Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harum Tongseng Ayam Kampung Bantul Yogyakarta  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Tongseng ayam kampung, Bantul Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Tongseng ayam kampung, Bantul Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Harum campuran rempah dalam kuah bersantan menusuk hidung. Wangi bawang merah, bawang putih, serai, dan daun salam tercium kuat. Bumbu ini bercampur dengan santan encer berwarna kuning pucat. Potongan daging ayam kampung tanpa tulang berteman irisan tomat segar dan cabai rawit mengisi kuah. Kubis mentah yang diiris tipis menjadi tambahan sajian sedap itu. (Baca: Belajar ke Lumbung Pangan Nol Pestisida)

Kuliner ndeso ini adalah tongseng ayam kampung warung rumahan bernama Moro Seneng di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warung ini berada di 50 meter sebelah utara kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Bantul. Sebagian warung ini berdinding gedeg atau anyaman bambu. (Baca: Balik ke Beras Lokal, Sehat dan Berdaulat)

Pemilik warung, Supartini, 50 tahun, meneruskan usaha almarhum ibunya, Mugirah. Tahun 1960-an, Mugirah membuka warung tongseng ayam kampung di Pasar Bantul. Waktu itu dia tak hanya menjual tongseng ayam kampung, melainkan juga gulai dan sego atau nasi kuah tempe. Mugirah meninggal pada 1987. Kemudian usaha tongseng ayam rumahan itu diteruskan anak-anaknya. "Warung kami semakin bertambah jumlahnya di Bantul," kata Supartini, Rabu, 7 Januari 2015. (Baca: Pelesir dan Belanja Sayur Organik di Yogyakarta)

Menurut dia, selain di belakang kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, warung yang sama juga berdiri di kawasan Pasar Bantul, Manding, Cepit, dan Imogiri. Warung tongseng yang berada di kawasan pasar tak pernah sepi pembeli. Ketika makan siang, misalnya, orang mengantre untuk menyantap masakan ini. Penjual, yang merupakan adik Supartini, bahkan harus menyiapkan kursi kayu panjang tambahan di emper warung.

Tongseng ayam khas Bantul ini mempertahankan cita rasa bahan masakan, di antaranya ayam kampung dan bumbu rempah. Cara memasaknya pun masih tradisional, yakni menggunakan arang dan tungku. (Baca: Parangtritis Dipadati Pelancong Libur Tahun Baru)

Selain melahap tongseng, pembeli juga bisa menikmati gulai, sate, dan nasi goreng di warung Moro Seneng. Ada pula tempe bacem dari kacang koro. Minumannya andalannya adalah teh panas legi kenthel alias manis kental menggunakan gula batu. Warga Yogyakarta biasa menyebutnya teh nasgithel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Supartini mengatakan memilih tongseng berbahan ayam kampung yang memiliki rasa gurih dan teksturnya tidak terlalu lembut seperti ayam potong. Selain itu, ayam kampung juga lebih sehat dimakan. Budi daya ayam ras pedaging selama ini menggunakan suntik vaksin dan berbagai macam vitamin supaya memiliki bobot maksimal. (Baca: Kuliner Sehat Berbahan Pangan Lokal 'Ndeso' )

Pekerja warung tongseng, Wulan, mengatakan setiap hari warung itu memotong sepuluh ayam kampung yang dimasak bersama rempah. Harga satu porsi tongseng ayam bersama nasi Rp 10.000. Warung ini buka pada pukul 08.00-16.00. Warung ramai pengunjung pada Sabtu, Ahad, dan hari libur. "Per hari pendapatan kami rata-rata Rp 3 juta," katanya.

SHINTA MAHARANI

Baca berita lainnya:
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?
10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial

Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja

PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

5 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

7 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

8 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

9 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

11 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

13 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

21 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

23 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.