Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tradisi Grebeg Syawal di Keraton Kanoman di Cirebon, Kapan Pelaksanaannya?

image-gnews
Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keraton Kanoman yang berada di Cirebon, Jawa Barat punya tradisi Grebeg Syawal setiap tahunnya, mirip dengan Keraton Yogyakarta Hadiningrat di Yogyakarta.

Berbeda dengan Grebeg Syawal di Yogyakarta dan Solo yang identik dengan arak-arakan lalu berebut gunungan berisi hasil bumi, Grebeg Syawal di Cirebon dilakukan dengan berziarah ke makam leluhur kawasan Cirebon.

Waktu pelaksanaannya juga berbeda. Grebeg Syawal di Keraton Kanoman biasanya digelar 7 hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Acara ini dipimpin oleh Patih Keraton Kanoman Cirebon, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran yang mewakili Sultan Kanoman XII, Pangeran Raja Muhammad Emirudin.

Menurut Patih Qodiran, tradisi Syawalan merupakan representasi dari bentuk rasa syukur umat muslim atas karunia Allah SWT.

Diadakan setiap tanggal 8 Syawal

Kegiatan ini rutin diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 8 Syawal atau sepekan setelah Idu Fitri. Hal ini disebabkan karena keluarga keraton melaksanakan puasa sunnah Syawal pada 6 hari sebelumnya.

Acara berlangsung ketika keluarga besar Keraton Kanoman yang datang dari berbagai daerah di Indonesia beramai-ramai naik ke puncak Gunung Sembung, yakni tempat di mana para leluhur dimakamkan.

Sebelum sampai ke puncaknya, mereka harus melalui Lawang Pitu atau pintu tujuh yang hanya dibuka saat ritual tertentu saja.

Keluarga Keraton Kanoman kemudian mengadakan tahlilan dan bersama-sama mendoakan Pangeran Chakrabuana atau Mbah Kuwu Cerbon yang merupakan pendiri Kota Cirebon. Mereka juga turut mendoakan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, yakni tokoh penyebar agama Islam dari Kota Cirebon serta sanak keluarganya yang dimakamkan di tempat tersebut.

Biasanya, warga sekitar pun antusias untuk datang ke lokasi dan turut meramaikan acara ini, apalagi pada prosesi surak atau pelemparan uang receh oleh keluarga keraton. Masyarakat percaya, koin yang didapat dari surak ini membawa berkah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, karena dirasa tidak mengganggu akses jalan dan ketertiban masyarakat, Harja selaku juru bicara sekaligus penjaga Keraton Kanoman mengungkap bahwa tidak ada perizinan khusus dari pihak keraton pada pemerintah.

“Beda dari Muludan (acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW) yang ramai, yang harus ada izin tempat dan segala macam. Syawalan mah agak longgar, enggak bikin jalan macet, enggak ganggu dan enggak perlu perizinan. Tahun lalu (saat pandemi Covid-19) pun begitu,” katanya kepada Tempo, tahun lalu.

Menurut laporan dari Antaranews, 20 Mei 2021, Patih Qodiran juga mengatakan bahwa tradisi ini harus dijaga agar tidak hilang karena perkembangan zaman.

"Kita tidak lupa dengan leluhur. Tradisi (Gerebeg Syawal) ini jangan sampai hilang karena perkembangan zaman," kata Qodiran.

TIM TEMPO

Pilihan editor : Mengenal Grebeg Syawal yang Akan Digelar Keraton Yogyakarta Besok

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Penumpang Kereta Api Lebaran Wilayah Cirebon Naik 17 Persen

2 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (paling kiri) meninjau Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9 Maret 2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)
Jumlah Penumpang Kereta Api Lebaran Wilayah Cirebon Naik 17 Persen

Rata-rata harian jumlah penumpang kereta api Daop 3 Cirebon mencapai lima ribu orang.


Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

2 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.


Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

3 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.


Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

3 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Cirebon (Instagram/@wbkejawanan)
Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

4 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

5 hari lalu

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri.
Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

5 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

5 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) didampingi Ketua PBNU Amin Said Husni (kiri)memberikan keterangan pers peluncuran Mars Satu Abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. PBNU secara resmi meluncurkan Mars Satu Abad NU yang berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan lirik diciptakan oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan aransemen musik oleh Tohpati. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.


Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?