TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta kembali menggelar Jakarta Tourism Expo 2013 di Surabaya, Manado, dan Banjarmasin, dari Mei sampai Juli 2013. Mereka menawarkan paket wisata lebih murah.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Arie Budiman, paket wisata tersedia beragam dan fleksibel. “Masyarakat bisa memilih sesuai keinginan dan kemampuan keuangan,” kata Arie.
Expo ini akan diselenggarakan pada 3 hingga 5 Mei 2013 di Mal Ciputra, Surabaya, kemudian dilanjutkan di Manado pada 22 sampai 24 Juni 2013 dan berakhir di Banjarmasin pada 31 Juni hingga 2 Juli 2013.
Jakarta Tourism Expo menjadi program promosi wisata yang digagas Pemprov DKI. Salah satunya untuk menggairahkan wisatawan domestik dan mempromosikan Jakarta sebagai tujuan wisata yang tidak kalah bersaing, dibandingkan kota besar lain di Asia. Jakarta termasuk salah satu kota dengan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat di dunia.
Paket-paket wisata Jakarta ditawarkan dalam ekspo ini didukung lebih dari 47 industri pariwisata Jakarta, dari beberapa hotel berbintang, obyek wisata, biro perjalanan, pusat perbelanjaan, dan maskapai penerbangan. Sedangkan penjualan paket-paket wisata Jakarta tersebut akan dijual oleh biro perjalanan lokal di tempat penyelenggaraan ekspo.
“Animo industri pariwisata Jakarta berpartisipasi pada ekspo dari tahun ke tahun meningkat pesat. Dari jumlah partisipan dan penawaran-penawaran menarik diberikan,” katanya. Salah satu peserta ekspo dari maskapai penerbangan, Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, mengatakan maskapai ini kembali berpartisipasi melalui penawaran harga kompetitif.
Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, transakasi JTE tahun 2012 di empat kota (Semarang, Medan, Pontianak, dan Manado) mencapai Rp 6,2 miliar. Sedangkan pertumbuhan sarana dan prasarana wisata di megapolitan Jakarta juga melaju pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Di Jakarta telah tersedia tidak kurang dari 219 hotel berbintang, 3.173 restoran, 40 balai pertemuan, 2.248 BPW (biro perjalanan wisata), 1.257 tempat hiburan dan rekreasi yang menyajikan lebih dari 19 jenis hiburan, memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi wisatawan.
Jumlah pusat perbelanjaan terus bertambah dan sudah ada 86 mal yang menawarkan produk-produk berkualitas internasional. Hal ini yang menjadikan Jakarta sebagai salah satu pusat belanja terkemuka di kawasan Asia, sehingga menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Arus wisatawan ke Jakarta tumbuh pesat dari tahun ke tahun. Rata-rata pertumbuhan wisatawan ke Jakarta sekitar 7-10 persen per tahun. Pada 2012, jumlah wisatawan domestik ke Jakarta mencapai 28,88 juta orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 2,125 juta orang.
Kontribusi sektor pariwisata ke daerah khusus Ibu Kota Jakarta meningkat. Pada tahun lalu, sektor ini memberikan sumbangan bagi pendapatan asli daerah (PAD) DKI sebesar Rp 2,653 triliun.
“Melalui program promosi wisata diharapkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jakarta terus naik pesat,” kata Arie. Tidak hanya mendorong kontribusi terhadap PAD, dengan multiplier effect besar, kemajuan sektor pariwisata juga berdampak besar terhadap sektor ekonomi lainnya, termasuk terhadap usaha kecil dan menengah.
EVIETA FADJAR
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Buruh Gugat Jokowi ke PTUN
Ahok Berjanji Putihkan Tunggakan Rusun Marunda
Jokowi Siap Digugat Buruh
Demi UN SMP, 9 Siswa Pulau Seribu Naik Kapal 6 Jam