TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebagai salah satu destinasi wisata utama di tanah air, Yogyakarta juga menyimpan pekerjaan rumah cukup besar. Angka rasio gini atau ketimpangan ekonomi di Yogya masih lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X pun meminta aparatur sipil negara (ASN) di wilayahnya berperilaku bijaksana, termasuk saat memakai media sosial atau medsos. "Fenomena flexing dan gaya hidup mewah di media sosial oleh ASN, telah mencederai upaya peningkatan akuntabilitas dan praktik tata kelola pemerintahan yang bersih," kata Sultan HB X saat berbicara dalam rapat koordinasi di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 16 Mei 2023.
Rentetan fenomena flexing pejabat negara dan keluarganya di tanah air, kata Sultan, belakangan membuat kepercayaan publik pada pemerintah ikut menurun. "Saat ini kepercayaan publik terhadap birokrasi menurun akibat fenomena perilaku oknum ASN dan keluarganya yang berperilaku tidak patut, melakukan pelanggaran kode etik dan aturan disiplin," ujar Ngarso Dalem.
Sultan lantas menginstruksikan seluruh ASN di wilayahnya lebih peka dan melek soal isu pembangunan kesejahteraan masyarakat. "Alih-alih menggunakan sosial media untuk mencitrakan kekayaan dan kemewahan gaya hidup pribadi, lebih baik sebarkan informasi yang terang, jujur dan bijak tentang upaya penyediaan layanan publik untuk kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
Sultan memaparkan situasi perekonomian di Yogyakarta secara umum. Ia menuturkan kemiskinan dan ketimpangan di Yogyakarta saat ini mendesak ditangani lebih masif.
Meski di satu sisi ekonomi Yogya menunjukkan perbaikan dengan tumbuh 5,15 persen, namun di saat bersamaan, capaian DIY pada angka kemiskinan 11,49 dan rasio gini atau ketimpangan ekonominya mencapai 0,459 di atas rata-rata nasional.
"Maka isu hulu dan hilir perlu disinkronkan melalui upaya reformasi birokrasi tematik," kata Sultan.
Pilihan Editor: Yogyakarta Buat Paket Khusus untuk Jelajahi Kotabaru di Malam Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "https://tempo.co" Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu