Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Tuan Rumah KTT ASEAN 2023, Berikut Wisata di Sekitar Labuan Bajo

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pekerja menata taman di sekitar Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis, 4 Mei 2023. Sejumlah persiapan seperti penyediaan infrastruktur telekomunikasi, transportasi dan penataan taman serta infrastruktur lainnya itu bertujuan menyambut pegelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo.  ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pekerja menata taman di sekitar Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis, 4 Mei 2023. Sejumlah persiapan seperti penyediaan infrastruktur telekomunikasi, transportasi dan penataan taman serta infrastruktur lainnya itu bertujuan menyambut pegelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Labuan Bajo, sebuah kota kecil yang terletak di ujung barat pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 mulai besok hingga 3 hari ke depan.

Dari segi geografis Labuan Bajo memiliki keindahan alamnya yang luar biasa dan menjadi pintu gerbang ke Taman Nasional Komodo, sebuah taman nasional yang terkenal dengan keberadaan hewan purba yaitu Komodo, yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.

Namun tak hanya Labuan Bajo, beberapa wilyah di sekitar NTT juga memiliki wisata yang tak kalah menarik. Berikut tempat wisata yang terdapat di sekitar Labuan Bajo, dilansir dari Indonesia Travel.

Pulau Mules

Pulau ini terletak di selatan Flores yang masuk dalam wilayah Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai. Tempat ini selalu menjadi pilihan wisatawan jika berkunjung ke Flores. Satu-satunya desa yang ada di Pulau Mules diberi nama Nuca Molas. Dalam pulau ini terdapat 3 kampung yaitu Labuan Tuar, Peji, dan Konggang yang pemandangan alamnya berbeda satu sama lain.

Jika berkunjung ke Kampung Labuan Luar wisatawan akan disuguhkan cantiknya pantai pasir putih halus berpadu dengan air laut berwarna hijau tosca. Hutan di pulau ini juga masih asri karena dihuni monyet dan terdapat bukit batu karang.

Berbeda dengan Labuan Luar, kampung Peji memiliki pemandangan perbukitan serta padang rumput tempat warga mengembalakan sapi dan hewan ternak lainnya. Sedangkan di kampung Konggang pengunjung bisa melihat pemandangan batu karang di sepanjang pantai. Jika air laut surut, binatang laut seperti bulu babi, siput laut, dan bintang laut bisa terlihat.

Jalan menuju Pulau Mules cukup mudah diakses. Dari Kota Ruteng,  bisa menggunakan moda transportasi darat ke Dintor. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 1 sampai 2 jam dari Kota Ruteng, menyeberang menggunakan perahu kecil dan speedboat menuju Pulau Mules.

Desa Waerebo

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena keindahannya desa ini mendapat julukan "surga di atas awan". Tempat ini cocok bagi orang yang ingin mendapatkan ketenangan dan jauh dari keramaian. Tidak hanya sekadar melihat aktivitas penduduk desa, pengunjung juga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Tujuh bangunan rumah desa adat Waerebo yang disebut Mbaru Niang, 28 April 2017. Desa adat Waerebo berada di lembah yang diapit beberapa punggungan, membuat wisatawan untuk mencapai desa itu harus mendaki membelah hutan sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam. ANTARA FOTO

Desa adat Waerebo masih menjaga tradisi dan budaya secara turun-temurun, yaitu menenun dan berkebun kopi. Kopi Desa Waerebo adalah salah satu objek yang paling dicari oleh wisatawan jika berkunjung. Rumah adat Desa Waerebo disebut Mbaru Niang. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ingin merasakan sensasi menginap di rumah adat ini.

Keindahan desa di lembah di kawasan Labuan Bajo ini juga berhasil membuka lapangan kerja baru untuk industri kreatif. Hal ini mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung ke NTT .

Pilihan editor : KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Kunjungan Wisatawan Diharapkan Naik 20 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film Nona Manis Sayange Tampilkan Pesona Cinta dan Budaya di Labuan Bajo

1 hari lalu

Film Nona Manis Sayange. Dok. Vidio
Film Nona Manis Sayange Tampilkan Pesona Cinta dan Budaya di Labuan Bajo

Sinopsis film Nona Manis Sayange yang menyajikan adat, budaya, serta keindahan alam dari Labuan Bajo.


Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

24 hari lalu

Ji Chang Wook dan Iko Putera, CEO Tranport Traveloka dalam acara Traveloka Travel the World Fair 2024, di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Tempo/Yunia Pratiwi
Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

Ji Chang Wook membagikan pengalamannya mengunjungi beberapa destinasi di Indonesia saat menghadiri Traveloka Travel the World Fair 2024 di Jakarta


Kemenparekraf dan BMKG akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

32 hari lalu

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta Pusat, Senin, 19 Januari 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
Kemenparekraf dan BMKG akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Kemenparekraf dalam proyek pengembangan aplikasi yang bernama Signature.


Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat, IFG Siapkan Paket Khusus untuk Lomba Marathon di Labuan Bajo

40 hari lalu

Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon, Oktarina Dwi Sistha setelah meresmikan pembukaan pendaftaran IFG LBM di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat, IFG Siapkan Paket Khusus untuk Lomba Marathon di Labuan Bajo

IFG akan menggelar lomba maraton bagi pelari lokal dan internasional di Labuan Bajo.


Pendaftaran IFG Labuan Bajo Marathon Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Lokal dan Mancanegara

40 hari lalu

Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon, Oktarina Dwi Sistha setelah meresmikan pembukaan pendaftaran IFG LBM di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Pendaftaran IFG Labuan Bajo Marathon Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Lokal dan Mancanegara

Lomba lari maraton IFG akan digelar di Labuan Bajo November mendatang. Periode pendaftaran telah dibuka mulai hari ini hingga 18 Agustus 2024.


Ji Chang Wook Nikmati Waktu Liburan di Bali Sebelum ke Labuan Bajo

49 hari lalu

Ji Chang Wook mengunjungi GWK Cultural Park. Tangkapan layar Youtube.com/Traveloka
Ji Chang Wook Nikmati Waktu Liburan di Bali Sebelum ke Labuan Bajo

Ji Chang Wook menikmati pengalaman liburannya di Bali dan Labuan Bajo.


Labuan Bajo akan Bangun Taman Parapuar, Jadi Spot Menikmati Sunrise dan Sunset

51 hari lalu

Labuan Bajo Kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. (ANTARA/Gecio Viana)
Labuan Bajo akan Bangun Taman Parapuar, Jadi Spot Menikmati Sunrise dan Sunset

Taman Parapuar di Labuan Bajo mengusung konsep wisata alam sehingga bisa menjadi alternatif Taman Nasional Komodo pada 2025


Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

51 hari lalu

Sejumlah warga menampilkan Tari Panyembrama saat pembukaan Jatiluwih Festival 2024 di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Sabtu 6 Juli 2024. Kegiatan yang digelar di objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tersebut menampilkan atraksi budaya tradisional, kuliner, UMKM, dan potensi desa yang berkaitan dengan pertanian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berlangsung pada 6-7 Juli 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

Wisatawan mancanegara masih melirik Bali dan kawasan Indonesia timur sebagai destinasi pilihan mereka.


7 Desa Wisata di Dekat Labuan Bajo yang Tak Kalah Memikat dari Taman Nasional Komodo

54 hari lalu

Tujuh bangunan rumah desa adat Waerebo yang disebut Mbaru Niang, 28 April 2017. Desa adat Waerebo berada di lembah yang diapit beberapa punggungan, membuat wisatawan untuk mencapai desa itu harus mendaki membelah hutan sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam. ANTARA FOTO
7 Desa Wisata di Dekat Labuan Bajo yang Tak Kalah Memikat dari Taman Nasional Komodo

Labuan Bajo yang merupakan Destinasi Super Prioritas Indonesia memiliki banyak pesona alam dan budaya yang tersembunyi di desa-desa wisata.


Taman Nasional Komodo Tutup Berkala 2025, Pelancong akan Diarahkan Mengunjungi Desa Wisata

55 hari lalu

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.  Tempo/Tony Hartawan
Taman Nasional Komodo Tutup Berkala 2025, Pelancong akan Diarahkan Mengunjungi Desa Wisata

Taman Nasional Komodo di NTB rencananya bakal ditutup secara berkala mulai 2025. Penutupan ini untuk pemulihan lingkungan.