TEMPO.CO, Semarang - Libur panjang pada Jumat-Ahad, 18-20 April 2014, dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi Museum Kereta Api di Lawang Sewu, Semarang. Jumlah pengunjung selama libur panjang ini tercatat 6.000 per hari.
"Angka ini meningkat jauh lebih dibanding rata-rata hari biasa yang hanya 1.000 kunjungan," kata petugas pelayanan Museum Kereta Api, Dimas Karebet, Ahad, 20 April 2014.
Sebagian besar pengunjung Lawang Sewu berasal dari luar Kota Semarang. Menurut Dimas, saat ini pengunjung museum tak bisa menikmati ruang bawah tanah yang menjadi salah satu obyek wisata. Sebab, pengelola telah merenovasi salah satu ruang yang pernah digunakan sebagai penjara itu.
Pantauan Tempo, tingginya kunjungan ke gedung yang menjadi saksi sejarah perang lima hari di Semarang itu mengakibatkan bus dan kendaraan pribadi pengunjung diparkir di sekitar Tugu Muda, Semarang.
Hayuzar, 28 tahun, seorang pengunjung asal Aceh, bersama istri dan enam anggota keluarganya datang untuk menikmati Lawang Sewu. Hayuzar yang sudah dua kali datang ke tempat wisata itu mengaku tak bosan menikmati bangunan tua yang dirancang oleh Thomas Karstens tersebut. "Saya ingin tahu arsitekturnya yang unik maupun koleksi kereta dan sejarahnya," kata Hayuzar.
Hayuzar dan keluarganya terkesan dengan bangunan yang berada di tengah kota itu. Apalagi, kehadiranya yang kedua kali itu menampakkan kondisi bangunan tidak lagi angker dan kumuh karena sudah tertata.
EDI FAISOL
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014
Berita terpopuler:
Bikin Masalah di Sukamiskin, Nazaruddin Dipukul
Mobil Esemka Generasi Terbaru Segera Meluncur
Dul Kini Tinggal dengan Maia Estianty
Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri