Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tergoda Pecel Goreng Keroncong  

image-gnews
Pecel Goreng
Pecel Goreng
Iklan

TEMPO Interaktif,- Namanya Delman Resto. Di sana Anda tak hanya mendapatkan lezatnya aneka masakan, tapi juga sensasi berada di sebuah rumah kuno khas Kudus yang unik, eksotik, dan asri. Lokasinya di Jalan Simongan Raya 22-A, Semarang. Hanya 3 kilometer dari Bandara Achmad Yani, 500 meter dari Klenteng Sam Poo Kong.

Setelah memarkir kendaraan, kedatangan Anda akan disambut pintu gapura yang terdiri atas empat pilar balok kayu jati beratap sirap. Di atas gapura terdapat ukiran roda delman setengah lingkaran sebagai trademark resto. Gerbang dipadu dengan susunan bata ekspose yang juga menjadi ikon arsitektur tradisional Kudus.

Melewati halaman dengan hamparan rumput hijau, sampailah di bangunan utama berupa rumah gebyog Kudus dengan pintu jati kupu tarung dan atap limasan. Di ruang utama yang juga dijadikan front office itu hamparan lantai kayu dan beberapa hiasan keramik kuno menambah sentuhan klasik. Kursi dan meja berukiran khas Jepara menjadikan ruangan ini juga tampil elegan.

Sementara di bagian depan bentuk gebyognya sederhana, di bagian belakang mata kita lebih dimanjakan tampilan bentuk gebyog yang lebih unik. Bentuk rangkaian melati khas ukiran gebyog Kudus terlihat tiga dimensi. Demikian pula bentuk ukiran omah tawon, yang berada di atas pintu terlihat unik dan rumit. Saat malam pendaran lampu dinding menambah kesan klasik.

Bagi yang ingin menikmati santapan di ruang terbuka, tersedia beberapa pilihan. Beranda menjadi salah satu tempat favorit pengunjung. Di tempat ini, selain bisa menikmati indahnya gebyog Kudus, Anda juga bisa menikmati rimbunnya pepohonan, indahnya taman yang sengaja dibuat sebagai penghubung antara bangunan yang satu dan yang lain, serta aneka ikan yang menari-nari di kolam di depan beranda.

Ada juga lima gazebo panggung yang berderet di sisi kanan bangunan utama. Gazebo menjadi tempat favorit remaja atau profesional yang bertemu dengan klien.

Bangunan gazebo terbuat dari kayu jati dengan ukiran minimalis, beratap rumbai dipadu dengan sirap.

Oh ya, bagi yang ingin mengadakan rapat, tersedia satu meeting room. Sentuhan klasik di ruangan ini juga kuat. Di depan meeting room, terdapat taman dan hamparan rumput hijau serta sebuah delman kuno.

Perihal tonjolan gebyog Kudus ini, Jayanti Kusumawardani, sang pemilik restoran, punya alasan emosional. "Karena saya berasal dari Kudus," ujarnya. Namun, menurut dia, gebyog Kudus memang eksotik, klasik, dan menarik. "Orang kota suka yang klasik dan eksotik," ujarnya beralasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain klasik, kata Jayanti, orang kota menyukai sesuatu yang "green". Konsep "hijau" diterjemahkan pada rimbunnya pepohonan, hamparan rumput, aneka tanaman hias, kolam ikan dan jembatan, serta akses jalan yang menghubungkan bangunan satu dengan lainnya yang terdiri atas susunan bebatuan dan tanaman pagar. Tak aneh jika restoran seperti oase di antara panasnya suhu udara Semarang.

Lantas apa menu istimewa Delman Resto? Tersedia aneka menu Nusantara, makanan Cina, dan sea food. Namun ada beberapa yang menjadi andalan, yakni pecel goreng. Aneka sayuran yang biasa dijadikan pecel digulung dengan tepung roti, lalu digoreng. Penyajiannya, satu pecel goreng dipotong menjadi lima irisan. Cara makannya dipadu dengan sambal kacang. Meski namanya pecel, tak cocok untuk paduan makan nasi, tapi sebagai kudapan.

Sofan Hilal, manajer sekaligus chef restoran ini, mengklaim pecel goreng belum ada duanya. "Ini menu asli racikan saya," ujarnya. Idenya dari Chicken Cordon Blue ala Eropa. Namun ayam dan kejunya dia ganti dengan sayur pecel.

Untuk makanan berat, menu andalannya adalah ayam bakar kendil. Yang membedakan menu ini dengan menu serupa di restoran lain adalah pada karakter rempahnya yang kuat serta diungkep dengan sambal kacang. "Taste-nya lebih mengena," kata Sofan. Ada juga iga bakar dan lain-lain.

Harganya cukup terjangkau. Misalnya pecel goreng Rp 12 ribu. Sedangkan ayam bakar kendil Rp 15.500 dan iga bakar Rp 37.000.

Untuk minuman, yang khas adalah es santan tapai, terdiri atas paduan santan, tapai, alpukat, dan jeli. Pada malam hari lebih cocok minuman hangat susu jahe kacang atau beras kencur. Lebih nikmat lagi jika ada iringan musik keroncong live pada Kamis hingga Sabtu malam.

SOHIRIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

19 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.