Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

image-gnews
Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cirebon, kota kecil yang terletak di Provinsi Jawa Barat, ternyata menyimpan sejuta keindahan sejarah yang masih terjaga hingga kini. Salah satunya adalah tiga keraton megah yang berdiri kokoh di tengah kota, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan.

Tiap keraton memiliki ciri khasnya masing-masing dan menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung yang ingin merasakan keindahan masa lalu Cirebon.

Di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai ketiga keraton di Cirebon yang memiliki sejarahnya masing-masing, dilansir dari Profil Budaya dan Bahasa oleh Kemendikbud.

Warga memegang Batu Kilan, yang merupakan dasar bangunan Keraton Pakungwati yang sudah runtuh di Keraton Kesultanan Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, (14/1). Puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut akan digelar hingga Rabu dini hari. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Pakungwati, atau yang juga dikenal sebagai Dalem Agung Pakungwati merupakan asal mula dari Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton ini dibangun oleh Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran, pada tahun 1452, hampir bersamaan dengan pembangunan Tajug Pejlagrahan di sebelah timur.

Pada abad ke-16, Sunan Gunung Jati wafat dan digantikan oleh cicitnya yang bernama Pangeran Emas Zaenal Arifin, yang bergelar Panembahan Pakungwati I. Kemudian pada tahun 1529, ia membangun keraton baru di sebelah barat daya keraton lama.

Keraton baru ini juga dinamai Keraton Pakungwati, mengambil nama putri Pangeran Cakrabuana atau buyut sultan yang meninggal pada tahun 1549 ketika ikut memadamkan kobaran api yang membakar Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana

Keraton Kanoman

Pada sekitar tahun 1510 Saka atau 1588 Masehi, Pengeran Mohamad Badridin atau Pengeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I, mendirikan Keraton Kanoman. Titimangsa atau penanggalan Keraton Kanoman didasarkan pada prasasti yang terdapat pada pintu Pendopo Jinem menuju ruang Prabayaksa, berupa gambar surya sangkala dan chandra sangkala.

Chandra sangkala tersebut menunjukkan angka tahun 1510 Saka yang terdiri dari rupa Matahari yang berarti 1, wayang Darma Kusuma yang berarti 5, bumi yang berarti 1, dan binatang kemangmang yang berarti 0.

Namun, sumber lain menyebutkan bahwa pembangunan Keraton Kanoman bersamaan dengan pelantikan Pangeran Mohamad Badridin menjadi Sultan Kanoman dan bergelar Sultan Anom I, yang terjadi pada tahun 1678-1679 M.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keraton Kacirebonan. TEMPO/Subekti

Keraton Kasultanan Kacirebonan

Tahun 1808, Pangeran Anom mendirikan Keraton Kasultanan Kacirebonan di atas tanah seluas 46.500 meter persegi. Pembangunan keraton ini dilakukan karena adanya penggantian Sultan Anom IV yang meninggal pada tahun 1802.

Menurut adat, seharusnya Sultan Anom IV digantikan oleh anak laki-laki atau anak tertua, tetapi ia memiliki anak kembar. Pada tahun 1807, Gubernur Jendral Daendels memutuskan bahwa keduanya mendapat gelar sultan dan Pangeran Raja Kanoman ditetapkan sebagai Sultan Kacirebonan hingga akhir hayatnya.

Namun, keturunan Sultan Kacirebonan hanya memiliki gelar Pangeran dan tidak bisa menjadi sultan atau memerintah wilayah. Hanya Pangeran Raja Kanoman saja yang diangkat menjadi pegawai pemerintah kolonial Belanda.

Sedangkan untuk putra Sultan Anom IV yang lain, yaitu Pengeran Abusaleh Imamuddin, Daendels menetapkan dia sebagai Sultan Anom V, dan keturunannya bisa menggunakan gelar Sultan dan bekerja sebagai pegawai pemerintah kolonial Belanda.

Meskipun Inggris mengambil alih kekuasaan Belanda di Pulau Jawa, keputusan ini tidak diubah lagi, sehingga sejak tahun 1997 Keraton Kacirebonan dipimpin oleh Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat.

Dari ketiga keraton yang ada di Cirebon, masing-masing memiliki sejarah yang unik. Semua itu menjadikan ketiga keraton ini sebagai destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Tentunya, di balik keindahan dan sejarah yang terkandung di dalamnya, ketiga keraton ini juga memiliki tantangan untuk terus dipelihara dan dijaga keberadaannya. Jangan biarkan warisan ini hilang ditelan zaman, melainkan jadikan sebagai sumber inspirasi dan kebanggaan bagi kita semua.

Pilihan Editor: Mengenal Tradisi Grebeg Syawal di Keraton Kanoman di Cirebon, Kapan Pelaksanaannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

16 jam lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

1 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Terpopuler Bisnis: Jadwal Gaji ke-13 PNS, Jokowi Evaluasi Arus Mudik dan Balik Lebaran

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) berbincang dengan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian (kiri) dan  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas (kanan) sebelum konferensi pers terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terpopuler Bisnis: Jadwal Gaji ke-13 PNS, Jokowi Evaluasi Arus Mudik dan Balik Lebaran

Lebaran telah usai. Simak jadwal pencairan gaji ke-13 PNS.


Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

2 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.


Lebaran Ketupat Digelar Esok di Cirebon, Salah Satunya di Pesantren Benda Kerep

3 hari lalu

Pesantren Benda Kerep adalah salah satu pesantren tua di Cirebon yang masih berdiri hingga kini.
Lebaran Ketupat Digelar Esok di Cirebon, Salah Satunya di Pesantren Benda Kerep

Lebaran ketupat digelar setelah dilakukan puasa 6 hari di bulan Syawal


Pantai Menganti Jadi Destinasi Wisata Baru Terfavorit, Alternatif Parangtritis dan Pangandaran

3 hari lalu

Sejumlah warga berwisata di Pantai Menganti di Desa Karangduwur, Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, 29 Desember 2016. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pantai Menganti Jadi Destinasi Wisata Baru Terfavorit, Alternatif Parangtritis dan Pangandaran

Kemenparekraf mengungkap Pantai Menganti menjadi destinasi wisata baru yang ramai pengunjung selama musim libur lebaran.


Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

3 hari lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

Kemenparekraf mengungkap sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan selama libur Lebaran 2024.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

3 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

4 hari lalu

Pengunjung memadati pesisir pantai barat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu, 29 April 2023. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran yang masuk di lima objek wisata Pangandaran mencapai sekitar 50.000 pengunjung. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

Destinasi yang menjadi favorit wisatawan saat libur lebaran antara lain Sariater Hotspring di Subang, Jawa Barat.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

4 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.