TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium Bosscha adalah salah satu fasilitas dari lembaga penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB yang kemudian dijadikan sebagai tempat edukasi masyarakat umum. Wisata observatorium Bosscha ini juga termasuk observatorium terbesar dan tertua di Indonesia. Di mana Observatorium Bosscha dimulai pada tahun 1923 dan berakhir pada 1928. Orientasinya hanya satu, yaitu memajukan pengetahuan astronomi di kalangan masyarakat Hindia-Belanda.
Kemudian, pusat penelitiannya ada pada ketinggian di atas 1.310 mdpl dengan luas 6 hektar. Bosscha juga dikenal dengan wisata yang memiliki atap unik berbentuk kubah. Diameternya mencapai 14,5 meter dengan berat 56 ton. Menurut sejarah, Bosscha adalah nama dosen ITB dengan nama lengkap Karel Albert Bosscha. Bahkan, Bosscha rela mendonasikan uang untuk pembelian teropong di wisata Bosscha ITB ini. Sementara ini, ada sekitar 10 teleskop aktif yang beberapa digunakan untuk menyambut para pengunjung.
Harga Tiket, Jam Buka, Lokasi
Meskipun memiliki nilai edukasi yang cukup tinggi dengan fasilitas yang Anda dapatkan, wisata Bosscha Lembang hanya menarik biaya pengunjung per orang mulai Rp 15.000 - Rp 20.000. Kemudian, Anda bisa mengunjungi wisata ini 1 jam sebelum waktu operasional dibuka. Bosscha dibuka mulai pukul 09.00 - 14.30 WIB dan pukul 17.00 - 20.00 WIB. Nomor telepon yang bisa Anda hubungi, yaitu 022-2786027.
Syarat kunjungan:
- Kunjungan keluarga atau kelompok tidak lebih dari 20 orang.
- Pengunjung harus datang ke observatorium 30-45 menit lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini guna untuk menghindari pembatalan kunjungan secara otomatis akibat kelalaian waktu.
Bosscha terletak di Jl. Peneropongan Bintang No.45, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia, 40391 yang masih dalam kawasan wisata De Ranch dan Farmhouse Lembang.
Fasilitas dan Keseruan Wisata
- Meneropong Langsung Menggunakan Teleskop
Bosscha Lembang memberikan kesempatan Anda untuk bereksplor menggunakan teleskop portable dan teleskop Bamberg. Di mana pengalaman seumur hidup ini susah Anda lupakan. Antara lain, mengamati bentuk kawah bulan, gugusan bintang, hingga praktik-praktik astronomi yang menarik lainnya.
- Melihat Pemandangan dari Kubah
Bangunan melingkar besar dari Bosscha Lembang memiliki atap kubah putih. Atapnya pun secara otomatis akan terbuka dan tertutup. Selain itu, Bosscha berdiri di tanah yang subur. Hal menakjubkan dari bangunan penelitian besar ini bisa Anda amati dengan area yang sunyi dan asri. Dengan demikian, kunjungan Anda di tempat ini lebih seru dan santai bersentuhan dengan alam pepohonan hingga rumput hijau.
- Kunjungan Siang-Malam di Bosscha Bandung
Ada dua waktu pilihan kunjungan di Bosscha untuk merasakan sensasi menjadi peneliti astronomi, yaitu jam siang dan malam. Jika memilih berkunjung saat siang hari, maka Anda akan melihat cara kerja Teleskop Zeiss dalam sebuah bangunan dengan atap kubah raksasa.
Teleskop ini menghadap ke langit. Kemudian, dilengkapi lantai berat laboratorium di tengah ruangan yang bisa dinaik-turunkan sesuai posisi teleskop. Sedangkan, kunjungan malah hanya diadakan pada April hingga Oktober saja. Pengalaman pemakaian alat canggih teleskop Zeiss pun bergantung pada tingkat kecerahan cuaca. Anda juga berkesempatan meneropong menggunakan teleskop portable dan Bamberg. Pada teleskop Bamberg, berada dalam bangunan bawah tanah beratap kubah yang bisa dibuka-tutup.
- Belajar Ilmu Astronomi
Keseruan terakhir di Bosscha, Anda bersama 99 orang di ruangan akan menerima penjelasan tentang astronomi di ruang multimedia dengan suasana yang menyenangkan. Cara penyampaian materinya melalui film dokumenter sehingga keaslian alam luar angkasa bisa Anda lihat secara natural.
Pilihan editor: Ekspedisi Tim Bosscha, Gerhana Matahari Total Terlihat Jelas di Pulau Kisar
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH
