Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Sehelai Rambut Londorundun  

image-gnews
Penampilan tari pada festival Fort Roterdam di Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis
Penampilan tari pada festival Fort Roterdam di Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Makassar -Kisah ini bermula ketika Bendurana—yang diperankan Aco Zulsafri—berburu rusa dalam hutan. Saat beristirahat disungai, ia menemukan sehelai rambut yang dihanyutkan air. Seketika Bendurana terpesona dan jatuh cinta, dia lalu bertekad untuk mencari pemilik rambut itu untuk dijadikan istri.

Bersama dua pengikutnya, putra raja Bone ini berkelana dan mengembara, melalui bukit, gunung, laut, dan hutan.  Dalam perjalanan, Bendurana mendengar kabar bahwa pemilik rambut itu bernama Londorundun—diperankan oleh Andi Ulfa Wulansari--, gadis yang lahir dan besar di Sesean, Tana Toraja.

Mendengar kabar itu, Bendurana ke Sesean untuk mempersunting Londorundun, kemudian memboyongnya pulang ke negerinya. Dari perkawinan inilah lahir putra yang diberi nama Batara Gowa.

Sajian kisah Londorundun yang skenarionya ditulis sendiri oleh Bahar Merdhu ini dikemas secara jenaka oleh Rombongan Sandiwara Petta Puang. Pertunjukan yang dipadukan dengan seni musik dan tari

dalam Pentas Seni Fort Rotterdam 2013, di Benteng Fort Rotterdam, Jumat malam lalu ini cukup menghibur penonton.

Ada Tari Pa’jonga yang ditampilkan pada saat Bendurana berburu rusa. Tarian ini dibawakan oleh Iron Production. Lalu ada Melletuk Kopi oleh penari Star 33, yang menggambarkan kegiatan memetik kopi gadis-gadis Toraja. Kemudian Sanggar Rama mementaskan tari Marellau Pammase Dewata, tarian etnis Bugis yang mengiringi sesi pelamaran Bendurana kepada Londorundun. Juga ada tari Battinna Lebonna dari Celebes Indonesia.

Suasana panggung semakin riuh oleh permainan rampak gendang dari Sanggar Alam, yang dipimpin langsung oleh maestro gendang Daeng Serang Dakko. Tiap tabuhan gendang membahana memenuhi areal taman Fort Rotterdam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pentas Seni Fort Rotterdam ini digelar dua malam berturut-turut. Jika malam pertama penampilan mayoritas bernuansa Toraja, malam kedua ini lebih variatif. Ada suguhan tari Pangadakkang oleh seniman dari Makassar Art.  Ada sajian puisi-puisi modern Asia Ramli Prapanca, salah satunya berjudul ‘Kepada Pembunuh Kemerdekaan.’

Selanjutnya ada pertunjukan teater bertajuk ‘Passompe’—bercerita tentang kepiawaian pelaut Bugis-Makassar dalam melakukan pelayaran dan berniaga. Pertunjukan teater kali ini dikemas secara klasik modern, dengan dialog-dialog yang dikemas secara jenaka tanpa menghilangkan unsur muatan lokalnya.

Teater Passompe yang dimainkan  Sanggar Griya Seni Barombong (Grisbon) pernah ditampilkan pada Festival Nasional Teater Remaja di Bandung.  Di Kota Kembang ini, mereka berhasil  menjadi penyaji terbaik ketiga, sutradara terbaik, dan aktor utama terbaik.

Sanggar Seni Kartika mempersembahkan tarian yang juga berjudul ‘Passompe’.  Ada juga penampilan JK Etnika yang menyuguhkan mulai dari musik tradisional hingga modern. “Ini memang ajang bagi para seniman untuk menyalurkan kreatifitasnya,” kata Jamal Kalam, ketua panitia Pentas Seni Fort Rotterdam.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Makassar, Rusmayani Madjid mengatakan, kegiatan tahunan ini sudah memasuki tahun kedua, dimana tujuannya untuk memberikan ruang kepada seniman-seniman kota Makassar untuk mengekspresikan bakat seninya. “Ini juga menjadi bagian dari cara untuk melestarikan budaya Sulawesi Selatan dan memperkenalkannya ke generasi muda,” katanya.


REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

4 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.


HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.


Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Pengunjung menyaksikan pertunjukan 'video mapping' di Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 22 Desember 2019. Video mapping yang berdurasi 25 menit tersebut akan dilaksanakan hingga 31 Desember mendatang bertemakan Filosofi Tugu Monas, Relief dan Diorama Museum Sejarah Nasional, Pembangunan Ibu Kota Jakarta, Kebudayaan Betawi serta kehidupan Jakarta. ANTARA
Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.


4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

Pertunjukan di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.


Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Suasana destinasi wisata Tlogoputri, Kaliurang di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, masih sepi di masa PPKM Level 4. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.


Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Aksi panggung seniman lokal asal Kabupaten Bekasi di pentas Lebaran Yatim Bekasi yang digelar Dewan Kesenian Kabupaten Bekasi di Lapangan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Jumat petang, 2 September 2022. Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi


Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Seniman dan seniwati Kulon Progo menampilkan Tari Sri Kayun. (ANTARA/Sutarmi)
Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Penampilan teater musikal
Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.