TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat okupansi Bobobox pada masa libur Lebaran mencapai lebih dari 90 persen. Menurut Corporate Communication Manager Bobobox Indonesia Amalia Winarso, lokasi akomodasi dengan tingkat okupansi tertinggi itu tersebar di area Jawa, Bali dan Sumatera.
“Rata-rata tingkat okupansi Bobobox berkisar 90 hingga 95 persen,” katanya, Senin, 24 April 2023.
Penginapan yang berada di dalam kabin, hotel kapsul, juga lingkungan komunitas itu kini memiliki 1.400 kamar lebih yang tersebar di 24 lokasi seperti Bandung, Jakarta, Danau Toba, Semarang, Yogyakarta. Dari sekian lokasi itu, ada tiga tempat yang populer di kalangan wisatawan yaitu di Cikole, Ranca Upas, dan Gunung Mas. “Untuk Cikole sendiri reservasi sudah berangsur terpesan sejak 3 bulan sebelumnya,” ujar Amalia.
Menurutnya geliat industri pariwisata kini mulai membaik. Perkembangannya dinilai positif jika dibandingkan dengan masa libur Lebaran 2022 yang masih dibayangi pembatasan aktivitas sosial akibat pandemi Covid-19. Pelonggaran regulasi, kata Amalia, membuat minat wisata turis domestik kian meningkat. “Kondisinya sekarang sudah berangsur kembali seperti sebelum pandemi,” kata dia.
Tamu Bobobox Didominasi Keluarga
Saat libur Lebaran kali ini, Bobobox mayoritas menerima tamu dari kalangan keluarga. Sementara sebelumnya lebih banyak menerima tamu dari kalangan anak muda milenial dan solo traveller. Masa tinggal wisatawan di kabin biasanya berkisar antara dua hingga tiga hari, sementara di hotel kapsul bisa lebih lama.
Di setiap lokasi kabin yang berjumlah 30 unit, tarifnya per malam mulai dari Rp 800 ribu. Saat libur Lebaran ini Amalia mengakui ada kenaikan tarif namun tidak terlalu tinggi. “Sistem harga kami antara lain dipengaruhi oleh permintaan dan penyedia akomodasi di sekitar lokasi,” ujarnya. Pengelola menyajikan akomodasi dengan pengalaman unik yang dilengkapi pemandangan dan suasana alam seperti area hutan, pegunungan, danau, sawah, dan pantai.
Fasilitas Bobobox
Namun begitu, fasilitas di kabin penginapan dilengkapi seperti hotel atau resor misalnya air panas untuk mandi, pendingin ruangan, serta mood lamp yang bisa dipersonifikasi sesuai dengan warna favorit tamu. Selain itu ada fitur sleep meditation dan pemutar musik langsung dari handphone melalui Bluetooth yang tersambung ke kamar. “Aktivitas lain seperti bersantai di pinggir api unggun, movie night, menikmati barbeque dan teh bersama keluarga dan lain sebagainya,” kata Amalia.
Kini ada beberapa lokasi Bobobox yang terhitung baru, seperti kabin di Ubud sejak Desember 2022, kemudian menyusul di Sumba pada Februari lalu, dan paling anyar di Madasari, Pangandaran yang beroperasi April ini. Dua lokasi terbaru menawarkan kebaruan suasana dan pengalaman berlibur yang nyaman dengan pemandangan pantai dan laut.
Sedangkan lokasi di Ubud memiliki daya tarik pemandangan sawah yang hijau dan kebudayaan masyarakat lokal. “Untuk saat ini peminatnya cenderung tinggi,” kata Amalia. Dia mencontohkan saat minggu pertama pembukaan kabin penginapan di Pangandaran, wisatawan langsung menyerbu hingga seluruh kamar terisi.
ANWAR SISWADI
Pilihan Editor: Bobobox dan Perhutani Buka Wisata Glamping di Bandung, Berdesain Futuristik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.