TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Inggris dan Kanada telah mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advisory baru untuk warganya dengan alasan kerusuhan politik setelah penangkapan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Imran Khan ditangkap oleh Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) dalam kasus korupsi Al-Qadir Trust. Setelah penangkapannya, pekerja PTI di seluruh negeri mengadakan protes dan menyerukan pembebasannya. Ketika protes meletus di berbagai bagian Pakistan, tiga negara itu telah mengeluarkan imbauan perjalanan untuk warga negara dan staf diplomatik mereka.
Kedutaan Besar AS telah mengumumkan peringatan perjalanan bagi warganya di Pakistan. "Kedutaan Besar AS memantau laporan sebelumnya tentang bentrokan antara demonstran dan polisi di Islamabad dan juga demonstrasi sporadis yang sedang berlangsung atau direncanakan di tempat lain di seluruh Pakistan."
Kedutaan Besar AS di Islamabad jiga telah membatalkan janji konsuler untuk 10 Mei karena gangguan dan pembatasan lalu lintas politik. Warga AS disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari lokasi dengan banyak orang, meninjau rencana keamanan pribadi, membawa identifikasi dan mengikuti permintaan dari penegak hukum dan waspada terhadap lingkungan sekitar mereka serta memantau media lokal untuk pembaruan.
Sementara itu, Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Luar Negeri Inggris (FCDO) menyarankan warganya untuk menghindari semua demonstrasi politik, kerumunan besar orang dan acara publik dan bersiap untuk mengubah rencana seperlunya. FCDO Inggris juga mendesak warganya terus melacak berita lokal.
"Demonstrasi publik biasa terjadi di Pakistan. Anda harus terus memantau berita lokal. Protes dapat terjadi dengan sedikit peringatan dan meskipun sebagian besar tetap damai, dapat berubah menjadi kekerasan dan meningkat dengan cepat," kata FCDO.
Sementara itu, pemerintah Kanada meminta warga dan staf diplomatiknya untuk sangat berhati-hati di Pakistan karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi. "Ada ancaman terorisme, kerusuhan sipil, kekerasan sektarian dan penculikan."
NDTV
Pilihan Editor: Jepang Dorong Warganya Bepergian ke Luar Negeri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.