TEMPO.CO:-Wisata minat khusus tentang kebumian atau geowisata banyak tersebar di Jawa Barat dan Banten Kepala Pusat Survey Geologi Djumarma Wirakusumah mengatakan, sedikitnya ada 13 lokasi geowisata yang lokasinya berkisah tentang proses kekuatan alam sejak ratusan juta tahun silam hingga detik ini.
Belasan lokasi geowisata itu adalah Ciletuh di Sukabumi, geyser atau mata air panas di Cisolok, batuan jasper di Tasikmalaya, dan kubah Bayah di Banten. Juga bebatuan cekungan Bandung, karst Citatah tempat penemuan fosil manusia prasejarah di Gua Pawon, Kawah Putih, serta Gunung Tangkuban Parahu, kawah Gunung Papandayan, perbukitan 10 ribu di Tasikmalaya, dan kawah Kamojang.
Menurut Djumarma, geowisata Ciletuh di Sukabumi menunjukkan kulit bumi yang terangkat memanjang akibat terdorong sesar. Tinggi perbukitannya berkisar 5-50 meter. Bentuknya seperti kue lapis legit. "Itu lapisan batuan tua hingga muda berumur 100-300 juta tahun lalu," katanya di Auditorium Badan Geologi Bandung, Selasa, 14 Februari 2012.
Geyser atau mata air panas Cisolok, juga di Sukabumi, muncul akibat air tanah melewati magma gunung api purba yang sudah mati. Jarak gunung dengan sumber geyser sekitar 4 kilometer. "Airnya muncul dari retakan patahan," katanya.
Adapun batuan jasper di Tasikmalaya, berlokasi di sekitar daerah Cipatujah. Batuan itu terbentuk dari mineral karena proses tektonik bumi. "Batuan itu tua karena terbentuk sangat lama, prosesnya sekitar 70-100 jutaan tahun lalu," ujarnya.
Geolog dari Institut Teknologi Bandung Budi Brahmantyo mengatakan geowisata merupakan pariwisata yang memanfaatkam aspek geologi. "Tujuannya mencari cerita bumi dibalik bebatuan," ujarnya. Potensi wisata itu sudah terbukti sangat diminati turis dan peneliti asing, misalnya dari negara yang tidak memiliki gunung api.
ANWAR SISWADI