TEMPO.CO, Situbondo - Kepala Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, Emy Endah Suwarni mengatakan pihaknya memberlakukan tambahan tiket baru bagi pengunjung yang akan berpelesir ke wilayahnya per 1 Januari 2015. "Ada tambahan tiket untuk pengamatan kehidupan liar sebesar Rp 10 ribu per orang," kata Emy, Jumat, 16 Januari 2015.
Dengan demikian wisatawan harus membayar tiga jenis tiket sekaligus ke Baluran. Dua jenis tiket sisanya, yakni tiket masuk pada hari Senin-Sabtu sebesar Rp 5 ribu per orang, tiket kendaraan Rp 5 ribu untuk roda dua, dan Rp 10 ribu bagi roda empat.
Sementara pada Ahad atau tanggal merah, tiket masuk wisatawan Nusantara menjadi Rp 7.500 per orang, tiket roda dua Rp 7.500, dan tiket roda empat Rp 15 ribu. Bagi wisatawan asing, tiket masuk pada Senin-Sabtu sebesar Rp 150 ribu dan Ahad sebesar Rp 225 ribu per orang.
Emy menjelaskan, tambahan tiket tersebut menyesuaikan amanah Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan menaikkan target pendapatan Balai Taman Nasional Baluran dari sektor wisata sebesar Rp 1,2 miliar tahun 2015. Setahun sebelumnya, Baluran menyetor pendapatan sektor wisata sebanyak Rp 600 juta. (Baca: Taman Baluran Berhasil Biakkan Banteng Semialami.)
Koordinator Layanan Pengunjung Taman Nasional Baluran, Mahrudin, mengatakan wisatawan yang mengunjungi Baluran pada 2014 mencapai 58.109 orang. Jumlah itu terdiri dari 57.177 wisatawan Nusantara dan 1.221 wisatawan asing.
Jumlah wisatawan 2014 meningkat dibanding 2013 yang mencapai 39.866 orang. Terdiri atas 38.850 wisatawan Nusantara dan 1.016 wisatawan asing.
Menurut Mahrudin, untuk memenuhi target pendapatan, pihaknya kian gencar mempromosikan Baluran melalui sejumlah pameran dan media sosial. "Target kami jumlah wisatawan naik dua kali lipat tahun ini," katanya. (Baca: Orang Gila Sebabkan 600 HA Hutan Baluran Terbakar.)
Taman Nasional Baluran memiiki julukan Afrika van Java karena spesifikasi habitatnya kering. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran, yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan. Banteng (Bos javanicus) menjadi satwa ikon dari taman nasional seluas 25 ribu hektare ini.
IKA NINGTYAS
Berita terpopuler:
PDIP Ngotot Budi Gunawan Dilantik, Jokowi Repot
Kabar Kabareskrim Dicopot, Menteri Tedjo Tak Tahu
Bahas Budi Gunawan, KPK Bertemu Jokowi
Kisah Rani, Kurir Narkoba Jelang Hukuman Mati