Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Aroma, Buah Tangan dari Bandung

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Pekerja mengggarang  biji kopi dengan mesin buatan tahun 1930-an di Pabrik Kopi Aroma, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja mengggarang biji kopi dengan mesin buatan tahun 1930-an di Pabrik Kopi Aroma, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Harum kopi merebak sekitar 2 meter sebelum Tempo sampai di Toko Kopi Aroma, Jalan Banceuy Nomor 51, Bandung. Bangunan toko itu masih bergaya pecinan zaman Belanda. Serba tertutup, kecuali satu pintu kecil yang terbuka tempat pembeli mengantre.

Pamor toko kopi Aroma tak hanya dikenal di Bandung, tapi juga di kalangan wisatawan lokal dan asing. Sehingga tak heran, jika saban hari, pelanggan selalu mengantre di toko kecil yang dibangun oleh Tan Houw Sian sejak 1930 silam itu. Kopi Aroma kini menjadi buah tangan para wisatawan yang datang ke Kota Kembang ini.

Kini, Widyapratama, putra tunggal dari Tan Houw Sian, adalah pemegang kendali toko kopi itu. Dia selalu menyapa pembeli dengan senyuman. "Toko ini nyaris tumbang. Saat saya lahir, ayah sudah berusia 53 tahun," ujarnya. "Antara 1966 hingga 1970 toko ini hidup tidak, mati tidak.”

Berbekal ilmu kopi dari Singapura, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad) ini membangun kembali toko Kopi Aroma. Selain dinikmati oleh warga Priangan, kini kopi Aroma menjadi buah tangan para wisatawan yang datang ke Bandung.

Di toko ini dijual dua jenis kopi, yakni robusta dan arabika. Biji kopi arabika didatangkan dari Aceh, Medan, Toraja, Flores, Bajawa, Pangalengan, dan Ciwidey. Sedangkan biji kopi robusta berasal dari Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Temanggung, dan Wonosobo.

Widya, sapaan akrabnya, mengatakan, pengolahan kopi pun masih menggunakan cara tradisional. Biji kopi dijemur di atas sinar matahari, menyimpan kopi dalam karung goni selama 5 tahun untuk kopi robusta, dan 8 tahun untuk arabaika, sebelum akhirnya digarang dan digiling menjadi kopi. “Bisa saja saya menggunakan mesin yang modern dan cepat, tapi rasanya akan berbeda,” kata Widya.

Penggila kopi aroma tak hanya merasakan nikmatnya menyeruput kopi ini, tapi juga merasakan manfaat kesehatannya. Widya menjelaskan, kopi arabika cocok diminum oleh penderita darah tinggi dan penyakit jantung karena kadar kafeinnya rendah. Kopi robusta bisa diminum untuk penderita diabetes. "Kopi robusta juga bisa mengobati luka dan dapat diminum untuk bayi berusia di atas satu tahun supaya tidak kejang-kejang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi ini dijual per 250 kilogramnya dengan harga Rp 17.500 untuk jenis arabika dan Rp 12.500 untuk jenis robusta. Maksimal pembelian 5 kilogram. “Ini karena produknya limited,” ujar Widya, sambil menyatakan tokonya tak membuka cabang di mana pun.

Untuk menyeduh kopi Aroma yang nikmat, dua sendok kopi dimasukkan ke cangkir atau mug, seduh dengan air panas 100 derajat. Biarkan selama 2 menit tanpa diaduk, lalu tambahkan gula sesuai selera.

"Saya sudah diperkenalkan kopi Aroma sejak masih anak-anak oleh kakek saya," kata Erick, warga Bandung yang sekarang berlangganan kopi Aroma. "Sensasi kopi Aroma membuat kita relaks."

Pelanggan lainnya, Bambang, 51 tahun, mengaku sejak usia 5 tahun sudah minum kopi Aroma. Dia biasa menyeduh dua jenis kopi, arabika dan robusta, "Rasa pahit dan wanginya kopi menyatu sangat pas," kata kakek yang suka menikmati kopi Aroma bersama cucu-cucunya itu. "Sampai sekarang saya sehat dan tidak kena penyakit jantung."

SELLY ASTARI OCTAVIANI | ENI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Istana Drakula yang Melegenda di Rumania

3 April 2018

Dua peti mati berada di dalam sebuah ruangan di Kastil Bran di Bran, Rumania, 9 Oktober 2016. Diketahui Kastil ini merupakan istana Drakula Vlad III atau Vlad Drculea yang hidup di tahun 1431 sampai 1476. AP Photo
Menengok Istana Drakula yang Melegenda di Rumania

Meski diterpa hujan salju sejumlah turis terlihat asyik menikmati Istana Drakula berikut pemandangan indah sekitarnya.


Dari ASEAN, Jumlah Turis Indonesia Paling Banyak Datangi Prancis

6 September 2017

Warna-warni kembang api mewarnai langit di dekat menara Eiffel dalam perayaan tradisional Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2016. Peringatan ini menandai penyerbuan penjara Bastille pada 14 Juli 1789, yang memicu revolusi Prancis. REUTERS/Pascal Rossignol
Dari ASEAN, Jumlah Turis Indonesia Paling Banyak Datangi Prancis

Jumlah turis Indonesia adalah yang terbanyak mendatangi negeri Menara Eiffel itu dari kawasan Asia Tenggara.


Prancis Tawarkan Empat Daerah Tujuan Utama Liburan Musim Dingin  

6 September 2017

AFP/ BERTRAND GUAY
Prancis Tawarkan Empat Daerah Tujuan Utama Liburan Musim Dingin  

Prancis menawarkan empat daerah utama untuk menghabiskan waktu liburan pada musim dingin.


Hotel ini Menyewakan Ikan untuk Tamu Kesepian

5 September 2017

Ikan Pari berenang di atas karang di Aquarium Inbursa di kota Meksiko, Meksiko (30/5). Raja Meksiko Carlos Slim meresmikan akuarium bawah tanah, salah satu yang terbesar di Amerika Latin. (AP/Rebecca Blackwell)
Hotel ini Menyewakan Ikan untuk Tamu Kesepian

Sebuah hotel di Belgia menarik perhatian dengan menawarkan sewa ikan untuk tamu kesepian dengan biaya Rp55.000/malam.


Sindir Trump, Wonderland Bangun Miniatur Dinding Beton

6 Februari 2017

Model berpose dengan poster #Bridges Not Wals saat presentasi desainer Robert James dalam NYFW di New York, 30 Januari 2017. Poster ini menyindir program Donald Trump yang akan membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Robin Marchant/Getty
Sindir Trump, Wonderland Bangun Miniatur Dinding Beton

Taman wisata Wonderland Jerman membangun dinding miniatur di "sektor" Amerika sebagai sindiran kepada Donald Trump.


Minuman Berempah Indonesia Disukai Warga Belanda

14 Januari 2017

Wedang Paris.  Minuman hangat Wedang ronde yang disajikan dalam mangkok ini berisikan mochi - kue dari ketan khas Sukabumi, taburan kacang tanah dengan kuah jahe di kedai Wedang Ronde Paradise jalan Ahmad Yani, Sukabumi. Tempo/Rully Kesuma
Minuman Berempah Indonesia Disukai Warga Belanda

Bursa pariwisata Vakantiebeurs adalah salah satu ajang
ternama di bidang wisata internasional.


Pulau Madeira, Pulau Cantik Dengan Musim Semi Abadi

15 Maret 2016

Destinasi wisata di Pulai Madeira, Portugal. easyjet.com
Pulau Madeira, Pulau Cantik Dengan Musim Semi Abadi

Ketika musim semi tiba, pulau ini memiliki keindahan yang lebih cantik ketimbang musim lainnya.


Perjalanan Wisata ke Eropa Melonjak Signifikan  

3 Maret 2016

Di beberapa negara Eropa seperti Norwegia, Aurora dijadikan salah satu daya tarik utama parawisata dan menjadi salah satu favorit atraksi alam di Norwegia dan dapat ditemui dalam situs resmi parawisata Norwegia.  Photo by Uriel Sinai/Getty Images.
Perjalanan Wisata ke Eropa Melonjak Signifikan  

Pasar perjalanan wisata jarak jauh ke Eropa terus tumbuh signifikan didorong lonjakan wisatawan Amerika Serikat dan Cina.


Jelang Natal di Brussel, Manneken Pis Berkostum Sinterklas

24 Desember 2015

Manneken Pis memakai kostum Sinterklas. TEMPO/Nurdin Kalim
Jelang Natal di Brussel, Manneken Pis Berkostum Sinterklas

Sejak awal Desember, suasana Natal sudah terasa di Brussel.





Patung Manneken Pis, salah satu ikon ibukota Belgia,



mengenakan kostum Sinterklas.


Wisata Seru, Beruji Nyali di Kota Mati Chernobyl  

27 November 2015

Pohon-pohon mulai tumbuh di halaman rumah sakit akibat bencana meledaknya reaktor nuklir Chernobyl 27 tahun lalu. Seluruh penduduk kota Chernobyl dan Prypiat diperintahkan meninggalkan kota dan tidak boleh kembali lagi. dailymail.co.uk
Wisata Seru, Beruji Nyali di Kota Mati Chernobyl  

Saat berwisata di Chernobyl, turis dilarang keluyuran sendirian.