TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 22 ribu orang mengikuti festival La Tomatina, di Bunol, sebelah barat Valencia, Spanyol, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dalam festival itu, para peserta saling melemparkan tomat matang dengan penuh semangat. Festival yang digelar setiap hari Rabu terakhir bulan Agustus itu mendapat perhatian publik luas setelah diliput media sejak tahun 1980 hingga kini menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Sekitar pukul 11 pagi waktu setempat, sebanyak tujuh truk mendistribusikan 150 ton tomat matang kepada para para peserta yang sudah bersiap-siap. Baik dari warga lokal hingga wisatawan dari luar negeri. Khusus wisatawan, mereka dikenakan biaya sekitar 15 euro atau sekitar Rp 256 ribu.
Salah satu wisatawan, Taylor yang berasal dari Australia, mengajak teman-temannya mengikuti festival La Tomatina. "Kami menyukai tomat! Itu sebabnya kami memutuskan untuk datang dan kami bersenang-senangn dan akan membuat spageti untuk disantap dengan sausnya," ujarnya seperti dikutip dari laman Reuters.
Selama sekitar satu jam mereka saling melempar tomat, petugas kebersihan d dengan menggunakan selang air dikerahkan untuk membersihkan sampah dari jalan-jalan kota.
Asal-usul La Tomatina
Menurut La Tomatina Tours, festival La Tomatina berawal dari sebuah kecelakaan pada tahun 1945 saat parade tahunan yang biasanya diadakan di alun-alun kota. Selama parade, terjadi perkelahian antara penonton dan pemain, dan penduduk kota mengambil beberapa hasil bumi dari kios di dekatnya dan mulai melemparkan tomat ke arah mereka.
Festival ini sempat dilarang pada awal tahun 1950-an, dan pada tahun 1957, dilanjutkan kembali dengan nama resmi La Tomatina. Selama bertahun-tahun, festival itu menjadi populer, dan tiketnya dibatasi hanya untuk 20 ribu orang.
Acara dimulai dengan menyalakan kembang api, lalu dilanjutkan dengan palo jabón. Kegiatan ini mirip panjat pinang, di mana para peserta berusaha mencapai puncak tiang yang dilumuri minyak untuk menghambil ham di atasnya. Para peserta harus berusaha semaksimal mungkin mencapai puncak tiang sebelum perang tomat dimulai. Kalau ham bershasil diambil sebelum jam 11 lagi perang tomat dapat dimulai lebih awal.
Selain perang tomat, festival ini juga diramaikan dengan perayaan selama seminggu. Termasuk pertunjukan musik, tarian, lebih banyak kembang api, dan beberapa parade lainnya yang dapat dinikmati wisatawan. La Tomatina hanya boleh diikuti oleh orang dewasa. Sementara untuk anak-anak berusia empat hingga 14 tahun, ada acara pertarungan tomat mini selama 30 menit pada hari Sabtu terakhir bulan Agustus.
Cara menunju Bunol
La Tomatina diadakan di Buñol, sebuah kota kecil di provinsi Valencia. Selain festival tersebut, ada banyak hal yang dapat dilihat dan dilakukan di sini. Misalnya mengunjungi Gereja El Salvador, kastil abad ke-13, berbagai ruang hijau publik seperti Taman San Luis dan Gua Turche, serta restoran lokal.
Untuk menuju Bunol, pengunjung bisa menjangkaunya dari Valencia. Setelah itu naik bus atau berkendara sejauh 40 kilometer sekitar 45 menit, sedangkan naik kereta bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Sesampainya di kota, parkir mobil dan berjalan kaki keliling kota.
Karena kota Bunol sangat kecil, jadi kalau berencana menghadiri festival ini, sebaiknya memesan akomodasi sejak jauh hari. Ada juga sejumlah persewaan liburan yang tersedia di situs-situs seperti Airbnb. Atau tetapi wisatawan juga dapat memilih untuk langsung kembali ke Valencia yang lebih banyak pilihan akomodasi lainnya.
Cara mengikuti La Tomatina
Wisatawan yang ingin mengikuti festival tersebut dapat mendaftarkan diri melalui situs khusus. Sebelum memesan tiket, penting untuk mengetahui daftar aturan yang harus dikuti seperti yang dibagikan dalam situs web festival. Salah satu aturannya, adalah menghormati ruang dan batasan peserta lainnya. Hindari menargetkan orang-orang yang tidak berpartisipasi aktif dalam perang tomat, dan perhatikan orang-orang di sekitar untuk mencegah kecelakaan atau cedera.
Selain itu, peserta dilarang membawa benda asing demu keamanan dan keselamatan. Sebelum melempar, tomat sebaiknya dihancurkan dulu sedikit agar tidak menyebabkan orang lain cedera.
REUTERS | TRAVEL AND LEISURE
Pilihan editor: Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop