TEMPO.CO, Karanganyar -- Tidak banyak yang berubah dari posko Cemoro Kandang, posko pertama rute pendakian Gunung Lawu dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saat Tempo datang ke sana pada Sabtu pekan lalu, 9 Februari 2013, aktivitas pendakian relatif sepi.
Salah seorang sukarelawan anak Gunung Lawu, Budi, mengatakan, jumlah pendaki stabil setiap bulan. "Sekitar 200 orang per bulan," katanya, Sabtu, 9 Februari 2013.
Memang ada pendaki Gunung Lawu yang termotivasi setelah nonton film 5 cm, film yang menggambarkan keindahan di Gunung Semeru. Tapi, kebanyakan pendaki naik ke puncak Gunung Lawu di Argodumilah karena ingin menikmati keindahan alam. "Ada juga yang berniat untuk riset tanaman herbal, mencari jejak arkeologi bekas Kerajaan Majapahit, dan bersifat spiritual seperti bersemadi di lokasi yang dianggap mistis," katanya.
Puncak pendakian di Gunung Lawu terjadi pada bulan Muharram atau bulan Suro, yang sering dianggap keramat. Momen pendakian lainnya seperti liburan panjang dan menjelang pergantian tahun. Rute pendakian Gunung Lawu dari posko Cemoro Kandang relatif lebih mudah. Dengan jarak tempuh sekitar 11 kilometer, pendaki hanya butuh enam jam untuk sampai puncak. Rutenya lebih landai dibanding kalau berangkat dari posko Cemoro Sewu di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kebanyakan pendaki berasal dari daerah di sekitar Surakarta, Yogyakarta, Jakarta, Malang, dan Surabaya. Biasanya pendaki datang berombongan sekitar 4-10 orang. Kepada setiap pendaki selalu ditekankan untuk membawa perlengkapan yang dibutuhkan, perbekalan yang memadai, dan memiliki mental yang kuat.
Soal film 5 cm, Budi meminta agar masyarakat atau pencinta alam bisa belajar karakter kepedulian terhadap hutan dan gunung. Contohnya, menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Dia berharapn setelah munculnya film 5 cm, semakin banyak masyarakat yang menjadi pencinta alam, bukan hanya petualang di alam.
Bagi Ardika Furintiana Della, 20 tahun, film 5 cm memberikan semangat tersendiri untuk kembali naik gunung. "Saya ingin naik ke Semeru," katanya. Mahasiswi semester IV Diploma III Broadcasting Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta ini pernah enam kali naik gunung, ke Gunung Merapi, Merbabu, dan Lawu.
Pencinta alam lainnya, Andi Wiratno, 27 tahun, menceritakan, ia sedang mendaki Semeru saat film 5 cm melakukan pengambilan gambar. "Itu pendakian kedua saya di Semeru," ujarnya. Dia berpendapat, kemunculan film 5 cm membuat anak-anak muda bersemangat naik gunung. Sayangnya, anak-anak muda itu terkadang mendaki gunung tanpa persiapan memadai. Padahal persiapan ini penting.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Lainnya:
Hubungan Mitos Hujan Saat Imlek dengan Rekayasa Hujan
Batik Banyumasan Melirik Bahan Kain Tenun Lurik
Semarang Segera Memanjakan Sepeda Gowes
Inilah Pejabat yang Mengalahkan Jokowi
Laskar Pelangi Jadi Buku Best Seller Internasional