Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Pulau Kucing Aoshima di Jepang, Dulu Desa Nelayan Terpencil

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kucing mengelilingi warga ketika mereka turun dari perahu di pelabuhan di pulau Aoshima, Prefektur Ehime, Jepang 25 Februari 2015. Kebanyakan kucing tersebut menempati rumah-rumah kosong dan melakukan aktivitas dengan bebas. REUTERS/Thomas Peter
Kucing mengelilingi warga ketika mereka turun dari perahu di pelabuhan di pulau Aoshima, Prefektur Ehime, Jepang 25 Februari 2015. Kebanyakan kucing tersebut menempati rumah-rumah kosong dan melakukan aktivitas dengan bebas. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aoshima, salah satu pulau kucing terkenal di Jepang, jadi topik hangat di Internet setelah dinyatakan tidak bisa bertahan lama lagi. Penyebabnya, kucing-kucing di pulau itu semakin tua dan tidak ada regenerasi. Penduduk pulau yang mengurus mereka juga rata-rata sudah beruisa di atas 70 tahun. 

Pulau ini sering didatangi wisatawan. Namun, akhir-akhir ini perjalanan wisata ke pulau ini semakin berkurang karena banyak pelayaran dibatalkan karena cuaca buruk. 

Sejarah Aosima jadi Pulau Kucing

Aoshima sebelumnya merupakan desa nelayan terpencil yang berkembang pesat berkat banyaknya ikan sarden di perairan sekitarnya. Lokasi ini sangat cocok untuk nelayan, tetapi mereka memiliki masalah hewan pengerat karena tikus menggerogoti jaring mereka.

Solusinya adalah mengadopsi kucing liar yang mereka temui di berbagai pelabuhan. Mereka membawa kucing-kucing tersebut pulang dengan kapal dan sering meninggalkannya di Aoshima. Kucing-kucing ini membantu membunuh tikus dan kemudian meningkatkan pariwisata. Namun, pada akhirnya, jumlah ikan sarden di daerah tersebut mulai menurun dan penduduk mulai meninggalkan pulau. 

Pulau ini dihuni sekitar 900 penduduk setelah Perang Dunia II, lalu menurun menjadi 655 pada 1960-an. Namun, dalam beberapa dakade, penduduk pindah ke daratan utama sehingga jumlahnya semakin sedikit. Banyak rumah tua terlantar dan jumlah kucing semakin bertambah. Pada 2017, populasinya berkurang drastis menjadi hanya 13 orang. Pada saat yang sama, jumlah kucing mencapai ratusan.

Sterilisasi Kucing

Penduduk pulau sudah lanjut usia merasa jumlah mereka terlalu banyak sehingga kerepotan mengurusnya. Oleh karena itu, Masyarakat Perlindungan Kucing Aoshima merekomendasikan agar setiap kucing di pulau tersebut dikebiri atau disterilkan untuk mengurangi populasi secara bertahap. Sterilisasi dilakukan pada 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak itu, tak ada regenerasi kucing di pulau itu. Kucing-kucing semakin menua, rata-rata berusia di atas tujuh tahun. 

Meski Aoshima sudah menjadi tujuan wisata, hampir tidak ada perdagangan di pulau tersebut. Tidak ada satu pun mesin penjual otomatis seperti di wilayah lain di Jepang. Ini berarti kunjungan wisatawan ke pulau kucing ini tidak disertai dengan masuknya pendapatan. Jadi, uang kas kota untuk memperluas layanan atau fasilitas Masyarakat Perlindungan Kucing Aoshima tidak mencukupi.

TOKYO WEEKENDER | JAPAN TODAY 

Pilihan Editor: Pulau Ini Lebih Banyak Kucing dari Penduduk Manusianya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Shigeru Ishiba Diunggulkan Gantikan Fumio Kishida Jadi Perdana Menteri Jepang

4 jam lalu

Shigeru Ishiba, anggota parlemen Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang dan mantan Menteri Pertahanan Jepang, berbicara selama konferensi pers tentang partisipasinya dalam pemilihan kepemimpinan LDP untuk memilih pengganti Perdana Menteri Shinzo Abe, di Tokyo, Jepang 1 September 2020. [REUTERS/Issei Kato]
Shigeru Ishiba Diunggulkan Gantikan Fumio Kishida Jadi Perdana Menteri Jepang

Shigeru Ishiba saat ini sudah diputaran akhir untuk memenangkan pemilihan perdana menteri Jepang.


Pulau Kucing Populer di Jepang Diperkirakan Tak Bertahan Lama Lagi , Ini Sebabnya

7 jam lalu

Kerumunan kucing memenuhi jalan menuju dermaga di Pulau Aoshima, Prefektur Ehime, Jepang, 25 Februari 2015. Sekumpulan kucing mendominasi sebuah pulau terpencil di selatan Jepang, dengan perbandingan populasi sekitar enam banding satu. REUTERS/Thomas Peter
Pulau Kucing Populer di Jepang Diperkirakan Tak Bertahan Lama Lagi , Ini Sebabnya

Aoshima, salah satu pulau kucing di Jepang, dihuni ratusan kucing, lebih banyak dari pada penduduknya yang hanya belasan.


Terpidana Mati Terlama di Dunia Dibebaskan Jepang setelah Dibui 46 Tahun

1 hari lalu

Mantan terpidana mati Jepang Hamakada Iwao (kiri) kembali ke kampung halamannya, 27 Mei 2014. Dok.amnesty.org.uk/The Asahi Shimbun
Terpidana Mati Terlama di Dunia Dibebaskan Jepang setelah Dibui 46 Tahun

Iwao Hakamada, terpidana mati terlama di dunia dibebaskan setelah pengadilan Jepang memutuskan bahwa bukti-bukti dakwaannya telah dipalsukan.


Korban Sterilisasi Paksa di Jepang Terima Kompensasi Rp1,5 Miliar

2 hari lalu

Bendera besar Jepang dibentangkan di atas lapangan saat berlangsungnya Upacara penutupan Olimpiade 2016 di Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, 21 Agustus 2016. REUTERS
Korban Sterilisasi Paksa di Jepang Terima Kompensasi Rp1,5 Miliar

Kebijakan sterilisasi paksa yang dilakukan di bawah UU perlindungan eugenika Jepang, berlaku pada 1948-1996


Top 3 Tekno: Jess No Limit di Antara Gempa Cianjur Selatan dan Tsunami Kecil di Jepang

2 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Top 3 Tekno: Jess No Limit di Antara Gempa Cianjur Selatan dan Tsunami Kecil di Jepang

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 25 September 2024, didominasi berita peristiwa gempa.


Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

3 hari lalu

Titik pusat gempa yang memicu tsunami 0,5 meter di Jepang, Selasa 24 September 2024.  BMKG memastikan tsunami tak berdampak ke wilayah Indonesia. BMKG
Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

Dari sebelumnya diminta waspada untuk prediksi setinggi satu meter, tsunami benar datang dan mencapai, antara lain, Pulau Hachijo setinggi 50 cm.


Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

3 hari lalu

Gempa di Kepulauan Izu, Jepang, pada hari Selasa, 24 Agustus 2024, pukul 06:14:21 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng pada zona megathrust Izu-Ogasawara.


Syarat Terbang Gratis Keliling Jepang untuk Turis RI

3 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Syarat Terbang Gratis Keliling Jepang untuk Turis RI

Jepang berusaha mencegah overtourism di sejumlah destinasi populer dengan cara menggoda turis berkunjung ke tempat wisata lainnya.


Penutupan Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra dan Putri India Juara, Tim Indonesia Naik Peringkat

4 hari lalu

Kapten Tim Putra Indonesia, Kristianus Liem(kiri) bersama tim catur putra yang bertanding di Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria, pada 10-23 September 2024. Foto: Humas PB Percasi
Penutupan Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra dan Putri India Juara, Tim Indonesia Naik Peringkat

Tim catur putra dan putri Indonesia berhasil mengangkat peringkat mereka di klasemen akhir Olimpiade Catur 2024.


5 Kota di Jepang yang Bisa Dikunjungi dengan Penerbangan Domestik Gratis Japan Airlines

4 hari lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
5 Kota di Jepang yang Bisa Dikunjungi dengan Penerbangan Domestik Gratis Japan Airlines

Jadi, selain Tokyo, Osaka, dan Kyoto, kota mana lagi di Jepang yang direkomendasikan?