TEMPO.CO, Jakarta - Katakanlah ini nekat, membuka sebuah tempat kongko di Ibu Kota dengan jamu sebagai menu andalannya. Ini jelas menentang arus utama yang mengusung kopi dan menu impor.
Namun itulah yang dilakukan Paviliun 28 di Jalan Petogogan I No. 25 Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Istilah kerennya culinary cinema, tempat pengunjung bisa nonton film sekaligus ngemil, bahkan makan besar.
Sebagai bioskop mini sekaligus tempat makan, Paviliun 28, yang buka delapan bulan lalu terlihat eksentrik. Begitu masuk ruangan, kita akan menemukan bar di sisi kanan yang mirip warung kopi di kampung. Kendati begitu, bar ini tak terlihat ndeso karena dijejali perabot vintage nan keren. Salah satunya Vespa putih yang nangkring di dekat bar.
Kursi-kursinya seperti di kebanyakan rumah tradisional Jawa. Perabot tersebut berbahan utama rotan dipadu kayu berpelitur warna pekat yang menimbulkan kesan antik. Gaya interior ini klop dengan menu jagoan Paviliun 28: jamu.
Koleksi jamunya kaya, dengan nama-nama lucu yang bikin penasaran dan tersenyum geli. Ada "Istri Senyum Selalu", juga "Suami Betah di Rumah". Dari namanya kita bisa menebak jamu itu merupakan ramuan penambah gairah suami-istri.
"Kami memakai Jamu Iboe yang diproduksi di Surabaya," kata Nia Samantha, Manajer Operasional Paviliun 28, kepada Tempo, Rabu, 15 April 2015.
Karena jamu dikemas keren oleh Paviliun 28, jangan heran kalau yang minum jamu di sini kebanyakan anak muda dengan tongkrongan necis. Mereka berbaju kasual sembari mantengin gadget teranyar, dengan segelas jamu Silokarang yang berkhasiat meredakan flu dan pusing di meja. Namun kalau lidah Anda termasuk yang menolak jamu, ada juga kopi dan teh.
ISMA SAVITRI