Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panen Tomat dan Cabai di Tengah Hutan Beton

image-gnews
Panen tomat. ANTARA/Ari Bowo SuciptoKoz
Panen tomat. ANTARA/Ari Bowo SuciptoKoz
Iklan

TEMPO.CO , Medan: Hampir semua mata pengunjung tertuju pada sebuah spanduk ukuran sedang bertuliskan “Jambore Varietas Hortikultura”. Rasa penasaran membawa kaki ini memasuki areal perkebunan seluas kurang lebih 1 hektare di antara gedung bertingkat tinggi di lokasi Pekan Flori dan Flora Nasional 2012 yang bersebelahan dengan pusat perbelanjaan modern Care Four Jalan Gatot Subroto Medan.

Pengunjung yang memasuki kebun hortikultura pasti mengumbar kagum. Bagaimana tidak ? Kebun di tengah ‘hutan beton’ itu mampu menghasilkan berbagai jenis hortikultura siap panen seperti jagung, tomat, cabai, buah labu, dan buah melon segar. Kebun di tengah–tengah gedung bertingkat itulah yang akan dikunjungi Menteri Pertanian Suswono, Kamis, 20 Juni 2012.

Ternyata lahan sempit di perkotaan bisa menghasilkan pelbagai tanaman hortilkultura! Itu respons pengunjung begitu memasuki kebun jambore varietas hortikultura. Meski tanpa udara segar seperti di perkebunan, aneka tanaman dengan daun hijau mencolok di kebun Pekan Flori dan Flora Nasional 2012 ini berhasil membawa pengunjung seperti sedang berada di pedesaan.

“Kami tidak menyangka bisa panen buah melon dan jagung di tengah kota seperti ini. Pohon cabai-nya juga bagus dan berbuah lebat. Ini sensasi untuk saya dan anak-anak. Meski belum dibuka resmi untuk umum, namun besok saya pastikan akan membawa anak-anak ke kebun ini. Kami merasa seperti di desa, “ kata Martini Siregar, ibu yang mengunjungi kebun hortikultura, kepada Tempo, Rabu 19 Juni 2012.

Kota Medan dipercaya sebagai tuan rumah Pekan Flori dan Flora Nasional 2012. Juru bicara Pemerintah Kota Medan Budi Hariono mengatakan 33 provinsi mengikuti kegiatan akbar ini. Menteri Pertanian Suswono dijadwalkan membuka acara itu besok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Budi, Pemerintah Kota Medan sangat beruntung bisa menjadi tuan rumah pameran tanaman terbesar se- Indonesia itu. “Seluruh persiapan sudah rampung. 300 stand pameran akan menyemarakkan karnaval tanaman. Diperkirakan 5 ribu tamu menghadiri pembukaan acara besok,“ kata Budi Hariono kepada Tempo, Rabu, 19 Juni 2012.

Ketua panitia Yul Bahar menyatakan, berbagai kegiatan akan dilakukan selama acara berlangsung hingga 24 Juni 2012. Berbagai kursus gratis akan diberikan kepada pengunjung yang ingin mencoba bercocok tanam seperti kursus teknik perbanyakan kultur jaringan tanaman kentang dan nanas; kursus pengawetan dan pengolahan buah-buahan; kursus budidaya toga pekarangan hingga kursus teknik penggunaan pestisida yang benar dengan menggunakan alat peraga. “Semua kursus diberikan secara cuma-cuma oleh ahlinya, “ kata Yul kepada Tempo, Rabu 19 Juni 2012.

Acara lain yang bakal mendapat perhatian pengunjung di perhelatan akbar ini adalah pameran 178 jenis bonsai termasuk bonsai tertua di Indonesia yang diperkirakan berumur 80 tahun dari jenis ‘Lohan Sung’ yang sukses di-budidayakan di Bandung dari negeri asalnya Taiwan. Harga sebatang Lohan Sung ini Rp 1. 2 miliar. Selain itu kontes kucing diperkirakan akan menyedot perhatian pengunjung.

SAHAT SIMATUPANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

7 hari lalu

Suasana wisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat, 12 April 2024. Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan sejumlah warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata termasuk Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.


Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

16 September 2023

Pengunjung melihat koleksi tanaman yang dipamerkan dalam Festival Flora dan Fauna (Flona) 2022 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu 31 Agustus 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kembali menggelar Festival Flora dan Fauna (Flona) 2022 di Taman Lapangan Banteng yang berlangsung hingga 26 September 2022. TEMPO/Subekti.
Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

Logo Flona 2023 melambangkan Jakarta mendukung Nusantara sebagai Ibu kota baru


Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

1 Agustus 2022

Wisatawan di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Dok.TEMPO/Fully Syafi
Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

Ekowisata mangrove, yakni wisata edukasi yang mengutamakan keindahan alami dari hutan mangrove serta makhluk hidup di dalamnya.


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

28 Januari 2022

Jenis baru kumbang moncong Trigonopterus corona dari Sulawesi. Foto : Humas BRIN CSC Cibinong
BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

BRIN mengumumkan hasil temuan spesies flora dan fauna sepanjang 2021. Berkolaborasi dengan peneliti asing,


Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

16 November 2021

Seekor burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) bertengger di dalam Pura Penataran Agung Ped setelah dilepas liarkan di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, Senin 2 April 2012. Tempo/Johannes P. Christo.
Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

Dalam pecahan uang rupiah terdapat beragam gambar flora dan fauna khas Indonesia, dari jalak bali, burung kepodang hingga anggrek larat, bunga jeumpa


Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

5 Oktober 2021

Museum Zoologi, Kebun Rakyat Bogor.  Neneng/Kelanaku.com
Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

Kebun Raya Bogor telah mengjadirkan layanan wistaa edukasi virtual itu bagi pelajar dan mahasiswa selama pandemi.


58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

1 September 2021

Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

Hari ini, IPB genap 58 tahun, Begini ceritanya pernah bergabung dengan Universitas Indonesia di suatru masa.


Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

7 April 2021

Kampung Anggrek memiliki fasilitas kebun binatang mini. TEMPO/Hari Tri Warsono
Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

Konsep mini zoo, mirip dengan kebun binatang, tapi dengan lingkup dan jumlah satwa yang lebih sedikit, berikut tempat makan dan penginapan.


Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

25 Desember 2019

Nicholas Saputra. TEMPO/Budi Setyarso
Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

Nicholas Saputra memproduksi film panjang bertema lingkungan berjudul Semes7a. Ternyata awal mula ia menyukai isu lingkungan karena terpaksa...