Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ke Semarang, Gulai Kambing Gereja Blenduk Menanti  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
TEMPO/Sorta Tobing
TEMPO/Sorta Tobing
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Namanya Gulai Kambing Bustaman. Jangan kaget. Di Semarang, Gulai Kambing Bustaman sudah menjadi nama generik. Di tiap sudut kota mudah ditemui penjual gulai kambing menggunakan label "Gulai Kambing Bustaman". Nama Bustaman, merujuk salah satu kampung di Jalan MT Haryono Semarang yang terkenal dengan usaha pemotongan kambing. Beberapa warganya bekerja sebagai pedagang gulai kambing keliling.

Meski sama-sama menggunakan label Gulai Kambing Bustaman, kedai gulai kambing di belakang Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama Semarang ini lain dengan yang lain. Rasanya lebih lezat dan segar. Lezat karena bumbu rempahnya terasa, segar karena tak ada unsur santan dalam kuahnya. Berbeda dengan gulai lain yang justru menonjol rasa santannya.

Adalah Garbin, 63 tahun, sang pemilik kedai. Pria asal Kudus yang boro di Kampung Bustaman ini menyatakan cita rasa gulainya berani diadu dengan Gulai Kambing Bustaman yang bertebaran di Kota Semarang. Garbin tidak sedang jumawa. Namun, menurut pengakuan para pelanggan, gulainya memang beda dengan yang lain. "Tentu pelanggan kami sudah melakukan perbandingan," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 20 Maret 2013. Sebelumnya, Tempo juga sudah melakukan perbandingan. Memang, gulai racikan Garbin lebih lezat dan segar. Orang Semarang bilang, tidak nek dan mblengeri (tidak gampang bikin kenyang).

Garbin yang sudah 40 tahun berjualan di belakang Gereja Blenduk meneruskan usaha ayahnya, Sumitro. Menurut dia, tak ada resep khusus pada menu gulainya. Sama dengan gulai pada umumnya, yakni menonjolkan rempah-rempah seperti serai, cengkih, kapulaga, kayu manis, lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, kemiri, adas, jinten dan sebagainya. Antara bumbu rempah dan kuah harus proporsional. "Jangan pelit dalam meracik bumbu," kata Garbin.

Oh ya, Gulai Bustaman juga menggunakan kelapa. Hanya saja, parutan kelapa tak dituangkan dalam bentuk santan, tapi disangrai (serondeng), lalu ditumbuk halus bersama rempah.

Meski resepnya sama dengan gulai pada umumnya, Garbin mengaku tiap orang memiliki garis tangan sendiri-sendiri yang menentukan enak tidaknya hasil masakan. "Ini rahasia Tuhan," katanya. Dia mencontohkan, meski sama-sama resep dan komposisinya, hasil racikan gulainya masih kalah enak dengan racikan Khoiri, salah satu anaknya yang kini ikut membantu berjualan. "Aneh tapi nyata".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika ditanya, Khoiri menyatakan yang membedakan resep masakannya dengan gulai lain adalah tangannya. "Soal resep, semua sama," kata Khoiri.

Demikian halnya dalam memilih daging kambing, menurut Khoiri, sama dengan pedagang lainnya, yakni terdiri dari kepala, telinga, pipi, lidah, otak, jeroan, kaki dan iga. Asal dibersihkan dan dimasak dengan benar, gulai tak berbau prengus.

Kedai milik Garmin sangat sederhana. Tendanya menempel di salah satu bangunan kuno di belakang Gereja Blenduk. Tapi tiap hari kedai ini menghabiskan 30 kilogram kambing setara 200 porsi. Buka dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Jika tak ingin antri, disarankan jangan datang antara jam 12 sampai jam satu siang.

Dengan Rp 20 ribu, Anda bisa menikmati seporsi Gulai Bustaman dipadu dengan tempe goreng kering dan taburan irisan bawang merah. Juga sambil menikmati keunikan bangunan tua Gereja Blenduk dengan atap kubahnya yang cembung menjulang. Dari kedai ini, kita bisa menikmati dua ikon kota Semarang sekaligus: Gulai Bustaman sebagai ikon kuliner dan Gereja Blendek sebagai ikon bangunan kuno di Kota Lama Semarang.

SOHIRIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Istana Drakula yang Melegenda di Rumania

3 April 2018

Dua peti mati berada di dalam sebuah ruangan di Kastil Bran di Bran, Rumania, 9 Oktober 2016. Diketahui Kastil ini merupakan istana Drakula Vlad III atau Vlad Drculea yang hidup di tahun 1431 sampai 1476. AP Photo
Menengok Istana Drakula yang Melegenda di Rumania

Meski diterpa hujan salju sejumlah turis terlihat asyik menikmati Istana Drakula berikut pemandangan indah sekitarnya.


Dari ASEAN, Jumlah Turis Indonesia Paling Banyak Datangi Prancis

6 September 2017

Warna-warni kembang api mewarnai langit di dekat menara Eiffel dalam perayaan tradisional Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2016. Peringatan ini menandai penyerbuan penjara Bastille pada 14 Juli 1789, yang memicu revolusi Prancis. REUTERS/Pascal Rossignol
Dari ASEAN, Jumlah Turis Indonesia Paling Banyak Datangi Prancis

Jumlah turis Indonesia adalah yang terbanyak mendatangi negeri Menara Eiffel itu dari kawasan Asia Tenggara.


Prancis Tawarkan Empat Daerah Tujuan Utama Liburan Musim Dingin  

6 September 2017

AFP/ BERTRAND GUAY
Prancis Tawarkan Empat Daerah Tujuan Utama Liburan Musim Dingin  

Prancis menawarkan empat daerah utama untuk menghabiskan waktu liburan pada musim dingin.


Hotel ini Menyewakan Ikan untuk Tamu Kesepian

5 September 2017

Ikan Pari berenang di atas karang di Aquarium Inbursa di kota Meksiko, Meksiko (30/5). Raja Meksiko Carlos Slim meresmikan akuarium bawah tanah, salah satu yang terbesar di Amerika Latin. (AP/Rebecca Blackwell)
Hotel ini Menyewakan Ikan untuk Tamu Kesepian

Sebuah hotel di Belgia menarik perhatian dengan menawarkan sewa ikan untuk tamu kesepian dengan biaya Rp55.000/malam.


Sindir Trump, Wonderland Bangun Miniatur Dinding Beton

6 Februari 2017

Model berpose dengan poster #Bridges Not Wals saat presentasi desainer Robert James dalam NYFW di New York, 30 Januari 2017. Poster ini menyindir program Donald Trump yang akan membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Robin Marchant/Getty
Sindir Trump, Wonderland Bangun Miniatur Dinding Beton

Taman wisata Wonderland Jerman membangun dinding miniatur di "sektor" Amerika sebagai sindiran kepada Donald Trump.


Minuman Berempah Indonesia Disukai Warga Belanda

14 Januari 2017

Wedang Paris.  Minuman hangat Wedang ronde yang disajikan dalam mangkok ini berisikan mochi - kue dari ketan khas Sukabumi, taburan kacang tanah dengan kuah jahe di kedai Wedang Ronde Paradise jalan Ahmad Yani, Sukabumi. Tempo/Rully Kesuma
Minuman Berempah Indonesia Disukai Warga Belanda

Bursa pariwisata Vakantiebeurs adalah salah satu ajang
ternama di bidang wisata internasional.


Pulau Madeira, Pulau Cantik Dengan Musim Semi Abadi

15 Maret 2016

Destinasi wisata di Pulai Madeira, Portugal. easyjet.com
Pulau Madeira, Pulau Cantik Dengan Musim Semi Abadi

Ketika musim semi tiba, pulau ini memiliki keindahan yang lebih cantik ketimbang musim lainnya.


Perjalanan Wisata ke Eropa Melonjak Signifikan  

3 Maret 2016

Di beberapa negara Eropa seperti Norwegia, Aurora dijadikan salah satu daya tarik utama parawisata dan menjadi salah satu favorit atraksi alam di Norwegia dan dapat ditemui dalam situs resmi parawisata Norwegia.  Photo by Uriel Sinai/Getty Images.
Perjalanan Wisata ke Eropa Melonjak Signifikan  

Pasar perjalanan wisata jarak jauh ke Eropa terus tumbuh signifikan didorong lonjakan wisatawan Amerika Serikat dan Cina.


Jelang Natal di Brussel, Manneken Pis Berkostum Sinterklas

24 Desember 2015

Manneken Pis memakai kostum Sinterklas. TEMPO/Nurdin Kalim
Jelang Natal di Brussel, Manneken Pis Berkostum Sinterklas

Sejak awal Desember, suasana Natal sudah terasa di Brussel.





Patung Manneken Pis, salah satu ikon ibukota Belgia,



mengenakan kostum Sinterklas.


Wisata Seru, Beruji Nyali di Kota Mati Chernobyl  

27 November 2015

Pohon-pohon mulai tumbuh di halaman rumah sakit akibat bencana meledaknya reaktor nuklir Chernobyl 27 tahun lalu. Seluruh penduduk kota Chernobyl dan Prypiat diperintahkan meninggalkan kota dan tidak boleh kembali lagi. dailymail.co.uk
Wisata Seru, Beruji Nyali di Kota Mati Chernobyl  

Saat berwisata di Chernobyl, turis dilarang keluyuran sendirian.