TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor tengah melaksanakan proyek penggantian Jembatan Otista di ruas Jalan Otto Iskandardinata. Berkaitan dengan itu, dilakukan penutupan ruas jalan itu yang diiringi dengan penerapan rekayasa lalu lintas di sekitarnya.
Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Kota pun mengingatkan wisatawan lokal dan Jadetabek yang biasanya berkunjung pada akhir pekan untuk mengantisipasi jam-jam padat. Kepadatan lalu lintas di sekitar pusat kota Bogor pada Sabtu dan Ahad biasanya terjadi pada siang hingga sore hari.
"Prediksi, fase pagi menjelang siang akan sepi ya, warga masyarakat (Kota Bogor) pada Sabtu dan Minggu biasanya memilih di rumah. Justru Sabtu dan Minggu kepadatan diprediksi beralih menjadi siang, yaitu jam 12 (siang) sampai jam 4 (sore)," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Komisaris Galih Apria, Sabtu, 13 Mei 2023.
Menurut Galih, biasanya kendaraan dari Jadetabek akan tiba di Bogor pada siang hari. Sedangkan warga lokal biasanya memilih berada di rumah saat akhir pekan. Maka, kepadatan lalu lintas umumnya terjadi saat siang hingga sore saat wisatawan dari luar kota datang.
Rekayasa lalu lintas
Berkaitan dengan penutupan Jembatan Otista secara total, Pemkot dan Polresta Bogor Kota melakukan rekayasa lalu lintas. Sejak Selasa, 9 Mei, dilakukan pengaturan lalu lintas dua arah di pusat kota Bogor yang biasanya berlaku sistem satu arah (SSA).
Sebelumnya, SSA tetap diberlakukan sehingga pengendara harus memutar hingga bundaran Lippo Ekalokasari untuk menuju arah Jalan Juanda.
Menurut Galih, kepadatan yang pada pekan lalu ada di Simpang Sukasari, di bundaran depan Lippo Plaza Ekalokasari, pintu keluar Tol Bogor dan Simpang Jambu Dua pintu keluar Tol BORR bergeser ke pusat kota.
Prediksi kepadatan lalu lintas dengan pemberlakuan sistem dua arah di pusat kota dan secara situasional tetap diberlakukan sistem satu arah (SSA) untuk mengurai kepadatan lalu lintas akan terjadi di sejumlah titik. Di antaranya di Jalan Pajajaran arah Simpang Lampu Merah Simpang Lippo Plaza Keboen Raya, Jalan Jalak Harupat atau arah Lapangan Sempur, Simpang Denpom III/1 depan Istana Bogor, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Ir H Djuanda arah Balai Kota Bogor, Mal BTM, Suryakencana dan Simpang Jalan Kapten Muslihat arah Stasiun Bogor di pusat Kota Bogor eks sistem satu arah (SSA).
Satlantas tidak akan memberlakukan ganjil genap pelat nomor kendaraan maupun pengalihan arus atau penutupan arus, melainkan upaya memperlancar dengan bergantian menerapkan SSA arah Balai Kota dan Stasiun Bogor serta sistem dua arah sehingga bebas memilih rute.
"Silakan untuk masyarakat yang akan berlibur, kami akan terima, kami sifatnya memperlancar. Pantau informasi di IG, tanya petugas tanya rute di lapangan. Tapi bagi yang tidak perlu ke luar rumah, sebaiknya di rumah saja," kata Galih.
Pilihan Editor: 8 Tempat Healing di Jakarta untuk Menjernihkan Pikiran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.