Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dodol Kentang, Oleh-oleh Khas Kerinci

image-gnews
Penjual Dodol Kentang, Kerinci. Tempo/Febrianti
Penjual Dodol Kentang, Kerinci. Tempo/Febrianti
Iklan

TEMPO.CO , Kerinci - Bagi Anda yang menikmati liburan ke Kerinci, entah mungkin mendaki gunung, atau hanya berwisata ke kebun teh di kaki Gunung Kerinci, jangan lupa membawa oleh-oleh dodol kentang dari daerah ini. Kentang yang menjadi bahan baku dodol ini tumbuh subur di lereng Gunung Kerinci.

Rasa dodol dari kentang ini juga tidak mengecewakan. Berasa lembut, manis, tetapi tidak terlalu kenyal karena terbuat dari kentang pilihan dari varietas granola yang mempunyai tekstur lembut.

Dodol kentang Kerinci bisa didapatkan di Jalan Raya Lubuk Nagodang, sekitar 27 kilometer dari Kota Sungai Penuh, Ibu Kota Kabupaten Kerinci atau sekitar 25 kilometer dari Perkebunan teh Kayu Aro di Gunung Kerinci. Jalan raya ini penghubung antara Kerinci yang terletak di Provinsi Jambi dengan Sumatera Barat.

Di sepanjang jalan raya ini belasan rumah membuka gerai yang menjual dodol kentang. Di sini bisa ditemukan dodol kentang aneka rasa karena dicampur dengan bahan lain. Hasilnya ada dodol kentang rasa pandan, durian, stroberi, gula aren, terung belanda, kacang merah, hingga ubi jalar ungu.

Dodol itu dibungkus kertas minyak warna-warni, dan dikemas dalam kemasan plastik transparan. Harga per kantong mulai Rp 3.500 hingga Rp 15.000. Dodol ini tahan hingga satu bulan dan dibuat tanpa bahan pengawet.

Fitriani, salah satu penjual dodol memproduksi dodol di dapur tepat di belakang rumahnya. Bahan baku yang dipakai adalah kentang, kelapa, gula, terigu, dan bahan lain, seperti terung belanda.

Setiap pagi Fitriani memproduksi 60 kilogram kentang super jenis granola berukuran besar yang direbus di atas tungku dengan kayu bakar. Selanjutnya kentang yang sudah dihaluskan itu dicampur bahan dodol lainnya dengan komposisi yang sama, lalu dimasak di atas kayu bakar.

Dodol yang sudah jadi dicetak dengan cara diratakan di atas nampan kayu yang lebar, lalu dipotong dan dijemur. Seterusnya dodol dibungkus dengan kertas minyak dan dikemas dalam bungkus plastik bening.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menjaga rasa dodol kentangnya tetap enak, Fitriani berusaha menjaga mutu dengan membuat dodol dari kentang terbaik, menggunakan gula asli, serta tidak memakai pemanis dan pengawet.

“Kalau harga kentang sedang mahal, saya tetap dibeli kentang yang super, saya tidak tergoda membeli kentang rusak yang terkena cangkul walau lebih murah, karena ini nanti mempengaruhi mutu dodol,” katanya.

Fitriani menambahkan, walaupun dodol kentang dari Lubuk Nagodang sudah banyak yang dijual di toko-toko di Sungai Penuh serta tempat wisata di Kayu Aro hingga ke Padang, namun tetap banyak pembeli yang datang langsung ke Lubuk Nagodang karena tempat itu tepat berada di jalan lintas provinsi. "Pembeli sering masuk ke dapur untuk melihat proses pembuatannya," katanya.

Dari bisnis dodol kentang ini, Fitriani mengaku bisa mendapat penghasilan yang lumayan. Saat hari-hari biasa, omzetnya berkisar Rp 400-500 ribu per hari dan saat menjelang Lebaran, omzetnya mencapai Rp 4 juta per hari.

“Dodol kentang ini selalu membuat ketagihan, beda dengan dodol jenis lain yang manis dan lengket, dodol kentang rasanya lebih ringan, saya beli setiap ke Kerinci, apalagi ini juga menjadi oleh-oleh khas Kerinci,” katanya.

Dodol kentang sebenarnya bukan makanan khas Kerinci. Namun, berkat campur tangan pemerintah melalui dinas perindustrian setempat, pada akhir 1990-an dodol kentang menjadi primadona makanan ringan yang dijadikan makanan khas Kerinci. Apalagi kentang tumbuh subur di Kayu Aro di lereng Gunung Kerinci.

FEBRIANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

56 menit lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

14 jam lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

19 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

19 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.