TEMPO.CO, Bangkok – Meski kegiatan pariwisata Thailand tetap normal beroperasi di tengah kudeta militer sejak Kamis, 22 Mei 2014, nyatanya puluhan negara telah mengeluarkan travel warning bagi warganya yang hendak menuju Negeri Gajah Putih.
Menurut laporan Bangkok Post hari ini, setidaknya sudah ada 45 negara di dunia yang mengeluarkan larangan bepergian ke Thailand, di antaranya Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Jepang, Cina, Hong Kong, Filipina, Israel, dan Singapura. (Baca: Darurat Militer Perburuk Pariwisata Thailand)
Adapun bagi warga asing yang sudah telanjur berada di Thailand diminta untuk tetap waspada. Setiap kantor kedutaan telah mengeluarkan imbauan agar warganya selalu membawa paspor ke mana pun mereka pergi dan sebisa mungkin menjauhi daerah yang rentan terjadi demonstrasi.
Sebenarnya seluruh warga Thailand tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa, meskipun beberapa pos pemeriksaaan militer telah didirikan di berbagai lokasi. Hanya sekolah yang diliburkan–tapi beberapa sekolah internasional tetap berjalan seperti biasa. (Baca: Lima Tip bagi Wisatawan di Tengah Kudeta Thailand)
Fasilitas umum seperti kantor pemerintahan, kedutaan besar, toko-toko, restoran, dan pusat perbelanjaan tetap buka, meskipun beberapa di antaranya menyesuaikan dengan jam malam. Kereta bawah tanah, Skytrain, bandara, dan layanan transportasi lainnya juga beroperasi normal. Dan, semua tujuan wisata populer, termasuk Phuket, tetap buka.
Namun travel warning ini dikeluarkan untuk mengantisipasi situasi Thailand yang tidak menentu. Sejak kudeta digaungkan, militer memang mengambil alih seluruh pemerintahan. Mereka bahkan menangkap sekitar seratus politikus Thailand dan menghentikan siaran beberapa stasiun televisi.
ANINGTIAS JATMIKA | BANGKOK POST
Terpopuler
Militer Thailand Tahan Yingluck Shinawatra
Militer Thailand Ancam Tutup Facebook dan Twitter
Pemimpin Kudeta Thailand Tunjuk Diri Jadi PM