TEMPO.CO , Makassar: Makassar Culinary Might Ramadan, yang digelar di Jalan Balai Kota Makassar, diserbu warga Makassar. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, dan Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Makassar. Acara ini diramaikan 43 peserta dari sejumlah hotel dan restoran.
Aneka makanan berbahan ikan menjadi menu utama yang disajikan peserta. Selain itu, kue-kue tradisional, seperti barongko, onde-onde, dan baurasa, menjadi pilihan menarik bagi pengunjung. "Ini bisa dilakukan sebulan sekali. Kalau rutin, kita bisa bantu dari pusat untuk mempromosikan secara nasional, bahkan sampai ke mancanegara," kata Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty, Sabtu lalu.
Esthy mengatakan kegiatan seperti ini akan digelar di 15 kota di Indonesia. Makassar merupakan kota pertama yang menjadi penyelenggara.
Selain berbelanja di puluhan tenant yang ada, pengunjung bisa menyaksikan kepiawaian 15 chef dari restoran dan hotel di Makassar yang menjadi peserta dalam lomba sajian kuliner. Hadir dalam acara ini Chef Juna dari Indonesian Chef Association (ICA). Kegiatan ini digelar dari pukul 16.00 hingga menjelang sahur.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan kegiatan seperti ini bertujuan agar semakin memperkaya khazanah kuliner khas Makassar. Begitu banyak varian dan cita rasa kuliner Makassar yang belum dikenal khalayak. "Sementara kita akan gelar tiap tiga bulan sekali,” ujarnya.
Setiap event, menurut dia, akan ditemukan makanan-makanan khas baru. Sekarang, misalnya, yang ditampilkan pallu kaloa, pallu mara, dan berbagai masakan ikan khas Makassar.
Dipilihnya makanan berbahan ikan, menurut Danny, merupakan bukti bahwa ikan merupakan hidangan kuliner andalan Makassar. Apalagi secara umum Indonesia merupakan negara bahari. “Ke depan, kita akan menyiapkan food corridor atau pusat makanan di sejumlah titik di Makassar.”
MUHAMMAD YUNUS