TEMPO.CO, Jakarta - Puncak acara Sail Raja Ampat akan dilaksanakan pada 21 Juni 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta, Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. "Persiapan acara sail terus dilakukan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, melalui siaran pers, Selasa, 27 Mei 2014. Selaku ketua panitia pelaksana Sail Raja Ampat, Sharif baru kembali dari kunjungan lapangan ke Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu pekan lalu. (Baca pula: Indonesia Usulkan 7 Geopark ke Unesco)
Menurut Sharif, untuk menunjang seluruh kegiatan sail, semua kementerian/lembaga yang menjadi anggota panitia mengalokasikan anggaran sesuai dengan kegiatannya masing-masing. Di antaranya, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Adapun beberapa lokasi yang sudah siap, antara lain Pantai Waisai Torang Cinta sebagai lokasi acara puncak Sail Raja Ampat, Rumah Pintar, lokasi Pameran Potensi Daerah, Kantor Sekretariat Panitia Nasional, Akademi Perikanan Sorong, serta Balai Budi Daya Ikan Kerapu yang juga menjadi lokasi peninjauan. "Selain anggaran kementerian/lembaga yang menjadi anggota panitia, pemerintah daerah juga berperan dalam memobilisasi semua sumber daya daerah, termasuk keterlibatan sektor swasta," kata Sharif.
Sharif menyebut Sail Raja Ampat merupakan sail yang ke-6 kalinya diselenggarakan setelah Sail Bunaken pada 2009, Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitung (2011), Sail Morotai (2012), serta Sail Komodo (2013). Sail Raja Ampat bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari. "Kegiatan ini juga menjadi model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil, serta mempromosikan lokasi sail sebagai tujuan wisata nasional dan internasional," ujarnya.
Seperti halnya kegiatan sail sebelumnya, penyelenggaraan Sail Raja Ampat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah terutama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil melalui sektor pariwisata bahari khususnya di wilayah Papua Barat dan sekitarnya. Contohnya, Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara yang pada tahun 2009 menjadi tempat penyelenggaraan Sail Bunaken, saat ini telah menjadi sentra bisnis di kawasan timur Indonesia. Sail Banda 2010 juga telah memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Maluku. "Sail Morotai 2012, telah mendorong ditetapkannya Provinsi Maluku Utara sebagai kawasan Ekonomi Khusus," kata Sharif.
Baca Juga:
Sharif menambahkan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Sail Raja Ampat 2014 telah ditetapkan menjadi agenda acara. Di antaranya, upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 di salah satu pulau terluar, bakti sosial, dan pelayanan kesehatan serta Pelayaran Lingkar Nusantara IV. Kegiatan lain yang menjadi agenda rutin adalah reli kapal layar (yacht rally), serta olahraga bahari. "Acara lain yang dikemas daerah adalah promosi potensi daerah serta Festival Danau Sentani 2014," tuturnya.
PINGIT ARIA