Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Rahasia Holycow! Memasak Steak Wagyunya  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Steak wagyu t-bone di Holycow. (istimewa)
Steak wagyu t-bone di Holycow. (istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Restoran Steak Hotel by Holycow! memang sedang hot. Hampir semua orang membicarakan restoran ini. Selasa lalu, salah seorang pendirinya, Wynda Mardio, membuka sejumlah rahasia kelezatan steak wagyu yang mereka miliki.

Cara memasak steak-nya tidak umum. Sementara biasanya daging steak dibumbui lalu didiamkan beberapa saat, di Holycow, semua bumbu dilumuri tepat saat daging akan dipanggang. Metode ini membuat cita rasa daging wagyu level lima hingga tujuh tetap terasa. Bahkan, ketika daging masuk panggangan, hanya perlu waktu paling lama 10 menit.

Waktu 10 menit itu untuk tingkat panggangan paling matang. Wynda juga mengajari stafnya memasak steak tidak perlu sering dibolak-balik. Cukup dua kali bisa membuat daging terpanggang sempurna. Sebagai seorang ibu satu putra, ia tidak mau memanggang dengan arang karena kontaminasinya membuka celah potensi kanker. “Kami pakai gas, jadi yang hamil pun bisa makan steak,” katanya.

Sejak berdiri pada 2010, Holycow! berhasil memikat pangsa pasar kelas menengah dengan kantong pas-pasan untuk menikmati wagyu. Awal membuka restoran, empat pendirinya memakai teknik media sosial untuk mendapatkan pelanggan. Cara ini terbukti berhasil. Untuk mendapatkan tempat duduk di restoran itu saja perlu waktu satu jam. Dalam sehari, restoran ini bisa menjual 50-150 kilogram wagyu. Daging ini menjadi istimewa karena berasal dari sapi hitam asal Jepang yang mendapat perlakuan khusus.

Sapi wagyu mendapat pijatan dan pakan teratur yang membuat lemaknya menyebar sempurna. Jadi, tidak mengherankan jika lemak dari potongan daging ini bersulir-sulir putih seperti guratan tekstur marmer. Semakin banyak guratan alias marbled, maka levelnya pun kian tinggi dan mahal. Level tertingginya adalah 12.

Harga steak-nya memang terbilang murah. Untuk jenis potongan sirloin 200 gram seharga Rp 69 ribu. Di restoran lain, harganya bisa lebih dari Rp 100 ribu. Yang termahal adalah ribs wagyu, seharga Rp 250 ribu per piring (Rp 1 kilogram). Harga yang murah ini karena mereka menekan biaya operasional, seperti tempatnya di ruko sederhana dan ada kontrak khusus dengan penyuplai daging dari Australia. “Awal kami berdiri bahkan memakai tenda saja di depan ruko,” ujarnya.

Wynda juga mengakui keuntungan restoran tidak ia ambil banyak. “Kami penekanan pada jumlah barang dagangan,” katanya. Maka, tidak aneh jika media sosial menjadi cara terampuh untuk menggaet konsumen yang ia sebut para Carnivores itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kembali ke soal memasak steak, Wynda juga tidak ingin merusak cita rasa daging dengan mentega atau minyak goreng biasa. “Kami pakai minyak zaitun jenis extra virgin supaya cita rasanya lebih intens,” ujarnya. Minyak zaitun ini memiliki kekentalan lebih tinggi, tapi tingkat keasamannya sangat rendah, sekitar 0,08 persen.

Semua cara memasak ini memang membuat daging menjadi terasa alami. Rasa asinnya tidak berlebihan. Ketika saya mencoba sirloin steak dengan kematangan sedang, saat pembukaan cabang baru restoran ini di daerah Sabang, Jakarta Pusat, gulir lemaknya membuat daging empuk. Ada rasa manis juga di dalamnya. Porsi 200 gramnya pun cukup membuat perut kenyang.

Sebagai side dish, tumis bayam organik menjadi pilihan. Tumisan bawang putihnya merupakan penyebab rasa yang menonjol. Lalu, ada kentang goreng yang gurih dengan ukuran besar dan banyak. Pilihan sausnya, yaitu jamur dan merica hitam, dibuat terpisah dari daging. “Kami memang menyajikannya bergaya western,” kata Wynda.

Meski membuka sejumlah proses memasak steak mereka, Wynda tentu merahasiakan beberapa bumbu yang dipakai di sana. “Yang jelas, tanpa bumbu instan atau MSG, tapi memakai banyak rempah-rempah,” kata sarjana hukum Universitas Trisakti angkatan 2001 ini.

SORTA TOBING

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

5 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

7 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

8 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

9 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

11 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

13 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

21 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

23 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

26 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

27 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.