Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 4)

image-gnews
Pulau Kanawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Cornila Desyana
Pulau Kanawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Cornila Desyana
Iklan

TEMPO.CO, Labuan Bajo - Pulau Kanawa itu sangat kecil. Mungil. Cukup 40 menit sampai satu jam, untuk mengelilingi tanah itu. Pada bagian depan pulau, memang terhampar pasir putih. Tapi rada ke belakang, yang ada adalah hutan bakau serta kumpulan ilalang berwarna kuning. Sangat mirip sabana di Afrika. Cuma kurang jerapah saja.

Sore itu, Senin, 1 Oktober 2012, saya coba berkeliling pulau. Kali ini perjalanan tidak hanya bersama dua teman perjalanan saja, tapi juga ditemani Diko, anjing milik pengelola Pulau Kanawa. Pulau kecil, sekawanan teman, serta anjing pendamping. Kami sudah mirip dengan Lima Sekawan di novel karangan Enid Blyton. Lima sekawan yang tengah menguak misteri di pulau tak berpenghuni.

Tapi kami tidak memiliki banyak waktu seperti Lima Sekawan-nya Enid Blyton. Matahari yang semakin turun memaksa kami berbalik arah kembali ke saung. Lebih baik menahan rasa ingin tahu apa yang ada di sisi belakang pulau, dari pada terjebak di bebatuan karang kala gelap dan air pasang. Soalnya tak ada satu pun dari kami yang memboyong alat penerangan.

Di saung, kami duduk seraya meluruskan kaki. Pemandangan matahari bersembunyi ke belakang punggung gunung tergambar jelas di depan mata. Tapi begitu sulit dijelaskan dengan kata-kata. Hanya saja suasana itu bisa menyisipkan romantisme di dalam dada. Toh tiba-tiba ada suara terdengar, “Aku sayang kalian, teman-teman.”

Ha?! Satu teman terkontaminasi aura romantis senja. Tak datang ke Pulau Kanawa bersama pasangannya, teman perjalanan pun menjadi sasaran. (Baca juga: Bulan Madu di Pulau Kanawa, Bagian 1).

Mentari sudah tertelan bumi. Fokus kami mulai teralih dari pemandangan alam ke bunyi perut. Dan restoran Starfish yang menjadi tujuan kami untuk makan malam. Kami memang harus ke sana untuk bersantap. Sebab Kanawa tidak punya tempat lain yang menjual pangan. Warung kelontong pun tak ada. Karena itu, tiap tamu diwajibkan membawa perlengkapan pribadi mereka: sabun, sampo, air minum, dan sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti yang sebelumnya saya sebut, pasokan listrik di Kanawa sangatlah terbatas. Hanya menyala pukul 17.00-23.00. Kala itu, pengelola Kanawa memang sudah menyalakan penerangan. Tapi hanya untuk saung, bungalow, dan restoran, tanpa ada lampu jalan. Jalur setapak hanya diberi penanda berupa deretan kerang serta lampu bertenaga matahari. Meski tak membuat jalan terang benderang, setidaknya kami bisa berjalan sesuai alur yang ada.

Di Starfish, tempat makan terbagi dua: restoran terbuka beratap seng atau pada jejeran meja tepi pantai di bawah pohon rindang. Untuk penerangan, pengelola menggantungkan beberapa lampion di ranting pohon. Menjadikan suasana temaram. (Baca lanjutannya di: Bulan Madu di Pulau Kanawa, Bagian 5).

CORNILA DESYANA

Berita lain:
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 1)

Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 2) 

Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 3) 

Lampung Gelar TIME 

Es Krim Dung-dung Laris Manis di Pameran Senayan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

ANTARA/Teresia May
Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.


300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

Tentakel ubur-ubur hydromedusa bentik ini bercahaya. Dailymail.co.uk
300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau


100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

Pengunjung memadati pantai Ancol di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.(TEMPO/Yosep Arkian)
100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.


Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Pengunjung menonton seekor gajah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. ANTARA/Anita Permata Dewi
Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.


Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini merupakan candi Buddha terbesar sekaligus paling terkenal di dunia. Borobudur dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra. TEMPO/Subekti
Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.


Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung warna-warni digantung di atas jalanan Agueda, Portugal, untuk melindungi orang-orang dari sengatan panasnya matahari. Keindahan jalanan ini kini menjadi atraksi turis yang digemari di Portugal. Dailymail.co.uk
Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.


Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Museum Satwa di Kota Batu ini merupakan anak usaha Grup Jatim Park yang satu lokasi dengan Batu Screet Zoo di Jatim Park 2. TEMPO/Abdi Purnomo
Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.


Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Great House di Necker Island, British Virgin Islands milik miliarder Richard Branson yang disewakan seharga US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per malam. Dailymail.co.uk
Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?


Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Gunung Tambora. wikipedia.org
Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.


BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

Kemacetan di jalur keluar pintu tol Gadog, Ciawi, menuju kawasan Puncak, Bogor. ANTARA/Arif Firmansyah
BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.