TEMPO.CO, Jakarta - Hiroshima menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G7 di Jepang pada 19-21 Mei 2023. Salah satu agenda pembukaan pertemuan negara-negara G7 itu adalah mengunjungi Hiroshima Peace Memorial Park.
Taman itu merupakan salah satu destinasi yang populer di Hiroshima. Taman itu menjadi lokasi untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.
Peristiwa pengeboman Hiroshima
Kota Hiroshima menjadi korban serangan nuklir yang menghancurkan dan membunuh sekitar 66.000 orang dalam waktu seketika. Wilayah yang merupakan distrik komersial hancur lebur dengan bangunan rusak dan ribuan korban yang bergelimpangan.
Pada 1949, kota yang berupaya pulih memutuskan bahwa daerah tersebut harus menjadi tempat kenangan dan kontemplasi, bukan sekadar dibangun kembali. Akhirnya, lokasi itu menjadi taman peringatan yang ada seperti sekarang.
Menurut japan.travel, taman itu memanjang ke arah selatan dari Atomic Bom Dome dan terletak sebagian besar di sebidang tanah sempit di antara dua sungai. Ruang hijau yang tenang itu memiliki luas lebih dari 120.000 meter persegi.
Kisah pengeboman di taman yang tenang
Di taman itu, ada beragam monumen dan tugu yang didirikan untuk mengisahkan mengenai peristiwa pilu 78 tahun silam itu. Setidaknya ada 70 monumen di sana yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Atomic Bom Dome
Burung Merpati beterbangan di atas Peace Memorial Park, dengan latar Monumen Bom Atom, pada saat upacara peringatan 70 tahun jatuhnya bom atom di Hiroshima, 6 Agustus 2015. Bom Atom membunuh sekitar 140.000 penduduk. REUTERS/Toru Hanai
Ini adalah salah satu dari beberapa bangunan yang tidak sepenuhnya rata dengan tanah akibat bom atom. Bangunan ini dulunya merupakan aula promosi industri prefektur.
Bangunan ini dilestarikan tanpa perubahan apa pun. Meskipun tertutup untuk publik, namun tampak jelas dan diterangi cahaya pada malam hari. Bangunan ini dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada 1996.
Monumen dan Tugu Peringatan
Salah satu monumen yang ada di sana adalah The Memorial Mound yang berisi abu kremasi dari 70.000 korban yang tidak teridentifikasi. Dari mereka yang tewas akibat ledakan nuklir, diperkirakan 45.000 di antaranya orang Korea (meskipun jumlah ini sering diperdebatkan).
Di sana juga ada monumen Api Perdamaian terus dinyalakan sejak dinyalakan pertama kalinya pada 1964. Api ini akan terus dinyalakan hingga dunia terbebas dari senjata nuklir.
Ada juga monumen yang sangat menyetuh, yaitu Monumen Perdamaian Anak-anak. Itu berupa patung seorang anak perempuan yang menggenggam origami burung bangau di tangannya yang terentang.
Patung ini konon meniru Sadako Sasaki, seorang anak perempuan yang terkena ledakan dan meyakini bahwa ia akan selamat jika membuat 1.000 burung bangau kertas. Sayangnya, ia meninggal akibat paparan radiasi.
Dan monumen paling termasyhur di taman ini adalah Monumen Peringatan, sebuah lengkungan yang konon menggambarkan perlindungan bagi para korban bom nuklir. Lengkungan ini diletakkan sedemikian rupa sehingga membingkai dengan sempurna reruntuhan Atomic Bom Dome.
Pilihan Editor: Perjalanan Pertama ke Jepang? Simak Dulu Panduan ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.