TEMPO Interaktif,- Namanya Delman Resto. Di sana Anda tak hanya mendapatkan lezatnya aneka masakan, tapi juga sensasi berada di sebuah rumah kuno khas Kudus yang unik, eksotik, dan asri. Lokasinya di Jalan Simongan Raya 22-A, Semarang. Hanya 3 kilometer dari Bandara Achmad Yani, 500 meter dari Klenteng Sam Poo Kong.
Setelah memarkir kendaraan, kedatangan Anda akan disambut pintu gapura yang terdiri atas empat pilar balok kayu jati beratap sirap. Di atas gapura terdapat ukiran roda delman setengah lingkaran sebagai trademark resto. Gerbang dipadu dengan susunan bata ekspose yang juga menjadi ikon arsitektur tradisional Kudus.
Melewati halaman dengan hamparan rumput hijau, sampailah di bangunan utama berupa rumah gebyog Kudus dengan pintu jati kupu tarung dan atap limasan. Di ruang utama yang juga dijadikan front office itu hamparan lantai kayu dan beberapa hiasan keramik kuno menambah sentuhan klasik. Kursi dan meja berukiran khas Jepara menjadikan ruangan ini juga tampil elegan.
Sementara di bagian depan bentuk gebyognya sederhana, di bagian belakang mata kita lebih dimanjakan tampilan bentuk gebyog yang lebih unik. Bentuk rangkaian melati khas ukiran gebyog Kudus terlihat tiga dimensi. Demikian pula bentuk ukiran omah tawon, yang berada di atas pintu terlihat unik dan rumit. Saat malam pendaran lampu dinding menambah kesan klasik.
Bagi yang ingin menikmati santapan di ruang terbuka, tersedia beberapa pilihan. Beranda menjadi salah satu tempat favorit pengunjung. Di tempat ini, selain bisa menikmati indahnya gebyog Kudus, Anda juga bisa menikmati rimbunnya pepohonan, indahnya taman yang sengaja dibuat sebagai penghubung antara bangunan yang satu dan yang lain, serta aneka ikan yang menari-nari di kolam di depan beranda.
Ada juga lima gazebo panggung yang berderet di sisi kanan bangunan utama. Gazebo menjadi tempat favorit remaja atau profesional yang bertemu dengan klien.
Bangunan gazebo terbuat dari kayu jati dengan ukiran minimalis, beratap rumbai dipadu dengan sirap.
Oh ya, bagi yang ingin mengadakan rapat, tersedia satu meeting room. Sentuhan klasik di ruangan ini juga kuat. Di depan meeting room, terdapat taman dan hamparan rumput hijau serta sebuah delman kuno.
Perihal tonjolan gebyog Kudus ini, Jayanti Kusumawardani, sang pemilik restoran, punya alasan emosional. "Karena saya berasal dari Kudus," ujarnya. Namun, menurut dia, gebyog Kudus memang eksotik, klasik, dan menarik. "Orang kota suka yang klasik dan eksotik," ujarnya beralasan.
Selain klasik, kata Jayanti, orang kota menyukai sesuatu yang "green". Konsep "hijau" diterjemahkan pada rimbunnya pepohonan, hamparan rumput, aneka tanaman hias, kolam ikan dan jembatan, serta akses jalan yang menghubungkan bangunan satu dengan lainnya yang terdiri atas susunan bebatuan dan tanaman pagar. Tak aneh jika restoran seperti oase di antara panasnya suhu udara Semarang.
Lantas apa menu istimewa Delman Resto? Tersedia aneka menu Nusantara, makanan Cina, dan sea food. Namun ada beberapa yang menjadi andalan, yakni pecel goreng. Aneka sayuran yang biasa dijadikan pecel digulung dengan tepung roti, lalu digoreng. Penyajiannya, satu pecel goreng dipotong menjadi lima irisan. Cara makannya dipadu dengan sambal kacang. Meski namanya pecel, tak cocok untuk paduan makan nasi, tapi sebagai kudapan.
Sofan Hilal, manajer sekaligus chef restoran ini, mengklaim pecel goreng belum ada duanya. "Ini menu asli racikan saya," ujarnya. Idenya dari Chicken Cordon Blue ala Eropa. Namun ayam dan kejunya dia ganti dengan sayur pecel.
Untuk makanan berat, menu andalannya adalah ayam bakar kendil. Yang membedakan menu ini dengan menu serupa di restoran lain adalah pada karakter rempahnya yang kuat serta diungkep dengan sambal kacang. "Taste-nya lebih mengena," kata Sofan. Ada juga iga bakar dan lain-lain.
Harganya cukup terjangkau. Misalnya pecel goreng Rp 12 ribu. Sedangkan ayam bakar kendil Rp 15.500 dan iga bakar Rp 37.000.
Untuk minuman, yang khas adalah es santan tapai, terdiri atas paduan santan, tapai, alpukat, dan jeli. Pada malam hari lebih cocok minuman hangat susu jahe kacang atau beras kencur. Lebih nikmat lagi jika ada iringan musik keroncong live pada Kamis hingga Sabtu malam.
SOHIRIN