Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Minat Khusus di Stasiun Riset Bekantan, Mengamati Lucunya Ikan Timpakul

Reporter

image-gnews
Ikan Tempakul atau Tembakul di hutan bakau Tarakan, Kalimanta Utara, 19 Mei 2016. Ikan tersebut dapat bertahan hidup di darat denganlama, (90% waktunya dihabiskan di darat), dapat memanjat akar-akar pohon bakau, melompat jauh, dan 'berjalan' di atas lumpur. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Ikan Tempakul atau Tembakul di hutan bakau Tarakan, Kalimanta Utara, 19 Mei 2016. Ikan tersebut dapat bertahan hidup di darat denganlama, (90% waktunya dihabiskan di darat), dapat memanjat akar-akar pohon bakau, melompat jauh, dan 'berjalan' di atas lumpur. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Pulau Curiak di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan selama ini dikenal sebagai tempat untuk melihat bekantan, hewan endemik Pulau Kalimantan. Namun kini, di sana juga pengunjung bisa melihat ikan glodok atau ikan timpakul.

Wisata minat khusus ini disediakan oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus SBI, Ferina mengatakan hewan itu memiliki perilaku unik yang bisa diamati.

"Ikan timpakul sangat unik karena hidup di dua alam, baik di air maupun di darat dengan empat genera, yaitu Boleophthalmus, Periophthalmus, Periophthalmadon dan Scartelaos," kata Ferina, Selasa, 17 Mei 2023.

Keunikan timpakul

Ikan ini memiliki keunikan sehingga sering menarik perhatian para pengunjung di Stasiun Riset Bekantan. Hewan itu seringkali terlihat di kawasan wisata edukasi itu.

Ikan timpakul memiliki sirip di dada yang berfungsi sebagai lengan untuk berjalan, merayap dan melompat. Matanya seperti mata kodok dan bisa bergerak berlawanan arah di dalam waktu bersamaan serta dapat berputar 360 derajat.

Ikan Tempakul atau Tembakul di hutan bakau Tarakan, Kalimanta Utara, 29 Mei 2016. Ikan ini kerap melompat-lompat ke daratan, terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

Menurut Ferina, wisatawan pada umumnya sangat antusias menanyakan ikan unik tersebut. Sebab, perilakunya lucu saat merayap dan memanjat pohon rambai.

"Terkadang jika beruntung kita bisa menyaksikan atraksi timpakul yang seperti menari-nari, walaupun sebenarnya lagi bersaing memperebutkan wilayah," kata Ferina.

Ferina menjelaskan keberadaan ikan timpakul juga menjadi penanda bahwa ekosistem lahan basah tempatnya berada berarti sehat. Sebab, ikan itu juga berperan sebagai salah satu spesies indikator biologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini menunjukkan bahwa upaya kami melakukan restorasi ekosistem lahan basah mulai menampakkan hasil yang positif," kata Ferina.

Wisata minat khusus

SBI mengembangkan wisata minat khusus bertajuk "Bekantan Ecotour". Dalam tur itu, peserta diajak menyusuri trek hutan mangrove atau bakau hasil restorasi yang ditanam oleh SBI sejak enam tahun lalu.

Peneliti bekantan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sekaligus pendiri SBI Amalia Rezeki mengatakan pihaknya optimistis wisata minat khusus itu akan terus berkembang. Sebab, tren wisata saat ini kembali ke alam dan ramah lingkungan..

Wisata minat khusus itu banyak dimanfaatkan sejumlah sekolah dan perguruan tinggi untuk edukasi serta penelitian keragaman hayati khas lahan basah. Setiap bulannya ada saja pelajar dan mahasiswa yang berkunjung ke Stasiun Riset Bekantan, baik lokal maupun mancanegara.

"Rencananya minggu depan kami menerima kedatangan wisatawan dari Jepang dan Hong Kong berjumlah sekitar 20 orang, serta bulan Juli nanti sudah teragendakan 40 mahasiswa dari Australia," kata Amalia.

SBI pun berencana membangun fasilitas penginapan di kawasan Stasiun Riset Bekantan. Sebab, banyak permintaan paket tur untuk bermalam di kawasan hutan mangrove tempat hidup bekantan.

Pilihan Editor: Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

26 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.


Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

48 hari lalu

Tersangka penjualan satwa liar yang ditangkap Penyidik Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan dan dititipkan di Rumah Tahanan Negara Polres Samarinda. Dok. Humas KLHK
Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

Selain bekantan, ada satwa dilindungi lainnya yakni 3 kucing hutan, 1 lutung kelabu, dan 3 monyet ekor panjang.


Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

14 Januari 2024

Monyet Bekantan berhidung besar yang merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan ini pernah dijuluki sebagai bianatang terjelek di dunia. dailymail.co.uk
Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

Bekantan dalam status di ambang kepunahan dan termasuk satwa yang dilindungi


Jangan Lewatkan 4 Destinasi Wisata Kota Tarakan dan Sekitarnya

18 Desember 2023

Sejumlah wisatawan menikmati suasana  Pantai Amal Lama, Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu, 20 Agustus 2023. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi optimistis Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) mampu mendorong wisatawan, terlebih Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) khususnya di Kalimantan Utara, UMKM dan kepariwisataan Indonesia akan tumbuh dan dilirik masyarakat lokal juga mancanegara. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Jangan Lewatkan 4 Destinasi Wisata Kota Tarakan dan Sekitarnya

Kota Tarakan punya 4 destinasi wisata, termasuk Pantai Amal dan Museum Sejarah Perminyakan.


Mahasiswa Newcastle University Ikuti Sekolah Konservasi Pulau Curiak, Antusias Melihat Bekantan

4 Desember 2023

Seekor bekantan (Nasalis larvatus) berada di kawasan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak milik Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat 23 Juni 2023. Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia di Kalimantan Selatan pada tahun 2023 berhasil meningkatkan populasi bekantan dari 14 ekor menjadi sekitar 35 ekor serta sebagai upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam pelestarian lingkungan dan bekantan memasukkan Konservasi Bekantan Curiak menjadi salah satu situs geopark meratus yang di ajukan ke Unesco Global Geopark (UGGp). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Mahasiswa Newcastle University Ikuti Sekolah Konservasi Pulau Curiak, Antusias Melihat Bekantan

Sebanyak 16 mahasiswa Newcastle University, Australia peserta program "summer course" bekerja sama dengan ULM mengikuti sekolah konservasi alam.


Kadin: Yogyakarta Perlu Event Minat Khusus Seperti Wisata Museum untuk Geliatkan Pariwisata

7 Mei 2023

Putri Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X, GKR Mangkubumi menyambangi Museum History of Java (HOJ) di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Ahad, 7 Mei 2023. Dok. Istimewa
Kadin: Yogyakarta Perlu Event Minat Khusus Seperti Wisata Museum untuk Geliatkan Pariwisata

Salah satu penyebab lesunya pariwisata di Yogyakarta pada libur Lebaran lalu diduga karena masih minimnya event.


KLHK Tangkap Pelaku Penyelundupan Bekantan dan Owa Jenggot Putih di Gorontalo

14 Februari 2023

Seekor bekantan (Nasalis larvatus) berada di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis 20 Oktober 2022. PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 10 Tarakan Field di KKMB pada tahun 2022 berhasil meningkatkan populasi bekantan dari 31 ekor menjadi 45 ekor serta berhasil menambah populasi tanaman tarap hingga 673 pohon dan mengkonservasi 27 jenis mangrove. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
KLHK Tangkap Pelaku Penyelundupan Bekantan dan Owa Jenggot Putih di Gorontalo

TEMPO.CO, Jakarta- Tim Operasi Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK Wilayah Sulawesi berhasil menggagalkan penyelundupan satwa yang dilindungi di Kota Gorontalo.


Amel, Perempuan Pertama di Dunia Bergelar Doktor Konservasi Bekantan

19 Januari 2023

Amalia Rezeki bersama Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Pascasarjana ULM Prof. Agung Nugroho (kiri) dan Koordinator Program Studi Doktor Prof. Akhmad R. Saidy (kanan). ANTARA/Firman
Amel, Perempuan Pertama di Dunia Bergelar Doktor Konservasi Bekantan

Amel, sapaan akrab pendiri Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), berhasil meraih gelar doktor di bidang konservasi bekantan di ULM.


Yogyakarta Klasterisasi Kawasan Cagar Budaya, Dibuatkan Festival untuk Wisata Minat Khusus

4 Desember 2022

Festival Jogja Kota mengusung kreasi khas dari empat kawasan cagar budaya baik Kraton, Pakualaman, Kotagede dan Kotabaru. Dok.istimewa
Yogyakarta Klasterisasi Kawasan Cagar Budaya, Dibuatkan Festival untuk Wisata Minat Khusus

Magnet kunjungan wisata ke Kota Yogyakarta, selama ini salah satunya dilatari rasa klangenan terhadap melimpahnya kawasan cagar budayanya.


Langkah Awal Sebelum Gunung Wilis Menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus

26 Juni 2022

Sejumlah pendaki sedang bermalam di salah satu pos pendakian Gunung Wilis yang ditempuh dari Pos Kare Eco Adventure, Desa/Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Dok. Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Madiun
Langkah Awal Sebelum Gunung Wilis Menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus

Pemerintah Kabupaten Madium menyiapkan kawasan Gunung Wilis untuk menjadi destinasi wisata minat khusus.