Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ritual Hajat Sasih di Kampung Naga  

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Warga Kampung Naga. Tempo/Aditya Herlambang Putra
Warga Kampung Naga. Tempo/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat adat Naga, baik yang tinggal di dalam maupun di luar Kampung Naga (disebut Sanaga), sampai sekarang masih setia menjalankan adat karuhun (leluhur). Salah satunya dengan tetap mempertahankan tata ruang Kampung Naga tersebut. Tata ruang menjadi sarana untuk hidup bersama alam. "Kami tinggal di lereng bukit, tapi tidak pernah kena longsor. Kami tinggal dekat sungai, tapi tidak pernah banjir. Itu karena kami bukan hidup di alam. Kami hidup bersama alam," ujar Udin, warga setempat, seperti ditulis Koran Tempo, Ahad, 28 September 2014.

Kampung Naga terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Jaraknya sekitar 106 kilometer dari Bandung melalui Garut dan berada di jalur lalu lintas utama Priangan. Tugu Kujang Pusaka setinggi kurang-lebih 6 meter menyambut di titik akhir perhentian mobil sebelum masuk kampung.

Empat kali setahun, masyarakat setempat menggelar ritual hajat sasih. Penggelaran ritual itu bertujuan memohon berkah dan keselamatan kepada leluhur Kampung Naga dan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Esa atas segala nikmat-Nya. Penentuan waktunya berkaitan erat dengan tradisi Islam, yaitu Muharam (26, 27, atau 28), Maulud (12, 13, atau 14), Jumadilakhir (16, 17, atau 18), Syakban (14, 15, atau 16), Syawal (1, 2, atau 3), dan Rayagung/Zulhijah (10, 11, atau 12). Salah satu dari tanggal itu dipilih sebagai pelaksanaan hajat sasih. Tanggal yang dipilih adalah yang tidak bertepatan dengan "hari nyepi" warga Sanaga, yaitu selain Selasa, Rabu, atau Sabtu.

Saat menghelat hajat sasih, pada tengah hari, para pria akan serentak keluar dari tiap rumah. Sebagian dari mereka membungkus diri dengan sarung. Mereka menuju sisi sungai di utara kampung. Mereka berjalan dalam diam, tanpa alas kaki, dan, konon, tanpa celana dalam.Mereka menuju Sungai Ciwulan untuk mandi sebagai pembuka ritual hajat sasih. Di tepi sungai, kuncen akan membuka atau memulai bebersih dengan membagikan leuleueur (pelicin) ke semua peserta ritual. Pelicin dari akar pepohonan itu dipakai sebagai pengganti sabun untuk simbol pembersihan diri: jiwa dan raga.

Setelah sekitar 30 menit, para peserta ritual kembali berjalan dalam diam ke rumah masing-masing. Kuncen, lebe (amil), dan punduh (setingkat ketua rukun tetangga) menuju bumi ageung untuk menyiapkan sesaji dan parakuyan (tempat pembakaran kemenyan). Beberapa saat kemudian, para laki-laki keluar rumah lagi. Mereka semua memakai jubah dan sarung putih, pakaian khas masyarakat Naga. Kepala mereka tertutup totopong (penutup kepala). Dalam hening, mereka berjalan ke masjid. Beberapa dari mereka menyiapkan sapu lidi yang disimpan di langit-langit masjid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah salat zuhur berjemaah, ritual pamungkas hajat sasih, syukuran, dimulai. Semua peserta ritual duduk mengelilingi boboko. Seorang perempuan sepuh dari bumi ageung, patunggon, membawa kendi yang berisi air dan memberikannya kepada kuncen. Perempuan sepuh lainnya meletakkan tumpeng di tengah-tengah ruangan. (Baca juga: Standardisasi Wisata Syariah Kelar September)

Tumpeng Kampung Naga terdiri atas dua bagian. Bagian luar nasi putih dan bagian dalam nasi kuning. Nasi kuning tidak hanya dicampur ayam, tapi juga ikan asin atau telur. Walau dibuat sejak pagi, bahkan subuh, nasi itu masih hangat. Kehangatan itu mungkin masih ada karena cara memasaknya. Tapi bisa jadi juga karena pancaran aura cara hidup warga adat Naga: bertahan dalam adat dan juga terbuka. (Baca juga: Surakarta Kembangkan Wisata Susur Bengawan Solo)

MONA SYLVIANA (Cerpenis)

Berita terpopuler:
Jalur Trans Sulawesi Mulai Dibangun Tahun Depan
Induk Usaha ANTV Bayarkan Dividen Rp 39,2 Miliar  
Kurban, Pemerintah Waspadai Ternak di Sulawesi
Subsidi Kereta Jarak Jauh Masih Dihitung
Menkeu : Pemerintah Tak Wajib Bayar Korban Lapindo   

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca Lokasi Wisata Jawa Barat Hari Ini, Potensi Hujan Petir di Bogor

27 Desember 2023

Pengunjung memberi makan jerapah di Bandung Zoo, Bandung, Jawa Barat, Senin, 19 Juni 2023. Bandung Zoo mengajukan Kasasi ke Mahkaman Agung, dan tetap mengklaim lahan kebun binatang yang juga berfungsi sebagai hutan kota seluas 13,9 hektare tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Prediksi Cuaca Lokasi Wisata Jawa Barat Hari Ini, Potensi Hujan Petir di Bogor

Ketahui prediksi cuaca di tempat wisata Bandung, Bogor, sampai Sukabumi hari ini.


Prakiraan Cuaca Hari ini di Berbagai Tempat Wisata di Jawa Barat

22 Desember 2023

Pantai Karapyak Pangandaran (portal.pangandarankab.go.id)
Prakiraan Cuaca Hari ini di Berbagai Tempat Wisata di Jawa Barat

Di Bandung, cuaca pagi hari dalam kondisi cerah. Namun mulai siang hingga malam Bandung berpotensi hujan.


3 Potensi Wisata Cirebon Raya yang akan Dikembangkan

7 Mei 2023

Gua Sunyaragi Cirebon. pariwisataindonesia.id
3 Potensi Wisata Cirebon Raya yang akan Dikembangkan

Berdasarkan catatan, pada libur Lebaran lalu, jumlah wisatawan di Cirebon Raya meningkat sekitar 50 persen sampai 110 persen.


Wisatawan ke Jawa Barat Tak Hanya Padati Bandung dan Bogor Raya, tapi juga Cirebon

26 April 2023

Gua Sunyaragi Cirebon. pariwisataindonesia.id
Wisatawan ke Jawa Barat Tak Hanya Padati Bandung dan Bogor Raya, tapi juga Cirebon

Animo wisatawan pada tahun ini memang cenderung meningkat dari tahun sebelumnya.


6 Destinasi Wisata di Jawa Barat ini Diprediksi Akan Dipadati Pengunjung pada Libur Lebaran

20 April 2023

Pengunjung menikmati suasana pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu,25 November 2020. Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
6 Destinasi Wisata di Jawa Barat ini Diprediksi Akan Dipadati Pengunjung pada Libur Lebaran

Jumlah kunjungan ke destinasi wisata Jawa Barat diperkirakan melonjak naik 25-30 persen dari kunjungan Lebaran pada 2022.


Keseruan di Taman Bunga Nusantara: Harga Tiket, dan Jam Buka

14 Februari 2023

Taman Bunga Nusantara di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, 16 November 2013. Dok.TEMPO/Sudaryono
Keseruan di Taman Bunga Nusantara: Harga Tiket, dan Jam Buka

Mengenal Taman Bunga Nusantara, harga tiket dan jam buka objek wisata yang berada di cianjur, Jawa Barat


Harga Tiket Orchid Forest Cikole, Jam Buka, Lokasi, dan Fasilitas di Dalamnya

13 Februari 2023

Suasana kawasan wisata Orchid Forest, Cikole, Bandung. Tempo/Francisca Christy Rosana
Harga Tiket Orchid Forest Cikole, Jam Buka, Lokasi, dan Fasilitas di Dalamnya

Salah satu tempat liburan di Lembang yang bisa dikunjungi adalah Orchid Forest Cikole karena Anda bisa menikmati alam sekaligus mengenal berbagai macam bunga anggrek.


Liburan ke Pangandaran Jangan Cuma ke Pantai, Ada Aquarium Indonesia

5 Februari 2023

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau Aquarium Indonesia Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Senin (30/1/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemda Jawa Barat)
Liburan ke Pangandaran Jangan Cuma ke Pantai, Ada Aquarium Indonesia

Aquarium Indonesia Pangandaran cocok menjadi destinasi wisata keluarga kala akhir pekan.


Genjot Kunjungan Turis Usai Dilanda Gempa, Cianjur Promosikan Wisata Aman

12 Januari 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Genjot Kunjungan Turis Usai Dilanda Gempa, Cianjur Promosikan Wisata Aman

Kabupaten Cianjur memiliki beragam destinasi wisata andalan yang menarik, seperti Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara.


Kota Cimahi Data Ulang Objek Kebudayaan untuk Gali Potensi Kekayaan Daerah

7 November 2022

Wisata bangunan cagar budaya di Kota Cimahi, Jawa Barat. Dok.Dewan Kebudayaan Kota Cimahi
Kota Cimahi Data Ulang Objek Kebudayaan untuk Gali Potensi Kekayaan Daerah

Pendataan ulang objek kebudayaan ini dinilai penting bagi Cimahi, sebab budaya merupakan andalan pariwisata kota itu.