Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pedagang Ketupat Menjelang Lebaran Topat di Lombok

image-gnews
Penjualan Ketupat Lebaran 2023 di Kota Mataram. TEMPO/ Supriyantho Khafid
Penjualan Ketupat Lebaran 2023 di Kota Mataram. TEMPO/ Supriyantho Khafid
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Masyarakat Pulau Lombok memiliki tradisi Idul Fitri yang menarik, yaitu Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat. Namun Lebaran ini tak diadakan pada hari pertama Idul Fitri 1 Syawal melainkan pada hari ketujuh yang tahun ini jatuh pada Sabtu, 29 April 2023.

Seperti namanya, hal utama dalam tradisi ini adalah ketupat. Karena itu, tak heran menjelang tradisi ini, penjual ketupat dapat mudah ditemukan.

Para pedagang ketupat bermunculan di sejumlah ruas jalan, termasuk di sekitar Kota Mataram.  Kebanyakan dari mereka adalah warga Kelurahan Punia yang berdagang di atas trotoar sepanjang Jalan Airlangga dan Majapahit.

Para pedagang menggunakan satu meja di bawah tenda payung untuk menggelar ketupat yang digantung di atas panci berisi lauknya, seperti opor dan urap. Setiap pedagang menyiapkan ratusan biji ketupat yang diisi belasan kilogram beras. Setiap biji ketupat dijualnya Rp 3 ribu atau per ikat sebanyak lima biji seharga Rp 15 ribu.

Salah satunya adalah Maesarah, 55 tahun, yang berdagang ketupat sehari sebelum Lebaran Topat, Jumat, 28 April 2023. Rencananya, ia akan berjualan hingga malam hari atau jika masih tersisa ia menjualnya hingga hari H.

"Silakan beli. Masih sepi ini," kata Maesarah, di ujung barat Majapahit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Maesarah, sepinya pembeli karena lebih banyak warga yang melakukan mudik Lebaran setelah meredanya pandemi Covid-19. "Jika dibanding dulu, lebih ramai karena mereka tidak pergi mudik ke kampung halamannya," ujarnya.

Seorang pedagang lainnya, Srianah, 53 tahun, menyatakan berjualan ketupat dan lontong ini adalah mata pencahariannya sehari-hari. Jika bukan Lebaran, mereka berdagang lontong di berbagai pasar di kota Mataram.

Lebaran Topat di Lombok biasanya diisi dengan sejumlah acara. Tradisi itu akan diawali dengan ziarah ke makam keramat, lalu menyantap ketupat bersama-sama. Setelah itu, masyarakat memanfaatkan momentum libur itu untuk rekreasi di berbagai pantai.

Pilihan Editor: Meriahnya Perayaan Lebaran Topat di Lombok Barat Usai Pandemi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang MotoGP Mandalika 2023, Pemprov NTB Pantau Kenaikan Harga Hotel

1 hari lalu

Wisatawan asing berjalan di area kolam renang Hotel Pullman Lombok, Kuta Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Menurut Mandalika Hotel Association (MHA), okupansi hotel atau tingkat keterisian kamar hotel di kawasan wisata KEK Mandalika menjelang ajang MotoGP Mandalika 2023 mencapai 90 persen. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Pemprov NTB Pantau Kenaikan Harga Hotel

MotoGP Mandalika akan digelar pada 13-15 Oktober 2023. Hotel di zona 1 dapat menaikkan tarif 3 kali lipat dari tarif normal.


Mengenal Tradisi Tolak Bala Sejak Masa Sultan Agung Lewat Rabu Pungkasan

9 hari lalu

Lemper raksasa mewarnai pelaksanaan tradisi Rabu Pungkasan di Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta, Selasa 12 September 2023. Dok. Istimewa
Mengenal Tradisi Tolak Bala Sejak Masa Sultan Agung Lewat Rabu Pungkasan

Tradisi Rabu Pungkasan dipercaya telah ada sejak masa Pemerintahan Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram


Pendaki Gunung Rinjani Diimbau Lewat Jalur Resmi dan Patuhi Aturan Ini

9 hari lalu

Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani Lombok. Foto: Pegiat Wisata Alam Deradjad Ananto
Pendaki Gunung Rinjani Diimbau Lewat Jalur Resmi dan Patuhi Aturan Ini

Seorang pendaki meninggal karena kelelahan saat mendaki dan menuju segara anak Taman Nasional Gunung Rinjani melalui jalur ilegal.


4 Destinasi Wisata Memukau di Lombok Rekomendasi Travel Writer

9 hari lalu

Foto udara suasana Gili Air di Kepulauan Gili, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad, 7 Maret 2021. ANTARA/Aprillio Akbar
4 Destinasi Wisata Memukau di Lombok Rekomendasi Travel Writer

Saat berlibur ke Lombok Anda bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata berikut


Deretan Tradisi Menikah Unik di Indonesia, Beberapa Mirip Kawin Tangkap

11 hari lalu

Ilustrasi pernikahan tradisional. Shutterstock
Deretan Tradisi Menikah Unik di Indonesia, Beberapa Mirip Kawin Tangkap

Bukan hanya kawin tangkap, tradisi membawa kabur calon pengantin perempuan juga dilakukan di Lombok dan Banyuwangi


Kasus Praktik Kawin Tangkap di Sumba, Polisi Periksa 6 Orang Saksi

13 hari lalu

Penyidik Reskrim Polres Sumba Barat Daya Polda Nusa Tenggara Timur sedang melakukan pemeriksaan terhadap salah seorang pelaku terkait kasus praktik
Kasus Praktik Kawin Tangkap di Sumba, Polisi Periksa 6 Orang Saksi

Tim penyidik Polres Sumba Barat Daya memeriksa enam orang saksi dalam kasus praktik kawin tangkap yang menimpa DM (20)


Alangen Beachfront Resto & Club Tawarkan Pengalaman Kuliner di Kuta Mandalika

14 hari lalu

Alangen Beachfront Resto & Club, Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (Dok. ITDC)
Alangen Beachfront Resto & Club Tawarkan Pengalaman Kuliner di Kuta Mandalika

Alangen Beachfront Resto & Club menawarkan beragam kuliner dan bar dengan pemandangan langsung ke Pantai Kuta Mandalika.


Wisata Kuliner di Pantai Tanjung Bias Lombok Barat, Sajian Seafood dan Senyum Ramah Penjual

16 hari lalu

Wisata kuliner Pantai Tanjung Bias, Lombok Barat (Dok. BPPID NTB)
Wisata Kuliner di Pantai Tanjung Bias Lombok Barat, Sajian Seafood dan Senyum Ramah Penjual

Menu yang ditawarkan stan kuliner hampir semuanya berupa seafood dari nelayan di sekitar pantai Tanjung Bias, Lombok Barat.


Sedekah Balaq dan 4 Tradisi Sumsel Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

20 hari lalu

Budayawan Sumsel mengusulkan 16 karya budaya menjadi warisan budaya tak benda (WBTb). (ANTARA/Yudi Abdullah/23)
Sedekah Balaq dan 4 Tradisi Sumsel Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Sumsel mengusulkan 16 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, 11 di antaranya ditangguhkan.


Mengenal Tradisi Yaa Qowiyyu yang Dilangsungkan di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah

20 hari lalu

Apem-apem yang akan disebarkan kepada penduduk. Foto: @frzy.al
Mengenal Tradisi Yaa Qowiyyu yang Dilangsungkan di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah

Pada 1 September 2023, ribuan orang dari daerah berbeda berkumpul mengikuti puncak tradisi Saparan Yaa Qowiyyu di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lantas, apa itu tradisi Yaa Qowiyyu?