Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspedisi Besar Mencari Posisi Ranu Tompe

image-gnews
Para pendaki yang sedang berkemah di dekat danau Ranu Kumbolo, Malang, Jawa Timur, 1-7, 2012. Rabu Kumbolo merupakan salah satu dari enam danau yang ada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO
Para pendaki yang sedang berkemah di dekat danau Ranu Kumbolo, Malang, Jawa Timur, 1-7, 2012. Rabu Kumbolo merupakan salah satu dari enam danau yang ada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pada 2-11 Oktober 2013, mennyelenggarakan ekspedisi untuk menemukan lokasi Ranu Tompe.

“Kami belum pernah melihatnya, dan hanya tahu dari foto citra satelit dan peta kawasan,” kata Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TNBTS Farianna Prabandari kepada Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Menurut Farianna, yang diketahui selama ini bahwa di kawasan TNBTS terdapat enam ranu (danau), yakni Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan, Ranu Pakis, serta Ranu Tompe. Ranu tersebut terbentuk akibat aktivitas vulkanik gunung-gunung di dalam kawasan TNBTS, terutama Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Namun, hingga saat ini pihak TNBTS belum mengetahui keberadaan Ranu Tompe, sehingga perlu dilakukan ekspedisi untuk mencarinya. Ekspedisi ini merupakan yang ekspedisi besar pertama sejak TNBTS berdiri pada 1982.

Staf Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan TNBTS, Elham Purnomo, mengatakan bahwa kawasan Ranu Tompe diduga menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat banyak dan penting. Di antaranya berupa spesies anggrek dan pohon-pohon besar yang belum pernah dicatat dan diukur, serta burung pemangsa (raptor), khususnya Elang Jawa. Ranu Tompe juga diperikirakan menjadi tempat bersarang macan tutul.

Keragaman flora dan fauna tersebut diyakini masih aman, karena letaknya yang terisolasi dan jauh dari akses manusia. Diperkirakan Ranu Tompe berada di zona inti atau jantung TNBTS, yang merupakan zona perlindungan mutlak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan peta kawasan, Ranu Tompe berlokasi di wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II. Ranu Tompe berada di lereng timur Gunung Semeru pada ketinggian 1.774 meter dari permukaan laut.

Secara administratif, lokasi Ranu Tompe masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang. Posisi geografis ini menjadikan Ranu Tompe sangat vital sebagai daerah tangkapan air bagi masyarakat Lumajang.

”Dalam ekspedisi, kami mengajak warga yang pernah ke sana sebagai pemandu. Beberapa aktivis lingkungan juga ikut. Wartawan juga boleh turut serta,” ujar Elham.

Proses kompilasi data, analisis, pembahasan dan finalisasi laporan ekspedisi ditetapkan maksimal sebulan pasca-ekspedisi.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IPB Gelar Seminar Hasil Ekspedisi Batas Negeri

24 Februari 2020

Para pembicara seminar, moderator,  pembina dan ketua umum Uni Konservasi Fauna IPB
IPB Gelar Seminar Hasil Ekspedisi Batas Negeri

Ekspedisi Batas Negeri merupakan program eksplorasi keanekaragaman hayati dan sosial budaya wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia oleh Uni Konservasi Fauna Institut Pertanian Bogor yang bekerjasama dengan TNI AL


Ekspedisi Pelayaran Napak Tilas Magelhaens Akan Digelar di Tidore

26 Desember 2017

KRI Bima Suci (kanan) bersama KRI Dewa Ruci dihadirkan dalah acara pelepasan tim Sail Sabang 2017 di dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 20 November 2017. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mememimpin acara Pelepas 768 pemuda-pemudi dari TNI AL, sekolah kelautan, dan anggota pramuka terpilih untuk mengikuti Sail Sabang Ekspedisi Nusantara Jaya 2017. Tempo/ Ilham Fikri
Ekspedisi Pelayaran Napak Tilas Magelhaens Akan Digelar di Tidore

Kegiatan pelayaran keliling dunia bertajuk Ekspedisi Napak Tilas Magelhaens, akan digelar 2019-2021, dimulai dari Spanyol dan berakhir di Tidore.


Pantau Ekosistem Terumbu, Ekspedisi Alor-Flores Timur Digelar  

24 Maret 2017

Wisatawan asing memasang terumbu karang bersama pemandu wisata dalam rangkaian kegiatan Sanur Village Festival 2016 di Pantai Sanur, Bali, 26 Agustus 2016. Festival ini diisi dengan berbagai atraksi wisata, seni, budaya, kuliner. ANTARA/Nyoman Budhiana
Pantau Ekosistem Terumbu, Ekspedisi Alor-Flores Timur Digelar  

WWF Indonesia dan Yayasan Reef Check Indonesia melaksanakan ekspedisi laut di kawasan konservasi perairan Alor dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.


LIPI Petakan Pola Patahan Pemicu Gempa di Samudra Hindia

21 Februari 2017

LIPI. TEMPO/Aditia Noviansyah
LIPI Petakan Pola Patahan Pemicu Gempa di Samudra Hindia

LIPI akan melakukan pemetaan batimetri di Samudra Hindia sebagai dasar untuk menganalisis pola patahan pemicu gempa.


BMKG Gelar Ekspedisi untuk Teliti Fenomena Kemaritiman  

20 Februari 2017

Layar Pemantau Peringatan Tsunami Indonesia pada simulasi Tsunami Drill International 2009 & Exercise IOWVE 2009, Jakarta, Rabu(14/10). Kegiatan ini melatih kesiagaan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Foto: TEMPO/Subekti
BMKG Gelar Ekspedisi untuk Teliti Fenomena Kemaritiman  

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kembali menggelar Ekspedisi Indonesia Prima 2017 untuk meneliti berbagai fenomena kemaritiman.


Seorang Pendaki Tim Unpar Gagal ke Puncak Aconcagua  

2 Februari 2016

Tim The Women of Indonesia`s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) beranggotakan Dian Indah Carolina (kiri), Fransiska Dimitri Inkiriwang, dan Mathilda Dwi Lestari. TEMPO/ANWAR SISWADI
Seorang Pendaki Tim Unpar Gagal ke Puncak Aconcagua  

Satu pendaki perempuan Unpar mengalami sakit dan tak bisa melanjutkan perjalanan ke puncak Aconcagua.


Tim Pendaki Mahasiswi Unpar Dihadang Badai Gunung Aconcagua  

25 Januari 2016

Tim The Women of Indonesia`s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) beranggotakan Dian Indah Carolina (kiri), Fransiska Dimitri Inkiriwang, dan Mathilda Dwi Lestari. TEMPO/ANWAR SISWADI
Tim Pendaki Mahasiswi Unpar Dihadang Badai Gunung Aconcagua  

Perjalanan mencapai puncak Aconcagua harus diatur ulang akibat
badai salju.


Ekspedisi 7 Puncak Dunia, Mahasiswi Unpar Daki Aconcagua  

18 Januari 2016

Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (ISSEMU) 2009-2012. ANTARA/Dokumentasi ISSEMU
Ekspedisi 7 Puncak Dunia, Mahasiswi Unpar Daki Aconcagua  

Pendakian dimulai dari Gunung Aconcagua.


Peneliti Temukan Bakteri Tak Lazim di Perut Mumi Es  

12 Januari 2016

Mumi manusia es yang ditemukan sempurna di gletser Tyrolean yang berada di Akademi Eropa (EURAC) di Bolzano, Italia, 4 Desember 2015. REUTERS/Sudtiroler Archaeologiemuseum/EURAC/Marco Samadelli-Gregor Staschitz/ Handout via Reuters
Peneliti Temukan Bakteri Tak Lazim di Perut Mumi Es  

"Dia membawa spesies yang lebih lebih murni."


Tujuh Spesies Burung Baru Ditemukan di Indonesia  

2 Februari 2015

Ekspedisi Langguru, salah satu ekspedisi multidisiplin guna mengungkap keragaman hayati di Papua Barat. (Foto: istimewa)
Tujuh Spesies Burung Baru Ditemukan di Indonesia  

Di ketinggian sekitar 800 meter, ditemukan sarang burung bowerbird, burung yang pandai merias dan menjaga kebersihan sarangnya.