TEMPO.CO, Jakarta - Pameran produk fashion era 80-an, 90-an, hingga 2000-an dengan tajuk "Fashionary.bdg" digelar di atap gedung Paris Van Java, Jalan Sukajadi, Bandung, pada Sabtu dan Minggu, 16-17 November 2013. "Ini upaya kami untuk menjadikan Bandung sebagai kota fashion," kata Galih Sedayu, Direktur Program Bandung CreatyCity Forum (BCCF), sebagai penggagas acara tersebut di Bandung, Kamis, 14 November 2013.
Menurut Galih, merek lokal seperti C59 dan Tegep Boots, yang lahir pada era 90-an itu, akan dipamerkan. Selain itu, batik Fractal, Kandura Keramik, dan MKS Shoes yang berkibar pada awal tahun 2000-an itu juga akan memeriahkan acara tersebut.
Pameran itu tidak hanya menjajakan produk, produsen-produsen lokal itu pun akan memperlihatkan cara memproduksi barangnya. "Tujuan kami bukan hanya mengembalikan gairah para produsen lama, tapi bagaimana anak muda yang belum sempat berwirausaha juga akan terundang," kata dia.
Untuk memperkuat bidang edukasinya, acara ini akan dilengkapi dengan talkshow tentang "Perkembangan Fashion di Kota Bandung". Para pembicara adalah pelaku fashion lintas generasi, seperti Marius Widyarto dari C59, Fiki Satari dari Airplane, dan Annisa Hudaya dari HGL House.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Dadan, menyambut baik kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan ini tidak hanya edukasi, tapi juga dapat meningkatkan gairah fashion di Kota Bandung. "Sehingga, dalam tahapan kreatif, tidak hanya produk, kita ada pengetahuan bagaimana memproduksi dan mempromosikan," ujar Dadan.
Untuk mendukung acara tersebut, kata Dadan, Pemerintah Kota Bandung mengimbau agar para siswa SMP dan SMA di Kota Bandung menghadiri acara tersebut. "Industri kreatif merupakan peluang usaha yang menarik dan mesti dipahami anak muda di Kota Bandung," kata dia.
PERSIANA GALIH