TEMPO.CO, Jakarta - Ada sebuah tempat menakjubkan yang tak banyak diketahui wisatawan ketika melancong ke Teluk Kiluan. Teluk yang terletak di Tanggamus, Lampung, itu menyimpan sebuah laguna yang menarik.
Ya, bukan hanya menikmati senja dan tarian lumba-lumba yang menjadi tujuan saya melancong ke Teluk Kiluan. Laguna di kawasan itu juga menjadi pilihan saya. Untuk menuju laguna itu, saya melewati kebun kopi dan cokelat.
Langkah awal cukup nyaman. Kaki berpijak pada jalan setapak dari tanah di antara pohon-pohon kopi dan cokelat. Tak lama kemudian jalan mulai menanjak. Napas pun tersengal. Untung daun pohon cukup lebar, sehingga cukup teduh.
Tiba di puncak bukit, di depan saya terlihat jalanan yang curam di kiri-kanan pohon pisang. Saya menghela napas panjang. Ternyata masih ada tantangan berikutnya. Memang ada pagar sementara yang bisa menjadi pegangan saat menurun.
Melalui jalan yang curam tetap perlu kehati-hatian. Saat jalan menurun, saya dengan cepat berhasil menjejak di pasir pantai yang putih. Debur ombak kencang khas Samudra Indonesia langsung menyambut. Sejenak saya bernapas lega, karena tujuan utama sudah tercapai.
Ternyata perjuangan belum berakhir. Laguna terletak di balik batu-batu karang. Saya pun harus meniti batu karang turun-naik, salah pijak kaki bisa tergores. Sempat bertemu dengan beberapa orang yang putus asa, sehingga mereka kembali lagi ke pantai. Saya tentu tak mau mundur hingga akhirnya laguna pun ada di depan mata.
Sebuah kolam alami yang terbentuk oleh deretan karang-karang. Di sisi lain ada juga semburan air ombak yang tinggi, sehingga menjadi pemandangan unik. Sejumlah anak-anak muda terlihat terjun ke dalam laguna dengan kedalaman yang berbeda-beda itu. Di salah satu ujung bisa mencapai 2 meter, tapi di sisi lain hanya sekitar 80 sentimeter.
Setelah puas menyaksikan obyek alami itu, saatnya melanjutkan perjuangan untuk kembali. Jalan setapak nan terjal sudah menanti. Lelah terasa, tapi cukup menyenangkan.
RITA NARISWARI | TRAVELOUNGE