TEMPO.CO, Yogyakarta - Selama ini Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lekat dengan oleh-oleh buah salak pondoh yang perkebunannya banyak tersebar di desa-desa lereng Gunung Merapi. Selain salak, di Sleman beberapa tahun terakhir juga gencar mengembangkan komoditas timun dengan varietas mentimun baby.
Budi Daya Mentimun Baby di Perbatasan Sleman
Mentimun baby merupakan sebutan untuk buah timun berukuran kecil yang biasa dijadikan lalapan saat makan dengan rasa sedikit gurih dan lebih sedikit kandungan air dibanding mentimun biasa. Perkebunan mentimun baby ini yang terus diperluas di Sleman. Salah satunya yakni di Soka Binangun, Merdikorejo, Tempel atau kawasan perbatasan Sleman dengan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
"Budidaya mentimun baby di kawasan Merdikorejo ini memanfaatkan tanah kas desa yang dibantu anggarannya melalui dana keistimewaan, dan sepenuhnya dikelola kelompok petani setempat," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Ahad, 14 Mei 2023.
Kustini menuturkan tanah kas desa yang semula tak termanfaatkan itu, sejak 2020 disulap menjadi perkebunan timun melalui anggaran dana keistimewaan. Tahun ini sekitar Rp 77 juta dana itu kembali digelontorkan untuk meningkatkan kapasitas produksi panen mentimun.
Perkebunan mentimun baby yang berada di pinggiran Sleman Yogyakarta. Dok.istimewa
Kawasan Holtikultur untuk Jujugan Wisatawan
Kawasan hortikultur dengan produksi khusus mentimun baby itu pun bisa menjadi jujugan wisatawan yang ingin belanja langsung hasil alam Sleman selain salak. Mengingat lokasinya berdekatan dengan kawasan perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta di pintu utara.
Selain di kawasan perbatasan itu, Sleman juga telah mengembangkan sentra hortikultur mentimun baby di berbagai kawasan. Seperti di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Lurah Merdikorejo, Tempel, Sleman Agus Prasetyo menuturkan lahan perkebunan mentimun baby itu dikelola Kelompok Tani Sari Manggala asal desa setempat.
"Lahan ini sekarang telah ditanami 6.000 pohon mentimun baby, yang setiap harinya bisa menghasilkan 2 kuintal mentimun dengan masa panen sekitar 1 bulan," kata dia.
Agus mengatakan, berkembangnya sentra mentimun di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah ini menjadi upaya menggeliatkan hortikultura di Sleman lebih beragam. "Selain meningkatkan kesejahteraan petani juga sebagai alternatif hortikultura Sleman selain komoditi salak,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno mengatakan pemanfaatan tanah kas desa di Yogyakarta diarahkan sebagai lahan pertanian untuk masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Pilihan Editor: 4 Kuliner Otentik Lombok Rekomendasi Backpacker untuk Pecinta Pedas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.