TEMPO.CO,YOGYAKARTA—Polisi menyita beberapa puntung rokok di lokasi pembunuhan alumnus Diploma III Universitas Gadjah Mada, Eka Mayasari, 27 tahun. Selain rokok, polisi menyita gelas dan beberapa barang lain. "Kami akan periksa laboratorium, DNA dan sidik jari di puntung rokok dan gelas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul Ajun Komisaris Polisi Kasim Akbar Bantilan, 3 Mei 2015.
Kasim mengatakan masih menyelidiki kasus yang menghebohkan itu. Polisi juga menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta untuk memastikan penyebab kematian perempuan asal Riau itu. Seluruh hasil pemeriksaan akan dikirim ke Markas Besar Kepolisian RI.
Kasus terbunuhnya Eka terjadi di kiosnya di Jalan Janti Nomor 62, Karang Jambe, Banguntapan, Bantul. Dugaan sementara pembunuhan tersebut disertai pemerkosaan. "Mulai Senin (hari ini) akan kami panggil saksi-saksi yang dekat korban. Termasuk keluarganya," kata Kasim.
Eka ditemukan pertama kali oleh Fandi Indrajaya, adiknya, pada Sabtu petang pekan lalu. Korban bersimbah darah dan beberapa bagian tubuhnya memar akibat pukulan benda tumpul. Dari selangkangan juga keluar darah. Diduga, dia diperkosa sebelum dibunuh.
Di lokasi juga ditemukan beberapa plastik minuman teh. Polisi menduga minuman itu pesanan pelaku. "Eka baru tiga bulan menempati kios itu. Dia over kontrak dengan penyewa sebelumnya," kata Sujilah, pemilik kios.
Baca Juga:
Juru bicara RSUP dr Sardjito, Heru Tresno Nugroho, mengatakan tim dokter forensik masih melakukan autopsi. "Autopsi dalam dan luar, menyeluruh," kata dia.
MUH SYAIFULLAH