TEMPO.CO , Jakarta - Makanan apa yang dijual untuk oleh-oleh dari Padang? Banyak. Mulai dari kerupuk balado hingga rendang telur. Banyak tempat yang khusus menjual oleh-oleh ini seperti toko suvenir Silungkang Pandai Sikek di Jalan Sudirman di sebelah SMPN 1 Padang, Toko Christine Hakim di Jalan Nipah Nomor 38 Padang di dekat jembatan Siti Nurbaya atau di Rohana Kudus Jalan Rohana Kudus 74 Padang.
Banyak makanan kecil yang bisa dijadikan pilihan oleh-oleh. Mau pedas, yang manis legit atau yang gurih. Yang pedas, misalnya keripik sanjai atau keripik balado. Penganan ini dibuat dari singkong diiris tipis membujur panjang, digoreng kering, lalu diolesi saus pedas dari racikan cabai, bawang merah, merica, dan gula. Keripik balado rasanya masih pedas karena lebih dominan cabai dibandingkan gula. Keripik balado dijual seharga Rp 20 ribu per setengah kilogram, atau Rp 10 ribu untuk kemasan 250 gram.
Ingin yang manis, pilihlah gelamai. Mirip dodol, warnanya cokelat tua mengkilat, tetapi rasanya lebih lembut di lidah. Legit serta agak berminyak karena menggunakan santan kental. Penganan ini terbuat dari tepung ketan, santan, dan gula merah. Dibuat seharian dalam kuali besi yang sangat besar dengan pengaduk yang mirip pendayung sampan, gelamai dijual dalam wadah cantik dari keranjang rotan. Satu keranjang Rp 20.000. Ada juga yang dibungkus dalam kambut mungil atau sejenis anyaman pandan, satu kambut Rp 5.000.
Satu lagi penganan yang legit, pisang sale goring. Penganan ini dibuat di Pasaman, menggunakan pisang emas atau pisang manis, sehingga ukuran pisang salenya kecil-kecil seukuran telunjuk. Lembut di lidah dan manis, kulitnya renyah. Pisang sale ini dibuat dari pisang emas yang matang pohon lalu dijemur di panas matahari berhari-hari sebelum digoreng dengan tepung. Harganya Rp 24 ribu per kemasan 250 gam.
Ingin makanan yang gurih, jangan lupa membeli kerupuk jangek aau kerupuk kulit dari kulit kerbau. Rasanya gurih. Ukurannya mulai dari sebesar bola pingpong karena menggelembung saat digoreng dan ada yang selebar telapak tangan. Pas untuk campuran makan soto padang atau sate padang.
Kerupuk jangek ini dibuat dari kulit kerbau yang dibakar, direbus, lalu dijemur hingga kering. Kerupuk jangek banyak dijual dalam kemasan yang sudah digoreng, harganya Rp 12 ribu per kemasan yang cukup untuk satu toples sedang. Kerupuk jangek goreng dengan variasi dicampur dengan serundeng kelapa Rp 15 ribu per kemasan.
Satu lagi yang gurih adalah kacang tojin. Sebenarnya sama dengan kacang bawang goreng. Terbuat dari kacang tanah kupas, dipilih yang berukuran agak kecil agar garing saat digoreng. Sebelum digoreng, kacang tanah ini dibumbui dengan bawang putih. Setelah digoreng, dicampur dengan bawang goreng serta daun seledri goreng, sehingga warna hijau daun seledri menambah kontras kacang goreng. Satu kemasan kacang tojin ukuran setengah kilogram dijual seharga Rp 27.000.
Ada penganan kecil berwarna kuning dan mirip angka delapan, jangan lupa dibeli. Ini makanan khas Bukittinggi dan rasanya gurih. Namanya karak kaliang. Warnanya kuning dari pewarnaan yang menggunakan kunyit. Cita rasanya gurih dengan aroma kunyit. Makanan kecil ini sudah dibuat sejak zaman Belanda. Terbuat dari tepung singkong, kunyit, dan garam. Adonannya dicetak seperti angka delapan lalu digoreng garing. Harganya Rp 14 ribu untuk kemasan setengah kilogram.
Dan terakhir, jangan lupa membeli aneka rendang kering. Tidak seperti rendang daging yang basah, rendang kering ini dijual untuk kudapan. Rendang kering ini masakan dari Payakumbuh.
Ada bermacam rendang kering. Mulai dari rendang runtiah atau rendang daging yang disuir, rendang telur, rendang paru, rendang belut, rendang daun ubi kayu hingga rendang pakis. Semuanya renyah dan kering, bisa disimpan berbulan-bulan di toples untuk camilan atau untuk lauk kering.
Rendang telurnya juga renyah. Ini telur yang dicampur tepung beras dan digoreng tipis lalu dipotong-potong persegi empat dan direndang. Harga aneka rendang ini mulai dari Rp20 ribu hingga 45 ribu per kemasan.
FEBRIANTI