Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Pacuan Sandeq di Laut Lepas Losari

image-gnews
Festival Sandeg Race 2013 finish di pantai Losari Makassar. TEMPO/Iqbal lubis
Festival Sandeg Race 2013 finish di pantai Losari Makassar. TEMPO/Iqbal lubis
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Meakke ri Mamuju, Lambi Dai ri Makassar, berarti berangkat dari Mamuju sampai Makassar. Tahun ini, 33 sandeq (perahu bercadik) yang mengikuti kejuaraan Sandeq Race 2013 berangkat dari Mamuju, Sulawesi Barat, pada 24 Agustus lalu dan tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa 3 September 2013 lalu.

Selasa sore itu, kawasan Pantai Losari dimeriahkan kedatangan 30 sandeq yang memasuki garis akhir Sandeq Race. Atraksi passandeq (pelayar sandeq) ketika mengarungi lautan menjadi daya tarik tersendiri. Acara yang telah menjadi agenda pariwisata setiap tahun sejak 1995—hanya pada 2005 dan 2009 tidak diselenggarakan—ini diprakarsai Horst H. Liebner, peneliti maritim Nusantara asal Jerman.

Dalam Sandeq Race kali ini, Mandala Bintang Timur berhasil menjadi juara umum, disusul Teluk Mandar dan Cahaya Rezky pada posisi kedua dan ketiga. Peserta wajib melalui tujuh etape, yakni Mamuju-Deking, Deking-Somba, Somba-Banggae Majene, Banggae Majene-Polewali, Polewali-Ujung Lero, Ujung Lero-Barru, dan terakhir Barru-Makassar. Tahun ini, ada tambahan lomba segitiga—ajang adu kecepatan dan menukik.

Sandeq Race dijuluki sebagai perlombaan balap perahu yang tercepat, terkeras, dan terjauh di dunia. Konon, perahu sandeq adalah kapal bercadik tercepat di dunia. Jika ada angin baik, kecepatannya bisa mencapai 15-29 knot atau 30-40 kilometer per jam. Dari Mamuju ke Makassar, sandeq menempuh jarak 400 kilometer.

Laju kecepatan perahu dipengaruhi oleh desainnya yang ramping, panjang, dan ringan, serta layar segitiga siku-siku yang lebar. “Kecepatan laju perahu bisa terlihat dari banyaknya awak yang melakukan timbang (menyeimbangkan layar), artinya angin baik dan tak perlu mendayung karena lima awak melakukan timbang,” kata Muhammad Ridwan Alimuddin, salah satu peneliti maritim Mandar.

Awal Sandeq Race digelar pada 1995, peserta tidak diizinkan menggunakan dayung. Sebagai gantinya, para passandeq menggunakan piring makan. Barulah pada Sandeq Race kedelapan, pada 2006, dayung boleh digunakan. Jika angin sedang tak bersahabat, passandeq harus mendayung hingga angin kembali bertiup kencang.

Menurut Ridwan, sandeq adalah jenis perahu yang digunakan oleh masyarakat Mandar untuk menangkap ikan, berdagang, dan sebagai alat transportasi. Cadik pada perahu menunjukkan sandeq sebagai warisan suku Austronesia, yang mencakup wilayah Kepulauan Formosa dan Madagaskar.

Menurut Ridwan, sandeq Mandar adalah puncak evolusi sandeq. Seperti halnya teori Charles Darwin bahwa manusia adalah puncak evolusi dari kera. Sandeq Mandar adalah sandeq yang paling ideal dan mampu meluncur dengan kecepatan tinggi.

Selain untuk menangkap ikan, para nelayan kadang mengadakan perlombaan sandeq di daerah yang terletak di Sulawesi Barat itu. Pada 1995, Horst memprakarsai perlombaan yang lebih profesional, yaitu Sandeq Race. Alasan penyelenggaraan Sandeq Race ini adalah agar masyarakat Mandar tidak meninggalkan begitu saja tradisi pelayaran dengan perahu sandeq.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ridwan mengungkapkan, sandeq asli yang dipakai nelayan kini nyaris punah—jumlahnya kurang dari 50 buah. Padahal, sebelum 1990-an, ratusan sandeq digunakan oleh para nelayan untuk mencari ikan. Untuk melestarikannya, Sandeq Race kini dimasukkan dalam kegiatan tahunan, memperingati Hari Kemerdekaan.

“Lomba ini bisa memupuk kebersamaan, bisa ramai-ramai dengan peserta lain,” kata Mustain, 43 tahun, passandeq Putri Sulbar yang telah mengikuti lomba ini sejak 2006.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Karim, mengatakan Sandeq Race ini memang menjadi ajang silaturahmi karena pesertanya berasal dari beberapa kabupaten di Sulawesi Barat. Lomba ini juga bertujuan melestarikan budaya-budaya leluhur Mandar.

REZKI ALVIONITASARI


Topik Terhangat

Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Penerimaan CPNS | Suriah Mencekam

Berita Terpopuler
Abraham Samad: Rudi Rubiandini Orang Serakah
Istri @benhan: Suami Diperlakukan Bak Perampok
Zaskia Gotik Putuskan Pertunangan dengan Vicky
Ahok: Tiada Ampun bagi Kopaja Ugal-ugalan
Hukuman Serda Ucok: 11 Tahun Bui dan Dipecat

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

8 November 2022

Tebing Romantis di Tana Toraja. Dok. Facebook.com
Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

Tebing Romantis disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Tana Toraja.


Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

4 Oktober 2022

Bupati Bantaeng H Ilham Azikin dan Kadisparbud Sulsel Muh Jufri mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) menandatangani prasasti Desa Wisata Campaga masuk dalam 50 Desa Wisata Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2022 di lokasi wisata Erbol, Desa Campaga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Rabu, 7 September 2022. ANTARA/Suriani Mappong
Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

Salah satu desa wisata di Sulawesi Selatan yang masuk ADWI 2022 adalah desa wisata Campaga.


Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

28 Mei 2022

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memberi sambutan saat pemasangan rel kereta api Trans Sulawesi Railways tahap1  di Desa Lalabata, Kabupaten Barru, Sulsel, 13 November 2015. Pemasangan rel kereta api pertama di Luar Pulau Jawa dan Sumatera tersebut akan menghubungkan Kota Makassar dan Kota Parepare sepanjang 145 km dan ditargetkan rampung pada tahun 2018. TEMPO/Hariandi Hafid
Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jalur Trans Sulawesi yang akan menghubungkan berbagai kota.


Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

13 Januari 2022

Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, diusulkan menjadi  lokasi balap mobil listrik Extreme E 2022 di Indonesia 2022. Tim Indonesia akan diwakili Team Teechetah dalam perhelatan tersebut. FOTO: Team Teechetah
Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

Kepulauan Selayar meruoakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki alam bahari memukau.


Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

11 Desember 2021

Coto Gagak, milik Jamaluddin, di Jalan Gagak Makassar. TEMPO/Farid Wajdi
Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

Makassar tak hanya memiliki beragam destinasi wisata menarik, tapi juga variasi kuliner yang nikmat dan khas.


Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

7 Desember 2021

Puluhan wisatawan lokal berenang di air terjun Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 17 Juli 2017. TEMPO/Subekti.
Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya diprediksi oleh BMKG akan melanda kawasan wisata Bantimurung.


Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

18 November 2021

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

Program Teman Bus ini merupakan penyediaan layanan transportasi massal yang lebih nyaman dan aman untuk masyarakat.


Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

16 November 2021

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pada peletakan batu pertama pembangunan Cimory Dairyland di Parangloe Kab.Gowa, Sulsel, Senin (15/11/2021). ANTARA Foto/HO-Humas Gowa
Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan dibangun sebagai destinasi wisata sekaligus industri pengolahan susu.


Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

6 November 2021

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi berfoto saat meninjau salah satu lorong di Makassar yang akan dijadikan program
Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

Program lorong wisata di Kota Makassar akan dimulai pada 9 November di 15 kecamatan.


Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

28 Oktober 2021

ano Kalimpaa atau yang dikenal dengan Danau Tambing, di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali dibuka sejak 23 Oktober 2021. (ANTARA/Kristina Natalia)
Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Dalam pembukaan ini, pengelola Danau Tambing melakukan uji coba layanan pengunjung melalui pendaftaran secara daring.