TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan puncak kepadatan lalu lintas di kawasan Malioboro akan terjadi mulai H+1 atau sekitar Rabu, 30 Juli 2014.
"Saat puncak kepadatan itu kendaraan yang masuk Malioboro dan area sekitarnya diperkirakan bisa mencapai 10 ribu kendaraan per hari dengan puluhan ribu wisatawan yang datang," kata Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DIY Sigit Saryanto ditemui Tempo di sela pemantauan, Sabtu, 26 Juli 2014.
Sigit menuturkan kondisi kelebihan kapasitas kendaraan di jalan yang hanya selebar delapan meter dengan panjang satu setengah kilometer itu kemungkinan akan terjadi hingga H+3 atau 1 Agustus 2014. "Sisa waktu libur Lebaran biasanya wisatawan akan memuaskan diri belanja oleh-oleh di Malioboro, sehingga kepadatan dan kemacetan tak terhindarkan di area itu," kata dia.
Menurut Sigit, daya tampung Malioboro saat macet biasa alias libur akhir pekan pendek berkisar 3.000 kendaraan per hari. Namun pada libur panjang seperti Lebaran ini bisa melonjak tiga kali lipat. (Baca juga: Sajian Archipelago di Hotel Tugu Malang)
Pantauan Tempo hingga Sabtu, 26 Juli 2014, atau H-2 Lebaran, kepadatan di Malioboro juga telah mulai tampak. Sejumlah warung lesehan di sisi timur jalan yang buka tampak diserbu pengunjung hingga penuh sesak. Area parkir di sisi timur jalan yang hari biasa hanya berisi satu baris kendaraan roda dua pun tampak penuh hingga tiga baris. Seperti yang tampak di kawasan depan Hotel Garuda hingga simpang jalan simpang Jalan Perwakilan atau sebelum Mal Malioboro.
Sigit mengaku telah menyiapkan antisipasi rekayasa lalu lintas bersama Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta demi mengurai potensi kemacetan Malioboro. Salah satunya membuat jalur memutar dari arah utara, Jalan Mangkubumi atau Jalan Margo Utomo tidak langsung melewati Jembatan Kleringan dan masuk Malioboro. Begitupun jalur dari timur atau area Pasar Kembang.
"Tapi diputar ke arah Kotabaru dulu agar ada jeda waktu dan tak terjadi penumpukan," kata Sigit. Selain itu, antisipasi kemacetan Malioboro juga dilakukan di ujung jalan itu, sebelum terurai di simpang Titik Nol Kilometer. Arus kendaraan dari Pasar Beringharjo akan dibatasi agar tak ikut meluap masuk ke Malioboro. (Baca juga: Libur Lebaran, Ragunan Buka Lebih Awal)
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogya Windarto mengimbau agar warga Yogya memberi kesempatan bagi wisatawan libur Lebaran ini dengan cara tak melintas Malioboro jika tak punya keperluan mendesak. "Warga Yogya bisa menggunakan jalur alternatif lain dan sebisa mungkin tidak ikut menumpuk di Malioboro," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Lainnya:
Ahok Ternyata Hobi Memandang Laut
Jelang Lebaran, Jakarta Hujan
Transjakarta Tetap Beroperasi Selama Lebaran