingy di Madagaskar dan yang kedua adalah Taman Hutan Batu Shilin yang ada di China.

Terlepas dari soal peringkat, kawasan hutan batu karst Rammang-Rammang memang unik dan eksotik. Bebatuan berwarna hitam dan kelabu tersebar di areal seluas 43.750 hektare di dua kabupaten.

1. Negeri Bertirai Kabut


Rammang-Rammang, menjadi salah satu pintu masuk untuk menikmati kawasan hutan batu karst itu.

Tampak gugusan pilar-pilar batu menjulang di areal persawahan penduduk sebelum memasuki Dusun Rammang-Rammang.

Arti kata Rammang-Rammang sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yaitu Bahasa Makassar, di mana kata rammang bisa diartikan sebagai awan atau kabut.

Dapat disimpulkan bahwa arti kata rammang-rammang adalah sekumpulan awan atau kabut.

Menurut cerita penduduk setempat, wilayah ini diberi nama Rammang-Rammang karena awan atau kabut yang selalu turun terutama di pagi hari atau ketika hujan.

Bila diibaratkan, Rammang Rammang adalah negeri yang selalu bertirai kabut di pagi hari.

2. Sensasi Katinting Oleng


Tak ada tanda-tanda hutan batu itu sebagai kawasan wisata. Jalanan berkelok di antara sawah yang hampir panen itu menuntun wisatawan untuk masuk ke dermaga kecil di bawah sebuah jembatan di Rammang-Rammang.

Menikmati pemandangan hutan batu di Rammang-Rammang dapat dilakukan dari dermaga kecil itu. Penduduk setempat menyediakan transportasi berupa perahu mini berkapasitas 5 orang untuk menelusuri sungai di antara bebatuan karst di Rammang-Rammang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sungai Pute yang dangkal dan berair cukup jernih itu menjadi rute satu-satunya menuju sebuah kampung di tengah bukit kapur. Pengunjung dapat merogoh kocek sekitar Rp150.000-Rp200.000 per perahu untuk menuju Kampung Berua.

Saat menaiki perahu, warga menyebutnya katinting, pemandangan di kiri dan kanan sungai ditumbuhi pohon lontar di sela-sela batu-batu karst yang menjulang.

Kelokan air sungai yang memiliki kedalaman hingga 2 meter itu menambah suasana seru terutama saat katinting oleng.

3. Kampung Mini Berua


Membutuhkan waktu sekitar 15 menit menyusuri Sungai Pute menaiki ketinting yang digerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin.

Menjelang tiba di Kampung Berua, air sungai seperti menembus goa batu karst yang gelap.

Batu-batu karst di goa Sungai Pute itu berbentuk lubang-lubang yang tersusun rapi.

Unik, karena batu-batu itu berlekuk membentuk sebuah ruang untuk aliran air yang dapat dilalui menggunakan perahu katinting.

Keluar dari goa, katinting langsung berlabuh di dermaga kecil yang terbuat dari kayu.

Dermaga itu merupakan akses sebuah kampung di tengah bukit kapur, Kampung Berua.

Kampung berpenduduk sekitar 15 kepala keluarga itu istimewa.

Kampung ini ibarat sebuah mangkuk dengan dasar berupa persawahan dan kolam ikan sekaligus rumah-rumah panggung milik penduduk khas Suku Bugis-Makassar.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

8 November 2022

Tebing Romantis di Tana Toraja. Dok. Facebook.com
Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

Tebing Romantis disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Tana Toraja.


Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

4 Oktober 2022

Bupati Bantaeng H Ilham Azikin dan Kadisparbud Sulsel Muh Jufri mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) menandatangani prasasti Desa Wisata Campaga masuk dalam 50 Desa Wisata Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2022 di lokasi wisata Erbol, Desa Campaga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Rabu, 7 September 2022. ANTARA/Suriani Mappong
Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

Salah satu desa wisata di Sulawesi Selatan yang masuk ADWI 2022 adalah desa wisata Campaga.


Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

28 Mei 2022

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memberi sambutan saat pemasangan rel kereta api Trans Sulawesi Railways tahap1  di Desa Lalabata, Kabupaten Barru, Sulsel, 13 November 2015. Pemasangan rel kereta api pertama di Luar Pulau Jawa dan Sumatera tersebut akan menghubungkan Kota Makassar dan Kota Parepare sepanjang 145 km dan ditargetkan rampung pada tahun 2018. TEMPO/Hariandi Hafid
Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jalur Trans Sulawesi yang akan menghubungkan berbagai kota.


Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

13 Januari 2022

Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, diusulkan menjadi  lokasi balap mobil listrik Extreme E 2022 di Indonesia 2022. Tim Indonesia akan diwakili Team Teechetah dalam perhelatan tersebut. FOTO: Team Teechetah
Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

Kepulauan Selayar meruoakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki alam bahari memukau.


Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

11 Desember 2021

Coto Gagak, milik Jamaluddin, di Jalan Gagak Makassar. TEMPO/Farid Wajdi
Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

Makassar tak hanya memiliki beragam destinasi wisata menarik, tapi juga variasi kuliner yang nikmat dan khas.


Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

7 Desember 2021

Puluhan wisatawan lokal berenang di air terjun Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 17 Juli 2017. TEMPO/Subekti.
Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya diprediksi oleh BMKG akan melanda kawasan wisata Bantimurung.


Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

18 November 2021

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

Program Teman Bus ini merupakan penyediaan layanan transportasi massal yang lebih nyaman dan aman untuk masyarakat.


Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

16 November 2021

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pada peletakan batu pertama pembangunan Cimory Dairyland di Parangloe Kab.Gowa, Sulsel, Senin (15/11/2021). ANTARA Foto/HO-Humas Gowa
Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan dibangun sebagai destinasi wisata sekaligus industri pengolahan susu.


Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

6 November 2021

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi berfoto saat meninjau salah satu lorong di Makassar yang akan dijadikan program
Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

Program lorong wisata di Kota Makassar akan dimulai pada 9 November di 15 kecamatan.


Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

28 Oktober 2021

ano Kalimpaa atau yang dikenal dengan Danau Tambing, di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali dibuka sejak 23 Oktober 2021. (ANTARA/Kristina Natalia)
Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Dalam pembukaan ini, pengelola Danau Tambing melakukan uji coba layanan pengunjung melalui pendaftaran secara daring.